•note: jika kamu ingin pergi, pergilah. Aku tidak akan pernah lagi memaksa seseorang untuk tetap bersamaku. Aku memang mencintaimu tapi apakah aku punya hak untuk meraih tanganmu ketika kamu sudah melambaikan tanganmu?
Sesampainya di rumah Gina, keduanya masih sama-sama diam. Tak ada perbincangan lagi karena jika salah satu mereka berbicara akan selalu membahas soal hati dan hati. Karena hal itu sangat menyakiti.
"Kamu nggak turun?" tanya Gerald.
Gina menoleh lalu mengangguk, "aku turun kok," katanya.
Gerald tersenyum tipis, terselip rasa sakit diantara kedua sudut bibirnya yang sedikit gemetar.
Gadis itu turun dari mobil menyisakan Gerald yang masih duduk memegang kemudi mobil dengan tatapan kosong.
Semua ini harus ia iklhaskan, benar kata orang jika ada pertemuan selalu akan ada perpisahan. Dan saat ini lah Gerald merasakan apa itu perpisahan yang menyakitkan.
Cowok tampan itu ikut turun, keduanya berdiri saling berhadapan.
"Maaf..." ucap Gina pelan.
