Chereads / Akademi Ingeniosus Snilldech / Chapter 8 - Keputusan

Chapter 8 - Keputusan

Krei memikirkan perkataan ayahnya. Dia mendengar suaranya ibunya yang sudah pulang dari kantornya. Krei berpikir mungkin Ayah akan menceritakan segalanya tentang hari itu, sedangkan Krei mencoba untuk memikirkan keputusan akhirnya tentang pergi ke ISA.

Krei yang menyendiri dikamarnya, merenungkan diri sambil memutar-mutar amplop ISA.

Dia merasakan perasaan yang tidak biasa. Selama 18 tahun hidupnya, dia menjalaninya tanpa memikirkan atau peduli orang lain. Dan saat ini dia mempunyai alasan untuk memikirkan hal itu, yaitu untuk memberikan ketenangan bagi orang tuanya. Krei memang belum pernah merasakan itu, namun dia tidak merasa hampa seperti biasanya. Seperti ada kehangatan baru dalam dirinya dan dia merasa bisa menjadi dirinya sendiri.

"Mungkin ini memang dirinya yang sebenarnya," Pikir Krei.

Dibalik semua perasaan itu, Krei memiliki beberapa hal yang masih membuatnya mempertimbangkan dirinya untuk pergi ke ISA.

Memiliki kemampuan melody catch terkadang sering dilupakan oleh orang lain. Saat Alan dan Jae Ho disini. Krei menggunakan bakatnya ketika mereka berbicara. Karena Jae Ho cenderung berbicara lebih banyak. Krei mengetahui tentang Jae Ho. Bagaimana dia memperlakukan dan diperlakukan orang lain. Hingga Krei mendapatkan sedikit gambaran kesulitan yang dialami oleh Jae Ho ataupun murid-murid yang bersekolah. Kesulitan itu sepertinya memang diberlakukan karena bakat khusus setiap orang.

Kemudian, hal lain yang mengganjal adalah Alan. Meskipun Alan hanya sedikit berbicara, seharusnya Krei sudah mendapatkan banyak informasi. Namun, jangankan sedikit, Krei tidak dapat menemukan apapun dari suaranya.

Alasan Krei dapat mengejutkan Alan adalah kemampuan hacking-nya bukan murni dari bakatnya sendiri.

Karena rasa yang sangat janggal itu dia memberanikan diri untuk membuka kembali amplop hitam itu. Penelope menunjukkan dirinya.

"Penelope, bolehkah aku memberitahuku tentang akademi terlebih dahulu?"

"Tentu!"

Lalu hologram penelope berubah menjadi tayangan video dan dia mulai menjelaskan tentang ISA.

"ISA atau Ingeniosus Snilldech Academy adalah akademi khusus untuk orang-orang yang memiliki bakat istimewa sejak lahir. Keberadaan ISA sengaja disebar keseluruh dunia demi melindungi hal kontroversial yang terjadi 10 tahun lalu, namun letak pengoperasian akademi ini tetap dirahasiakan.

Zeus System merupakan sistem utama yang beroperasi ISA sebagai energi inti. Sistem ini mendeteksi bakat istimewa dan sistem ini jugalah yang membuat ISA bisa dirahasiakan dari dunia luar." Jelas Penelope. Hologram Penelope kembali.

Saat itu akhirnya Krei mengetahui alasan dia tidak dapat mendeteksi apapun soal akademi itu. Zeus System adalah alasan-nya.

Mengetahui bahwa Penelope tidak akan berbicara lebih jauh lagi mengenai detail tentang akademi, Krei akhirnya memutuskan untuk pergi ke akademi itu.

Penelope tersenyum dan melihat kearah jendela kamar Krei. Krei melihat kearaha yang sama dan dia mendengar suara mesin yang samar dan lembut. Tiba-tiba muncul drone yang sebelumnya tersamarkan, seolah-olah drone itu memiliki panel kaca disekelilingnya.

Krei membuka kaca jendelanya. Drone itu masuk dan mendarat disampingnya. "Drone itu membawa material yang harus digunakan anda terlebih dahulu sebagai syarat mutlak bagi penghuni ISA."

Krei pernah mendengar tentang ini, "Apakah ini microchip itu?" pikirnya. Lalu drone itu membuat cetakan tangan diatasnya, tanpa ragu Krei meletakkan tangannya disana. Disaat yang bersamaan Penelope memberikan peringatan, "Ini akan sedikit menyakitka-…"

"AAARGGH!!!" Krei teriak karena terkejut. Tangan yang dia tarus diatas drone tiba-tiba ditusuk dan itu sangat menyakitkan. Krei dapat melihat cahaya samar dari bagian luar kulitnya. Melihat ke telapak tangannya yang baru saja tertusuk, tenyata microchip itu sudah ada didalam telapak tangannya.

Penelope sedikit tertawa karena melihat reaksi Krei yang menurutnya lucu. Krei menyernyitkan dahinya karena merasa tersinggung.

"Anda bisa kembali menaruh tangan anda di drone itu lagi. Karena untuk selanjutnya adalah perawatan untuk bekas tusukan jarumnya." Kata Penelope.

Krei menuruti kata Penelope. Penelope menjelaskan tentang apa yang diinjeksikan di tangan Krei saat itu. Benar dugaan Krei bahwa itu adalah microchip yang merupakan syarat untuk masuk ke ISA. Selain sebagai kartu pas, chip itu berguna sebagai identitas untuk mengakses ke berbagai macam aset ISA.

"Woah.. ini keren banget," gumam Krei.