"Nyonya Su, aku rasa hal itu tidak benar." Mo Weiyi mengangkat alisnya, "Wanwan keluar dari rumah karena dibuat marah, sepanjang malam dia tinggal di rumahku dan tidak pulang, tapi kenapa aku tidak melihat ada salah satu pun dari kalian yang menelponnya?"
Senyuman Jiang Yi tidak berubah, "Bagaimana mungkin papa dan anak bertengkar lebih dari 1 malam? Selain itu kami juga tahu bahwa Wanwan adalah sahabat Nona Mo, Yuntang bahkan sengaja memintaku untuk membawa Yanyan menemui papa karena dia yakin hari ini Wanwan akan datang kemari untuk menjenguk kakeknya. Sekarang setelah melihat Wanwan baik-baik saja, aku merasa tenang."
Jiang Yi benar-benar sangat pintar bicara, Dia hanya mengatakan bahwa kepergian Su Wanwan dari rumah kemarin malam karena pertengkaran ayah dan anak, dia jadi membersihkan namanya dan Su Yanyan, dia bahkan memuji Mo Weiyi dan sama sekali tidak menyebutkan apapun tentang Xing Yuyun...
Mo Weiyi berkata dalam hati, 'Dia benar-benar sangat hebat.'
Mo Weiyi tidak mengatakan apapun menanggapi perkataan Jiang Yi, dia hanya merasa marah hingga dia menggembungkan pipinya.
"Wanwan, setelah selesai menjenguk kakekmu, kamu pulang ke rumah ya, tidak baik jika kamu terus tinggal di rumah Nona Mo. Aku sudah meminta Bibi Yang untuk menyiapkan makan siang, semuanya adalah makanan kesukaanmu." Jiang Yi bicara dengan suara yang keibuan.
"Tidak perlu." Su Wanwan bersikap dingin. "Berikan saja semua makan itu kepada menantumu yang tinggal di rumah itu."
Saat Su Yanyan mendengar itu, dia langsung merasa marah, "Su Wanwan, jaga bicaramu, sejak kapan Kak Yun tinggal di rumah sebelum kami menikah?"
"Memangnya itu tidak akan terjadi?" Wajah Su Wanwan sama sekali tidak terlihat berbahaya, "Sekarang kalian belum menikah? Tapi dia setiap hari datang ke rumah bahkan tidur di atas ranjang kamar tidurmu, jadi aku berpikir bahwa kemarin aku pulang ke rumah yang salah, bukan rumah keluarga Su melainkan rumah keluarga Xing."
"Su Wanwan, kamu…"
"Yanyan." Jiang Yi menahan tangan anaknya itu.
Hal itu karena pintu kamar rawat inap terbuka dan ada yang berjalan keluar dari dalam.
Su Wanwan tidak memperdulikan mereka lagi dan melangkah maju, "Paman Zhou."
"Nona pertama?" Zhou Teng merasa terkejut, "Kapan Anda kembali?"
"Kemarin malam." Su Wanwan tidak ingin bicara panjang lebar, "Paman Zhou, bagaimana keadaan kakek?"
"Oh, operasi sebelumnya hasilnya sangat baik, tubuh tuan besar juga mulai pulih. Hari ini suasana hatinya sedang sangat baik, ditambah lagi jika dia tahu bahwa Nona sudah pulang dan sedang menjenguknya, dia pasti akan sangat senang bahkan mungkin dia bisa segera keluar dari rumah sakit!"
Setelah mengatakan itu dia berhenti tersenyum dan melihat ke arah Jiang Yi, "Tuan besar mengatakan tubuhnya tidak sehat dan tidak mau menemui siapapun, silahkan Nyonya pulang saja dan datang lagi di lain hari."
Sikapnya terhadap Su Wanwan dan Jiang Yi benar-benar sangat berbeda.
Walaupun Jiang Yi selalu bersikap memiliki EQ yang tinggi tapi saat mendengar hal ini dia hampir tidak bisa mengendalikan raut wajahnya.
