Seorang gadis duduk termenung di ruang keluarga yang kosong. Ruangan yang dulu selalu ia datangi untuk bercerita keluh kesah dengan mama Mita hanya tinggal kenangan. Gina menangis dalam diam, ia sangat merindukan mama Mita yang sudah pergi untuk selama-lamanya.
"Ma, kenapa mama tinggalin Gina? Apa mama sengaja buat Gina semakin menderita?" ujarnya bermonolog menatap layar televisi yang entah sedang menayangkan film apa.
Semua semakin terasa hambar, tak ada rasanya lagi. Hidup Gina yang dulunya seperti pelangi berubah menjadi abu-abu yang kusam.
"Kalau Gina hanya hidup untuk menderita kenapa harus bertahan sampai sekarang?"
"Tuhan... Tolong Gina, Gina nggak kuat menerima cobaan yang engkau berikan," lanjutnya lalu memeluk kedua lututnya meringkuk dengan penuh rasa sedih.