Saat ini Vian berada di depan gerbang rumah kekasihnya agar dibukakan. Tetapi itu hanya lah tinggal angan-angan saja sebelum mereka lulus nanti.
"OM BUKAIN OM! SAYA INGIN BERTEMU DINDA! DIA BUTUH SAYA!" teriaknya sekuat mungkin, sudah sejam ia berdiri disini tanpa mengenal lelah sedikitpun. Ia harus berjuang demi masa depan mereka, Dinda membutuhkannya dan dirinya juga membutuhkan Dinda.
"Mending Den Vian pergi aja, soalnya tuan tidak akan mengizinkan den Vian masuk," kata pak satpam memperingati. Sebenarnya satpam tersebut ingin membukakan gerbang ini untuk Vian tetapi ia ingat jika dirinya harus menuruti apa yang diminta majikannya.
"Pak tolong saya pak, saya ingin ketemu pacar saya, dia butuh saya pak," pinta Vian memelas dengan merapatkan kedua telapak tangannya.
"Nggak bisa den, bapak takut bapak akan di pecat," tolak satpam tersebut.
Tidak ada cara lain lagi selain menyerah saja untuk saat ini, tetapi ia akan kembali besok untuk meminta lagi.