Su Yanyan merasa lebih marah hingga menghentakkan kakinya, "Ma, kenapa kakek selalu seperti ini? Kita sudah datang kemarin berkali-kali tapi dia tidak membiarkan kita menemuinya, aku rasa kakek memang sengaja! Dia sengaja mau membuat kita kesal!"
Mo Weiyi tertawa lalu berkata, "Kalian membuat Kakek Su marah hingga dia masuk rumah sakit, bukankah sangat normal jika dia tidak mau menemui kalian? Kalian jelas-jelas sudah melakukan hal yang memalukan tapi masih berani datang kemari? Bahkan menyalahkan Kakek Su karena tidak mau menemui kalian? Wah, kalian benar-benar tidak tahu malu ya."
"Memangnya apa yang aku lakukan? Hal memalukan apa yang kamu…"
"Tidak masalah." Jiang Yi menahan tangan anaknya, lalu dengan suara yang tetap lembut berkata, "Karena papa tidak mau menemui kita maka aku dan Yanyan akan pulang."
Setelah mengatakan itu dia menggandeng tangan Su Yanyan lalu pergi dari sana.
**
Saat memasuki lift, Jiang Yi mulai menasehati Su Yanyan, "Yanyan, kamu adalah anak perempuan keluarga Su. Saat berada di depan orang luar kamu harus memperhatikan identitasmu. Saat bicara, melakukan sesuatu, kamu harus memikirkannya terlebih dahulu, jangan gegabah."
"Dia kan hanya seorang Mo Weiyi, apa hebatnya dia? Ma, apa Mama takut kepadanya?" Su Yanyan merasa sangat kesal.
Su Yanyan berkata dalam hati, 'Selama ini Su Wanwan bergantung dengan kasih sayang kakek sehingga membuatnya terus bersikap arogan dan mendominasi, tapi tidak ada yang menghiraukannya! Jelas-jelas dia hanya anak haram dari wanita yang tidak jelas, tapi dia malah lebih bercahaya daripada aku, anak keluarga Su yang sah. Lalu Mo Weiyi, setiap kali ada pesta atau perkumpulan apapun, dia selalu mengacuhkanku. Entah seberapa keras aku berusaha membuat tuan putri itu merasa senang, dia tidak pernah menghiraukanku.'
Saat ini Su Yanyan merasa bahwa semua orang sedang mendukung Su Wanwan dari belakang.
Dan dia membenci dirinya sendiri karena dia tidak lebih waspada dalam menghadapi Su Wanwan...
"Bukan masalah takut atau tidak." Jiang Yi merasa kepalanya sakit.
'Bagaimanapun juga di dalam darah Su Wanwan mengalir dari keluarga Su, walaupun aku tidak rela dan membencinya. Bahkan aku pergi ke rumah sakit lalu mencari seseorang untuk melakukan tes DNA. Tapi aku hanya tidak mengerti kenapa Su Xueqin begitu melindungi seorang anak haram seperti dirinya? Dia bahkan memberikan perintah untuk merahasiakan kejadian tahun itu,' kata Jiang Yi dalam hati.
"Memangnya apa hebatnya dia memiliki nona keluarga Mo? Dia dicampakkan oleh Kak Yun, dia hanyalah sepatu rusak yang tidak diingikan, apa yang dia banggakan?" Saat menyebutkan nama Xing Yuyun, suasana hati Su Yanyan tiba-tiba berubah menjadi lebih baik, "Ma, karena kakek tidak mau menemui kita maka kita pergi ke toko gaun pernikahan saja, aku ingin memilih 2 gaun lagi."
Su Yanyan tersenyum puas, 'Walaupun kemarin malam dia marah, tapi itu tidak akan mengubah apapun.'
Saat pesta pertunangan, dia ingin membuat semua orang di kota Nan tahu bahwa nona keluarga Su yang sah hanyalah dirinya, Su Yanyan! Dan Xing Yuyun, dia adalah laki-laki milik Su Yanyan.
Dia ingin terlihat begitu cantik di pesta pertunangannya untuk membuat Su Wanwan merasa malu dan menyerah dengan keinginannya sendiri!