Lu Mian menipiskan bibirnya, hamburger yang ada di tangannya itu tidak lagi terasa enak dimakan. Kemudian Lu Mian melemparkan sisa setengah dari hamburger itu ke piring, lalu ia mengambil tisu untuk mengusap jari-jarinya. Setelah itu ia berdiri dengan senyum manis di wajahnya, "Baiklah!"
Saat Lu Mian melangkah keluar dari ruang tamu, tiba-tiba ponselnya bergetar dan tanpa diduga ternyata ia menerima email.
Undangan dari keluarga Su? Pergi atau tidak, ya? Batin Lu Mian.
Saat Lu Mian masih terdiam, tiba-tiba Fu Man berhasil menyusulnya. Lu Mian bangkit dan pergi begitu saja, membuat Fu Man merasa bersalah. Fu Man pun berusaha menahan amarahnya, lalu bertanya kepada Lu Mian dengan hati-hati, "Mian Mian, kamu mau ke mana?"
"Center Street."
"Kebetulan aku akan mengajak Xinnuan ke pusat perbelanjaan di sana, sekalian membelikanmu dua baju."
Mata Fu Mian tertuju pada jeans tua sedikit cingkrang yang dipakai Lu Mian sekarang. Ia mengakui bahwa ini kelalaiannya dalam menjalankan tugas sebagai seorang Ibu.
Tanpa menunggu Lu Mian mengatakan apapun, saat itu Lu Xinnuan juga berlari keluar, lalu berkata dengan manja, "Bu, Kakak, aku sudah selesai. Ayo kita pergi sekarang!"
Di Center Street kota Wu. Ketiga wanita itu berjalan dengan formasi dua di depan dan satu di belakang. Mereka memasuki pusat perbelanjaan kelas menengah.
Fu man dan Lu Xinnuan biasanya hanya pergi berdua saja ketika pergi berbelanja. Lu Mian tidak bisa beradaptasi dan tidak berencana untuk berpartisipasi dengan mereka, sehingga ia hanya mengikuti mereka dengan lambat. Ia bukannya ingin menemani mereka, ia ikut ke sini hanya karena ingin membeli sesuatu.
Di depan konter perhiasan yang ada di lantai pertama, Lu Mian berhenti dan melihat hiasan rambut. Jepit rambut berbentuk daun sederhana bertatahkan tiga berlian biru di tengah dan dikelilingi oleh berlian halus kecil-kecil. Label harga di bawah jepit rambut itu… 300.000 Yuan.
Nona penjaga konter tersebut tersenyum kepada Lu Mian, "Nona silakan..."
Sebelum Nona penjaga konter tersebut selesai bicara, entah sejak kapan tiba-tiba Lu Xinnuan dan Fu Man sudah mendekat. Mereka bahkan mengatakan 'maaf' beberapa kali dan mundur lebih dari sepuluh meter dari konter.
Fu Man menarik Lu Mian dan dengan nada suara tidak berdaya ia berkata, "Mian Mian, kita ke sini untuk membeli pakaian. Jangan lihat yang lainnya."
Lu Xinnuan menurunkan matanya dan berkata, "Bu, jika Kakak menyukainya, aku tidak perlu membeli pakaian. Ibu belikan lebih banyak barang untuk Kakak."
"Sebenarnya, aku…" Lu Mian meraba sebuah kartu dari saku celananya dan siap mengeluarkannya. Detik berikutnya Fu Mian menyela perkataannya.
"Tidak! Kamu harus pergi ke rumah keluarga Su besok! Jika tidak membelikan apapun untuk Kakakmu, kamu yang harus beli baju dulu!"
Lu Mian mendesah, kemudian ia mundur dengan langkah lebar. Lu Mian pun memasukkan kembali kartu itu ke dalam saku celananya, dan senyum sinis muncul di wajahnya, lalu ia bercanda ringan, "Aku tidak ingin membeli apapun, ingin melihat-lihat saja."
Setelah bicara seperti itu, Lu Mian berbalik dan berjalan kembali ke konter, ia memunggungi mereka berdua sambil melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian jalan-jalan sendiri saja, tidak perlu membelikan apapun untukku."
Punggung Lu Mian terlihat begitu dingin dan terasa asing. Fu Man tertegun saat melihat tindakan Lu Mian yang seperti itu. Ia merasa tidak perlu mengatakan apapun lagi, sehingga ia pun segera membawa Lu Xinnuan pergi dengan langkah berat.
Setelah mereka berdua pergi, Lu Mian menyingkirkan emosinya, lalu mengedipkan mata ke arah Nona penjaga konter, "Tolong bungkuskan ini untukku."
Nona penjaga konter itu tertegun sejenak dan ia pun langsung berucap "Apa?" secara spontan dan kehilangan sopan santunnya.
Saat Nona penjaga konter itu mendongakkan kepalanya, ia seperti tersihir saat melihat senyuman yang indah dan bersih dari gadis yang ada di depannya itu. Pikirannya jadi terganggu, dengan wajahnya yang tampak memerah ia mengangguk, "Baik Nona, tunggu sebentar. Jepit rambut ini sangat cocok untuk Anda…"
"Aku tidak memakainya. Itu untuk hadiah." Ucap Lu Mian sambil tersenyum, "Tolong dibungkus dengan rapi."
"... Baik."
Sebuah kartu hitam legam terulur ke arah Nona penjaga konter itu. Kemudian Nona penjaga konter tersebut menerimanya dengan kedua tangan yang gemetar.
Nona penjaga konter tersebut tidak mengerti apa yang sebenarnya ia alami. Seorang gadis cantik yang memiliki kartu hitam, kenapa aku bisa mengalami kejadian seperti barusan? Batin penjaga konter tersebut.
Aku adalah seorang penjual perhiasan, sudah banyak orang yang aku temui. Pelanggan yang memiliki ekonomi atas biasanya memberikan tips kepada penjaga konter, dan biasanya mereka juga membeli dengan tenang dan cepat.
Pelanggan ekonomi biasa, biasanya memilih perhiasan dengan tidak pasti. Adapun dua wanita barusan, mereka adalah orang-orang yang tidak percaya diri untuk memasuki toko mereka.
Gadis cantik ini, tentu saja adalah pelanggan yang lebih kuat daripada masyarakat ekonomi kelas atas. Dan sepertinya kedua wanita tadi sama sekali tidak menyangka bahwa ketika mereka pergi berbelanja di toko biasa di lantai atas, gadis cantik ini telah menghabiskan 300.000 Yuan dengan mudah. Batin penjaga konter.
Tetapi aku juga barusan melihat bahwa gadis cantik itu mengeluarkan kartu hitam dan menyerahkan kartu itu kepadaku...