Gerald memandang Ryan yang terkurung di jeruji besi, wajah cowok itu masih membiru karena di bantai habis-habisan oleh dua geng sekaligus. Siapa suruh nyari gara-gara, hampir matikan?
"Puas Lo?! Puas udah buat keluarga gue hancur?!" bentak Ryan memegang tiang besi dihadapannya itu. Sementara Gerald hanya memandangnya dingin.
"Keluarga Lo sama-sama liciknya kayak Lo?!" desis nya membuat Gerald tersenyum miring.
"Licik? Gue licik? NGACA!" ketus Gerald lalu tertawa, bahkan polisi yang sedang mengawasi mereka mengirdik ngeri karena dua lelaki remaja itu.
"Ini sebenarnya nggak bakal terjadi kalau Lo nggak ikut campur, keluarga Lo juga bakal baik-baik aja. Itu hanya masalah tender yang bisa dicari lagi. Tapi Lo? Dengan begonya termakan dendam! Sekarang Lo rasain akibat perbuatan Lo sendiri," jelas Gerald panjang lebar, baru kali ini ia berbicara banyak pada musuhnya.
Ryan berdecih, "gue tahu keluarga Lo juga punya dendam sama keluarga gue! Lo pikir gue buta huh?!"