Karena kondisi Krei yang baru saja bangun dari tidurnya, dia melupakan bahwa hampir tidak ada yang normal sejak kedatangan Alan dan Jae-ho. Seperti halnya dia yang sedang duduk diruang utama sambil menatap langit-langit rumah yang sangat mewah itu. Beberapa hal mengejutkan sudah dilewatinya, namun dia masih merasa belum terbiasa dengan semuanya. Krei sendiri merasa konyol dan sadar dia masih butuh beberapa waktu untuk membiasakan dirinya.
Mark sedang mengatur barang-barang Krei untuk dibawa ke dalam rumah itu. Sambil menunggu Mark, Krei berjalan melihat-lihat sekeliling. Rumah itu terlihat sangat sempurna sebagai rumah liburan. Karena dia sangat tertarik dengan balkon luas, Krei memulainya dari lantai 2. Dia menaiki tangga dan berjalan ke arah balkon. Dia dapat melihat luasnya balkon itu dari pintu kaca dan saati itu Krei terhenti karena dia mendengar suara orang di belakangnya.
Krei berjalan ke arah suara itu karena dia tau bahwa itu mungkin adalah salah satu penghuni rumah itu. Dia sampai ke balkon belakang yang tidak begitu luas dan dia melihat seorang wanita yang sedang bersantai dengan membaca buku dan menikmati secangkir teh. Krei masih menatap wanita yang berwajah kecil itu, lalu wanita itu tiba-tiba melihat ke arah Krei. Awalnya wanita itu terlihat bingung, tapi dia akhirnya menghampiri Krei dan memperkenalkan dirinya.
Dia adalah Ezlynn Meira atau Ez/Ezy. Ezlynn mengetahui bahwa hari itu akan ada murid baru yang akan datang dan dia hanya tidak mengekspektasikan Krei akan naik keatas sendirian.
Ezy tersenyum,"Panggil saja aku, Ez atau Ezy. Oh, iya! Bukankah seharusnya kamu datang dengan Mark?" tanya Ezy dengan ramah.
"Ah, dia ada dibawah. Aku pikir bisa menunggunya sambil berkeliling. Lagipula aku juga sangat tertarik dengan balkon yang luas itu. Aku jadi sulit menahan diri." jawab Krei.
Krei merasa sangat senang karena Ezy terlihat sangat baik dan ramah. Dia merasa lega karena dia bisa mendapatkan teman yang mungkin banyak membantunya selama dia tinggal disana.
Mereka berdua turun kebawah menghampiri Mark dan Krei melihat satu orang yang tidak dikenal bersama Mark.
"Dia Herve, Herve Warren. Dia juga teman serumah kita." Kata Ezy.
Krei membeku ketika melihat ke arah Herve, orang itu memiliki tubuh yang sangat besar dan terlihat kejam. Krei mencoba untuk tenang agar dia tidak terlihat ketakutan. Lalu Ezy mengatakan bahwa dia tidak perlu khawatir soal Herve, karena meskipun penampilannya seperti itu, dia adalah orang yang baik. Krei mencoba mempercayai kata-kata Ezy dan menyapa Herve lebih dulu.
Suasana menjadi canggung karena Herve tidak menjawabnya. Lalu dia menatap Krei. Krei merasa sangat terintimidasi namun disisi lain dia merasa kelembutan dimatanya.
Ditengah kecanggungan itu, Mark menyela dan mempersilahkan semuanya untuk duduk. Saat itu adalah waktu dimana Mark menjelaskan tentang pulau secara umum dan satu hal penting mengenai akademi itu adalah Hierarki.
Hierarki bukanlah hal yang terpenting di kehidupan sosial, tapi hierarki adalah kebutuhan untuk menjalani kehidupan sosial. Hal itu diterapkan akademi agar siapapun terbiasa dengan pengawasan dan tetap dalam kondisi waspada. Pada umumnya hierarki memiliki motif baik, namun itu tetap bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal.
Cakupan hierarki akademi dimulai dari "the House's Owl", yaitu pemimpin dari setiap rumah tinggal. The house's owl bertugas sebagai pemimpin 3 anggota lain untuk menciptakan regulasi dan mencapai kesepakatan bersama, selain itu mengawasi secara psikologis untuk mencegah depresi dan kerusakan mental anggota, dan yang terpenting adalah sebagai informan manajemen akademi.
"Orang yang menduduki tempat sebagai the House's Owl adalah orang yang memiliki level pembelajaran tertinggi. Untuk penjelasan yang lebih mendetail mengenai akademi, anda bisa tanyakan langsung ke pemimpin rumah ini," tambah Mark setelah menjelaskan tentang the House's Owl.
Krei langsung bereaksi dan melihat ke arah Herve dengan sedikit menundukkan kepalanya. Sekali lagi Herve hanya diam sambil menatap reaksi Krei.
"Baiklah. Mengenai Krei sepenuhnya aku serahkan pada Ezlynn," kata Mark.
Ezy berdiri dan mengarahkan jempolnya ke arah Mark, "Ok, Mark!" jawabnya.
Krei tidak menduga hal itu. Perbedaan kesan pertama antara Ezy dan Herve terlalu besar, lalu tingkat intimidasi dan tubuh yang besar yang dimiliki Herve hingga ketidakmampuan Krei untuk mendengar suaranya memberikan kesan yang misterius tentang Herve. Hal itu membuatnya berpikir bahwa Herve adalah the House's Owl dan ternyata dia salah, Ezy adalah orangnya.
Ezy membantu membawakan Krei barang-barangnya ke lantai atas, sementara Ezy membiarkan Herve untuk kembali ke kamarnya karena dia baru saja pulang dari akademi. "Ternyata memang benar jika orang bilang jangan menilai orang dari penampilannya," pikir Krei.
Krei masih menatap Ezy dan memikirkan apa kesalahan yang dia lakukan hingga dia tidak mengetahui status Ezy. Sambil menjelaskan tentang ruangan yang ada di rumah itu, Krei hanya tau Ezy adalah orang yang sangat baik dalam berhubungan dengan orang lain dari suaranya.
Mengingat dia harus fokus dengan hal lain, Krei memilih untuk mengabaikannya terlebih dahulu dan mendengarkan informasi yang Ezy berikan.