Chereads / The Darkest Destiny's / Chapter 7 - He is a Rockefeller

Chapter 7 - He is a Rockefeller

Vladivostok, Rusia

Seorang pemuda berada didalam mobil mewah yang sedang berlaju dijalan raya. Hampir satu jam lebih ia berada didalam mobil, dan sebentar lagi ia akan tiba di tempat tujuan.

"Joe, masih lama sampainya? Vy harus minum obat." Ucap Xean, ia tidak sabar untuk segera sampai di apotek. Ia harus segera menebus obat dan memberikannya kepada Varsha.

"Kita akan sampai 20 menit lagi Tuan muda." Ucap pria bernama Joe itu.

"What? 20 minutes? Why so long??" Ucap Xean

"Lebih baik tadi naik helikopter." Ucapnya asal

"Tapi tidak ada heliped didekat apotek Tuan muda."

Xean mendesah pelan, sekarang ia kesal kenapa rumahnya sangat jauh dari kota, "Haaahhh... Ingatkan aku untuk membangun rumah didekat kota, bukan didalam hutan belantara." Ujarnya

Joe yang mendengar perkataan Xean hanya bisa tersenyum, biasanya Xean akan menikmati perjalanannya. Tapi sepertinya sekarang ia sangat tidak sabar, Tuan mudanya itu selalu tidak sabaran jika itu menyangkut sang Nona muda, pikirnya.

Setelah beberapa saat akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Xean langsung turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam apotek.

"Hai Xean, kau pasti ingin menebus obat Vy kan?" Ucap seorang wanita begitu Xean memasuki apotek tersebut.

"Yeah i am." Jawab Xean

"Good! Ini dia obat Vy, aku langsung menyiapkannya saat sampai disini." Ucap wanita tersebut seraya memberikan tas obat kepada Xean

"Oh thanks God! Aku tidak perlu menunggu lagi. Thanks Ev, aku akan langsung pergi"

"Sure, take care. Aku akan mengunjungi Vy untuk memeriksa kondisinya lagi nanti." Ujar Eveelyn

"Oke, thanks."

Setelah mendapatkan obat Varsha Xean langsung pergi dari apotek milik keluarga Eveelyn. Yeah, apotek yang didatangi Xean adalah apotek milik keluarga Scotts. Ayah Eveelyn adalah dokter farmasi terbaik di Rusia.

"Ayo kita ke Koch Industries, aku akan kembali dengan helikopter. Katakan pada Will untuk bersiap." Ucap Xean saat ia sudah berada di dalam mobil

Koch Industries adalah perusahaan raksasa yang bergelut di bidang Real Estate dan juga Property di Rusia. Induk perusahaan ini berada di Moskow, Rusia, sedangkan anak perusahaan tersebar hampir diseluruh dunia.

Joe yang mendengar itu mengangguk dan langsung menghubungi seseorang lewat ear phone yang berada ditelinganya. Ia pun melajukan mobilnya menuju Koch industries, tidak butuh waktu lama untuk sampai ke salah satu anak perusahaan Koch Industries yang memang berada di tengah kota Vladivostok.

Setelah sampai dibasement Xean langsung turun dari mobil dan menaiki lift yang langsung terhubung ke rooftop. Disana ia sudah melihat William, pilot keluarga Koch yang akan mengantarnya.

"Semua sudah siap Will?" Tanya Xean kepada William

William mengangguk seraya menjawab "Sudah Tuan muda, apa kita akan pergi sekarang?"

"Ofcourse, ayo!" Ajak Xean

Xean pun kemudian menaiki helikopter dan mengenakan semua alat yang harus ia pakai. Saat semua persiapan sudah selesai, helikopter itupun lepas landas dan mengudara selama 30 menit untuk sampai ke tujuan.

Setelah 30 menit mengudara helikopter yang dinaiki Xean landing di halaman taman belakang kastil milik keluarga Koch, Xean langsung melepas semua alat yang ia kenakan kemudian turun dari helikopter. Xean berlari menuju kamar Varsha dengan tas obat yang berada di tangannya.

Saat tiba dikamar Varsha, Xean melihat Varsha sedang tidur. Ia pun tersenyum kecil dan menghampiri ranjang Varsha. Xean mengelus rambut gadis itu dengan sayang.

