Tang Guo mengembalikan pulpen itu kepada Leng Ziyue. Ia kembali meniup cek di tangannya, seolah hendak mengeringkan deretan angka yang baru saja ditulisnya dengan pulpen.
Leng Ziyue menghela napas lega karena Tang Guo menerima hadiahnya dan ini membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Meskipun gadis itu hari ini terlihat agak aneh dan tidak seperti biasanya, ia hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena ia telah menyakitinya terlalu dalam saat ia teringat akan apa yang ia lakukan.
Leng Ziyue telah menganggap Xiao Guo sebagai pengganti Lu Qi dan ia telah menyakiti gadis itu.
"Xiao Guo, aku benar-benar minta maaf padamu. Jika suatu saat nanti kau butuh bantuanku, telepon saja aku."
Tang Guo meletakkan cek di tangannya di atas meja dan menyesap teh susunya lagi sambil bertanya, "Kapan pun aku boleh menghubungimu?"
"Ya."
"Kalau begitu … aku juga boleh menghubungimu saat kau dan pacarmu sedang bermesraan?"
Leng Ziyue hanya bisa terdiam. Apakah Xiao Guo sudah gila?
Tentu saja Tang Guo tidak mempedulikan masalah ini. Ia mengangkat cek di tangannya dan bertanya lagi, "Bolehkah aku mencairkannya kapan saja?"
"Ya."
Adapun kata-kata Tang Guo sebelumnya, Leng Ziyue menyalahkan Tang Guo karena putus cinta dan menjadi gila.
"Xiao Guo, berapa banyak jumlah uang yang kau isi?" Tanya Leng Ziyue yang dipenuhi rasa was-was.
Berdasarkan pemahamannya kepada Tang Guo, meskipun gadis itu cemas dan meminta sesuatu darinya, tapi selama ini Tang Guo hanya meminta tak lebih dari beberapa juta yuan. Jika Leng Ziyue tidak salah lihat, Tang Guo menuliskan sebesar lima puluh juta di cek itu, bukan?
Dengan sedikit ragu, Leng Ziyue bertanya, "Lima puluh juta yuan?"
"Benar," Tang Guo menjawab dengan mimik muka yang wajar, seolah hal tersebut biasa baginya. "Bukankah kau sendiri yang memintaku untuk mengisinya sebagai kompensasi untukku? Mengapa? Apakah menurutmu itu berlebihan?" Tang Guo mengerutkan keningnya. "Kau tidak mau memberikannya?"
"Bukan, bukan begitu. Bukan berarti aku tidak mau memberikannya, aku … " Leng Ziyue menjadi malu dan melanjutkan kalimatnya, "Uang sejumlah lima puluh juta yuan itu relatif besar. Jika kau ingin mencairkannya, mungkin tidak bisa sebanyak itu. Kau bisa mencairkan setidaknya tiga puluh juta yuan."
"Begitu, ya." Tang Guo mengerutkan keningnya, "kukira kau tidak rela memberikannya. Karena kau tidak keberatan, aku jadi tenang. Kalau begitu, berikan saja aku cek senilai tiga puluh juta yuan, sedangkan dua puluh juta yuan sisanya berupa IOU (T/N: surat hutang)."
Leng Ziyue terdiam lagi. Xiao Guo, apa kau benar-benar sudah gila?
Ini pasti karena aku telah menyakitinya terlalu jauh. Kudengar ada rumor yang mengatakan bahwa sekali saja seorang wanita kehilangan cinta, maka ia akan jatuh cinta kepada uang gila-gilaan.
Leng Ziyue merasa ia tidak bisa memberi Tang Guo cinta. Ia hanya bisa memberikan uang untuk mengimbanginya.
Meskipun lima puluh juta yuan terlalu banyak baginya, tapi Leng Ziyue melakukan apa yang diinginkan Tang Guo. Asalkan Xiao Guo bisa tenang, ia merasa kasihan kepada gadis lugu ini.
Leng Ziyue segera bertindak cepat. Setelah ia mengisi cek dan IOU, ia segera menyerahkannya kepada Tang Guo.
Tanpa berbasa-basi atau merasa sungkan, Tang Guo segera menyimpan kedua dokumen itu ke dalam dompetnya. Ia menyesap teh susu terakhirnya dan sambil berdiri ia berkata, "Aku pergi dulu. Ingatlah untuk membayar tagihannya setelah kau minum."
[Tuan rumah, kau benar-benar sudah gila! Apakah kau lupa beberapa dunia yang sudah kau hancurkan sebelumnya? Apakah kau masih ingin mengulangi kesalahan yang sama? Tuan rumah, kau sudah berubah! Dulu kau sangat penurut dan punya sikap yang baik, serta selalu menyelesaikan satu demi satu tugas dengan baik.
Tuan rumah, kau sudah berubah. Aku tidak mengenalimu lagi.
Sebagai sistem yang kompeten, aku ingin memperingatkanmu. Lebih baik kau menyelesaikan tugasmu dengan baik! Jika tidak, suatu hari nanti kau akan dilenyapkan].
Tang Guo berjalan keluar dari kedai teh susu dan mengabaikan suara yang terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ia mengangkat dan melambaikan tangannya untuk memanggil mobil. Kemudian ia membuka pintu mobil, duduk, sekaligus menutup pintu.
"Pak sopir, tolong antarkan saya ke bank terdekat."
[Tuan rumah, apa yang ingin kau lakukan? Tenanglah sedikit dan jangan membuat masalah. Kumohon].
Tang Guo melepas kacamata hitamnya. Seulas senyum tipis begitu tampak di wajahnya, lalu ia berkata, "Aku akan menarik uangnya. Bukankah Leng Ziyue memberikanku cek senilai tiga puluh juta yuan?"