"Kamu yakin masuk?" tanya Tomi yang sudah dari tadi duduk menunggu anak gadisnya di meja makan.
Gina tersenyum lalu mengangguk kemudian menarik kursi dan mendaratkan bokongnya di kursi.
"Iya Yah, kenapa?" tanyanya.
"Kamu udah kasih tahu temen kamu?"
Gina menggeleng, "hape Gina hilang nggak tahu kemana, jadi Gina susah ngasih tahu mereka. Tapi nanti juga mereka tahu kok," kata gadis itu lalu mengigit roti.
"Kamu nggak takut?"
Kening Gina berkerut, "takut? Takut apa Yah?"
"Orang itu, orang yang nyulik kamu,"
Gina menggeleng, "kata kak Siska kita nggak boleh takut, semakin kita takut semakin dia bisa nguasain kita, intinya aku nggak boleh jauh-jauh dari Ayah, Gerald dan temen-temen aku," jelasnya.
Tomi diam, benar juga, "kamu Pak Sukiman antar ya,"
"Iya Yah!"
"Hmmm Gina," panggil Ayahnya.
Gina mendongak, "kenapa Yah?"
"Ayah mau keluar kota, jadi Ayah minta Zita menginap disini menemani kamu boleh? Atau kamu yang nginap dirumah dia?"