Saat Su Wanwan tersadar, hari telah berganti, dan sekarang sudah siang.
Saat dia melihat dirinya menggunakan pakaian tidur berwarna putih yang asing baginya...
"Ah!"
Su Wanwan membatin, 'Sial! Jangan bilang setelah aku mabuk aku di…'
Pintu ruangan dengan cepat terbuka, Mo Weiyi kemudian berlari masuk, "Kenapa? Kenapa?"
Su Wanwan menutup mulutnya dan melihat celemek berwarna merah muda yang Mo Weiyi gunakan di pinggangnya serta spatula yang ada di tangannya...
"Kenapa aku bisa ada di rumahmu?"
Su Wanwan berusaha mengingat-ingat, 'Aku ingat kemarin malam setelah dari rumah keluarga Su, aku pergi ke bar untuk minum. Akhirnya aku bertemu dengan manusia menyebalkan dan aku memukulnya, aku juga menghancurkan banyak barang kemudian…'
Su Wanwan mengusap pelipisnya, kepalanya terasa sangat sakit tapi dia masih tidak bisa mengingat apapun.
"Aku sudah bilang kepadamu jangan minum bir. Sekarang tahu kan tidak enaknya setelah mabuk? Kamu tunggu sebentar, aku akan membawa teh untukmu." Setelah Mo Weiyi mengatakan itu dengan kesal, dia dengan cepat membawakan secangkir teh untuk Su Wanwan.
Su Wanwan melihat ke arah Mo Weiyi yang terlihat keibuan itu, tiba-tiba dia merasa ada yang janggal, "Mo Xiaose, sejak kapan kamu merubah kepribadianmu?"
Mo Weiyi adalah adalah satu-satunya anak perempuan dari Mo Group yang sangat cantik, kaya dan arogan! Mo Group menguasai berbagai bisnis di kota Nan baik legal dan ilegal, mulai dari bisnis makanan, hiburan hingga beberapa hotel berskala internasional.
Dia adalah perempuan yang sudah dipanggil sebagai 'putri' sejak dia lahir hingga dewasa.
Mereka sudah saling mengenal saat masih di taman kanak-kanak, karena sifat mereka yang mirip akhirnya mereka menjadi sahabat terbaik untuk satu dengan yang lainnya.
Mereka sudah saling mengenal lebih dari 10 tahun, jadi dia sangat memahami bagaimana karakter Mo Weiyi.
Dia tidak bisa percaya, seorang 'tuan putri' yang bahkan 'tidak pernah menyentuh air' tiba-tiba membuatkan teh untuknya...
"Xiao Bai yang membuatnya."
Setelah Mo Weiyi mengatakan itu, Su Wanwan baru merasa semuanya terasa masuk akal. Dia mamalingkan wajahnya, "… Terima kasih."
Su Wanwan berkata dalam hati, 'Sudah kuduga, bagaimana mungkin dia yang membuatnya."
…
Setelah selesai makan siang, Su Wanwan berkata, "Nanti sore aku mau menjenguk kakek."
"Baiklah, aku akan menemanimu." Setelah Mo Weiyi selesai mengatakan itu dia teringat sesuatu, "Oh ya, apa baterai handphonemu habis? Kemarin malam aku tidak bisa menghubungimu."
"Hilang."
Kemarin saat di bar dia sudah menyadari bahwa handphonenya sudah hilang, dia tidak tahu dimana handphonenya dan dia menduga ada yang mencurinya.
"Lalu kenapa kamu bisa minum bir bersama Huo Zhexi?" Mo Weiyi mulai ingin bergosip.
"Huo Zhexi?" Su Wanwan tidak memiliki ingatan apapun tentang nama itu, "Siapa dia?"
"Pangeran ketiga keluarga Huo, Huo Zhexi. Di kota Nan dia terkenal sebagai seorang playboy, petugas polisi mengatakan kamu memukul kepalanya dan hampir menghancurkan wajahnya. Pada akhirnya, Huo Jingshen tidak hanya tidak membuat perhitungan denganmu, tapi dia bahkan membayar seluruh kerugian yang dialami oleh bar tempatmu minum itu."
"Huo Jingshen?" Su Wanwan mengedip-ngedipkan matanya lalu dengan wajahnya yang tetap kebingungan bertanya lagi, "Siapa lagi dia?"
Mo Weiyi tidak bisa berkata-kata, "..."
Ia membatin, 'Perempuan yang mabuk dan kehilangan ingatannya benar-benar terlalu menakutkan!'
**
Su Xueqin di rawat di rumah sakit swasta yang paling berkelas di kota Nan, Rumah Sakit Swasta Nangong.
Semua orang yang dirawat di sana adalah orang-orang dari keluarga kaya raya. Rumah sakit itu juga dijalankan dengan peraturan yang sangat ketat, tanpa kartu VIP milik keluarga maka orang biasa tidak akan bisa masuk ke dalam.
Untung saja ada Mo Weiyi yang merupakan salah satu perempuan tercantik di kota Nan.
Petugas resepsionis dengan sopan berkata, "Nona Mo, Tuan besar Su ada di kamar rawat inap nomor 2019. Silahkan menaiki lift lalu pergi ke lantai 20, kemudian belok kiri."
"Terima kasih." Kata Mo Weiyi sambil menjentikkan jarinya, kemudian supir dan pengawalnya yang membawa berbagai kotak dengan berbagai ukuran memasuki lift.
Dia benar-benar menunjukkan aura seorang tuan putri!
Saat tiba di lantai 20, pintu lift terbuka kemudian saat di koridor rumah sakit itu dia bertemu dengan 2 orang yang tidak asing.
Su Wanwan dengan cepat memicingkan matanya.
Su Yanyan dengan wajah muram langsung mengolok Su Wanwan, "Wah, Nona besar keluarga Su akhirnya datang juga ke rumah sakit untuk menjenguk kakek."
Hari ini dia menggunakan terusan bermotif bunga yang elegan, dengan sepasang sepatu hak tinggi, rambutnya yang berwarna hitam dan lurus serta poninya melengkapi penampilannya untuk terlihat sebagai 'perempuan baik-baik'.
Jiang Yi tersenyum hangat kepada Su Wanwan, "Wanwan, ternyata kemarin malam kamu pergi menemui Nona Mo, kenapa tidak menelpon untuk memberi kabar? Papamu mengkhawatirkanmu sepanjang malam."