Tiga hari telah berlalu, keadaan Gina sudah membaik, gadis itu bahkan bisa kesekolah untuk belajar seperti biasa. Tapi yang berbeda kali ini darinya adalah Gerald yang selalu mengawasi kemana saja. Zita? Gadis itu bahkan tidak menampakkan batang hidungnya sampai saat ini. Sepertinya dia tahu kalau Gerald dan yang lainnya kalau dirinya lah yang menyebabkan Gina masuk rumah sakit.
"Tuh cewek pengen gue hih!" geram Dinda mengepalkan tangannya diudara.
"Ya udah sana hih!" kekeh Gina dengan tawa kecilnya.
"Kalau dia ada disekolah ini mungkin udah gue labrak sekalian, tapi dia malah ngilang kek setan," dengus gadis itu.
"Iya Din iya,"
Lain halnya dengan tiga cowok yang lagi merokok di rooftop, saat jam pelajaran seperti ini masih sempat-sempatnya merokok tanpa takut ketahuan guru.
"Eh gue bener-bener bingung deh sama hidup kita semua, konflik nggak pernah selesai dari dulu," ujar Alder dengan kaki dilipat.
