Satu bulan setelah, kepulangannya dari kampung Indah, Rizky tidak ada hentinya memikirkan gadis berjilbab itu, wajahnya yang sangat cantik membuat Rizky jatuh hati pada gadis itu. terdengar suara ponsel membuat Rizky tersadar dari lamunan.
"Assalamualaikum Ayah " sang Ayah menelponnya.
"Wa'alaikumsalam Nak, apa hari ini kamu sibuk"
"Tidak Ayah, apa ada sesuatu yang penting?" Rizky merasa heran tidak seperti biasanya sang Ayah menghubunginya.
"Kakakmu akan pulang dan ada sesuatu yang ingin ayah katakan pada kalian berdua" suara Ayah sedikit ragu membuat Rizky merasa heran.
"Baiklah Ayah kapan, kakak akan pulang?"
"Besok pagi kakakmu sampai"
"Baiklah Ayah, malam ini Rizky akan pulang"
Di kediaman Santoso, Abah menghubungi putri sulungnya agar pulang di akhir pekan, ada sesuatu yang ingin mereka bicarakan.
"Assalamualaikum putri Abah, apa kabar sayang ?"
"Wa'alaikumsalam Abah, Alhamdulillah kabar Intan baik. bagaimana kabar Abah sama Umi dan adik kecilku ?"
"Alhamdulillah mereka sehat Nak, sayang Umi mau bicara " Abah memberikan ponselnya pada sang istri.yang terlihat antusias saat ingin berbicara pada putrinya.
"Sayang putri Umi, sedang apa nak ?"
"Intan sedang tiduran Umi, kebetulan hari ini Intan pulang lebih cepat, jadi waktunya intan gunakan untuk beristirahat "
"Sayang banyak-banyak istirahat Nak, jangan memaksakan diri jika bekerja"
"Iya Umi.."
"Sayang bisakah akhir pekan nanti pulang ada yang ingin Umi dan Abah sampaikan ?"
"Bisa Umi, memangnya ada apa Umi?"
"Nanti sayang jika kamu sudah di rumah Abah sama Umi akan menceritakannya"
"Baiklah Umi, sampai ketemu di akhir pekan. Assalamualaikum Umi, salam untuk Abah dan Pelangi Umi."
"Wa'alaikumsalam sayang nanti Umi sampaikan, jaga kesehatan sayang" panggilan berakhir. Abah memandang istrinya.
"Intan setuju untuk pulang Abah "
"Syukurlah semoga semua berjalan sesuai keinginan kita Umi, ini yang terbaik untuk putri sulung kita Umi, agar suaminya kelak bisa merubah putri kita "
"Aamiin.." mereka mengucap bersamaan dengan kedatangan putri bungsu mereka.
"Assalamualaikum Umi, Abah "
"Wa'alaikumsalam sayang, sudah pulang Nak "
"Sudah Umi, maaf Umi, Abah Pelangi pergi kekamar dulu mau mandi kebetulan Pelangi belum melaksanakan shalat ashar"
"Pergilah Nak, lain kali jangan menunda-nunda shalat sayang"
"Iya Abah "
Seorang pemuda tampan yang memiliki tubuh atletis, keluar dari bandara tangan kirinya yang menarik sebuah koper dan tangan kanannya sibuk dengan ponselnya. tak berapa lama seorang menghampirinya.
"Assalamualaikum mas Langit "
"Wa'alaikumsalam Rido, apa ayah sama ibu tau jika aku sampai hari ini?" tanya Langit pada sopir pribadinya.
"Tidak mas, nyonya sama Tuan tidak tau jika mas Langit akan sampai hari ini. Tuan sama nyonya taunya besok pagi mas Langit sampai" jelas Rido pada Langit.
"Baiklah antarkan aku ke apartemen"
"Baik mas Langit" Rido mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, kondisi jalanan yang tidak terlalu macet membuat mobil yang di kendarai Rido sampai di parkiran. Langit keluar dari mobil dan menaiki lift menuju lantai dua puluh.
Langit memandang Apartemennya yang lama di tinggalkan, Karena ia memilih kembali ke Amerika setelah orang yang di cintainya memilih pria lain.
Rizky yang memilih pergi ke kampung Indah, dengan keberanian dan tekadnya ia ingin menemui Abah untuk Ta'aruf Pelangi. dengan mengendarai motor sport kesayangannya Rizky sampai di kampung Indah. langsung menuju kediaman Abah.
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikumsalam, kamu...?" Pelangi yang terkejut dengan kedatangan Rizky hanya bisa melongo.
"Boleh saya masuk dek Pelangi?" Rizky memandang wajah Pelangi yang terlihat lebih bercahaya saat usai mengerjakan shalat. Pelangi yang akhirnya tersadar dengan cepat memalingkan wajahnya kearah yang lain.
"Silahkan Abah ada di dalam " Pelangi membukakan pintu lebih lebar lagi agar Rizky.
"Tunggu sebentar biar saya panggil Abah "
"Silahkan dek Pelangi " Pelangi menundukan wajahnya dan pergi untuk memanggil Abah.
Tak berapa lama Abah telah datang ke ruang tamu.
"Assalamualaikum Abah, apa kabar ?" Rizky yang melihat Abah datang dengan cepat berdiri dan menyambut tangan Abah dan menciumnya.
"Wa'alaikumsalam, Alhamdulillah kabar Abah baik, bagaimana kabarmu Nak Rizky ?"
"Alhamdulillah Abah kabar saya baik, ternyata Abah masih mengenali saya " mereka saling menanyakan kabar masing-masing. tak berapa lama Pelangi datang bersama Umi dan membawa teh hangat dan berapa kue sebagai teman.
"Abah sebelumnya saya minta maaf atas kelancangan saya datang kemari, dan tanpa di dampingi siapapun.." Rizky terlihat sedikit bergetar saat akan mengutarakan keinginannya untuk Ta'aruf Pelangi.
"Ada apa Nak, sepertinya ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan pada Abah."
"Begini Abah, niat kedatang saya kesini ingin..." Rizky menjeda ucapannya.
"Bismillahirrahmanirrahim Abah dengan mengucapkan Basmalah saya Rizky ingin Ta'aruf Putri Abah yang bernama Pelangi Nurmalita Santoso " Abah dan Umi yang mendengar niatan Rizky hanya saling memandang, lain halnya dengan Pelangi yang melonggo menatap Rizky.
"Bagaimana Abah?" Rizky menatap Abah dengan perasaan cemas.
"Nak Rizky sebelum Abah menjawabnya ada yang ingin Abah sampaikan, putri Abah ini adalah anak bungsu. anak Abah yang sulung belum menikah, apa Nak Rizky mau menunggu kakak Pelangi menikah terlebih dulu?"
"Saya bersedia Abah, Dek Pelangi bagaimana denganmu? apa dek Pelangi bersedia ?" Rizky bertanya pada Pelangi yang duduk di samping Umi.
"Sayang putri Abah, semua keputusan ada padamu Nak. Abah dan Umi akan menyetujui semua keputusanmu " Abah membelai pucuk kepala Pelangi.
"Bismillah..Abah, Umi Pelangi bersedia " mereka tersenyum bahagia. terlebih Rizky dirinya tidak menyangka jika Pelangi bersedia di Ta'aruf.
"Alhamdulillah..."mereka mengucap syukur.