"Maafkan aku Vy." Gumamnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

**********

Madrid, Spain

Disebuah gedung pencakar langit terdapat rooftop dengan helpad berlambangkan 'RF' yang cukup besar. Disana sebuah helikopter dengan lambang yang sama sudah siap mengudara dilangit. Terdapat beberapa pria berseragam formal dan serba hitam, mereka terlihat sedang menunggu seseorang.

Tidak lama kemudian, keluarlah seorang pemuda dari lift yang langsung menghubungkannya ke rooftop. Dengan langkah lebarnya pemuda tersebut berjalan kearah tempat helikopter itu berada. Aura dingin dan misterius terasa begitu kental menyelimutinya.

Para pria dengan pakaian hitam itupun langsung menunduk hormat saat pemuda itu sudah berada didekat mereka, salah seorang pria yang ada disana berjalan mendekati pemuda itu seraya berkata,

"Tuan helikopternya sudah siap. Kita akan berangkat sekarang jika anda memerintahkan untuk berangkat sekarang."

Pemuda itu mengangguk dan menjawab, "Kita berangkat sekarang!" Perintahnya

Kemudian ia berjalan semakin mendekat ke helikopter tersebut, pemuda itu menaiki helikopter dan duduk disebelah pilot. Ia pun menggunakan seatbelt, dan headphone. Setelah semua persiapan selesai dilakukan. ia pun mengizinkan sang pilot untuk menerbangkan helikopternya.

A few moments later....

Piemento, Italy

Setelah 4 jam mengudara helikopter itu pun mendarat di halaman luas sebuah kastil, pemuda itu turun dan disambut oleh seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik. Pemuda itu tersenyum dan berkata,

"How are you, mam?"

Wanita paruh baya itu langsung memeluk pemuda tampan itu dan menangis. Ia sangat merindukannya.

"Kenapa kau lama sekali baru pulang? Mamma hampir mati karna merindukanmu." Isaknya pelan

"I'm sorry Mam, aku baru bisa meninggalkan Swiss sekarang." Ucap pemuda itu, "Kau tau Mam? Pria dibelakangmu itulah yang membuatku tidak bisa pulang secepatnya." Lanjut pemuda itu seraya merangkyl wanita paruh baya tersebut.

Wanita itu langsung melirik pria yang dimaksud dengan tatapan sinis, si pria hanya bisa cengingisan karna itu memang kenyataannya.

"Alger, kenapa kau melakukan itu? Kukira selama ini Drystan sibuk di Swiss sehingga tidak ada waktu untuk pulang." Ucap wanita itu dengan melirik Alger

"Gracelyn sayang, Drystan memang sibuk di Swiss, dia bersekolah disana sayang." Ucap Alger membela diri

"But, aku bisa pulang kapan pun aku mau , Dad. tapi kau tidak mengizinkannya." Sela Drystan, Gracelyn menatap tajam suaminya. Ia benar-benar kesal dengan Alger sekarang.

Hazael Drystan Rockefeller, pemuda tampan berusia 17 tahun asal itali. Ia merupakan anak sulung dari Alger dan Gracelyn Rockefeller. Ia tinggal di Swiss selama 5 tahun untuk mengenyam pendidikan disalah satu sekolah elite disana. Drystan dikenal sebagai pemuda yang hangat terhadap keluarga, tapi dibalik itu semua tidak ada yang tahu sifat asli yang dimilikinya. Sifat yang mampu membuat lawannya diam seribu bahasa, dan merasa terancam.

"Great! Sekarang hanya Hazel yang kupunya." Ucap Alger asal.

Mereka bertiga pun berbincang-bincang ringan, Gracelyn tidak melepaskan rangkulannya terhadap Drystan sedetik pun. Ia sangat merindukan putranya itu. Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba datang seorang gadis cantik,

"ZAELL!!!! KEMARI KAU PRIA BRENGSEK!!" Teriak gadis itu, ia berlari menerjang tubuh Drystan, gadis itupun memberi pukulan dan tendangan kepada Drystan. Alger dan Gracelyn yang melihat itu terkejut dengan apa yang terjadi.

*********

Didalam sebuah ruangan, terlihat seorang wanita sedang berbicara melalui ponsel.

"Saya sudah melakukan tugas saya, Nyonya." Ucap seorang wanita tersebut.

"..."

"Saya pastikan ia tidak akan menyadarinya, Nyonya."

"..."

"Baik! Saya mengerti."