"Woe Gina!" Panggil Zita dari arah belakang. Gina yang baru keluar dari perpustakaan langsung menoleh.
Gadis itu melempar sebuah undangan pada Gina dengan kasar kewajahnya.
"Dateng! Awas Lo nggak dateng!!" ujarnya lalu melenggang pergi tanpa penjelasan yang lengkap.
Gina yang tadinya deg-degan berusaha menormalkan degup jantungnya lalu mengambil kertas undangan yang dilempar oleh Zita tadi dibawah.
"Birthday Party," gumam Gina membaca undangan yang diberikan oleh Zita.
Selama ini Zita tidak pernah memberikan undangan apapun yang berkaitan dengan keluarga pada Gina. Apalagi ini? Undangan ulang tahun? Ah pasti saudaranya itu mempunyai rencana busuk.
Sepulang sekolah, Gina pulang seperti biasa bersama Gerald, cowok itu mengajaknya ke apartemen saja. Tadinya Gina ingin menolak, tapi dipaksa oleh Gerald akhirnya ia menyetujui saja.
Sesampainya mereka di depan pintu apartemen Gerald, cowok itu memasukan password seperti biasa terlebih dahulu dan setelah pintu terbuka keduanya masuk.