Mulai hari ini Dinda tidak lagi ke sekolah seperti biasa, perempuan itu sekolah dirumah alias home schooling. Papanya melakukan hal itu untuk menjauhkan putrinya dari Vian sebelum lulus sekolah.
"Kamu ngerti kan?" tanya seorang wanita yang sekarang adalah guru Dinda dari rumah.
Dinda mengangguk, "ngerti buk," katanya pelan.
"Kamu senyum dong, masa lemes gitu. Memang sih sekolah dirumah itu nggak enak tapi kamu harus menikmatinya," jelas Bu Vika.
Gadis tersebut mengangguk kecil, "iya,"
Wijaya yang mengintip melalui pintu hanya bisa menghela nafas berat. Putri kesayangannya tidak seperti dulu lagi, dia menjadi pendiam dan tidak banyak bertingkah seperti dulu-dulu.
"Papa tau kamu mau Vian, tapi papa nggak izinkan itu untuk sementara," gumamnya kemudian menutup pintu tersebut rapat.
"Kamu lemas ya? Istirahat dulu mau?" tanya Buk Vika.
Dinda mengangguk, "ibu sudah tau kan keadaan saya?"
Buk Vika mengangguk, "sudah,"