Pada saat ini, Lu Mian yang katanya 'sedang tidak enak badan' itu sedang berkeliaran di taman belakang vila keluarga Su. Lu Mian masih mengenakan pakaian yang sama sejak tadi. Ia memakai baju santai sambil menapaki batu jalan dengan santai.
Sistem keamanan vila keluarga Su hanya sebuah pajangan saja. Bahkan tanpa undangan, Lu Mian bisa masuk dengan mudah. Su Jue dengan cepat menyadari keberadaan gadis aneh itu, kemudian ia pun mengerutkan kening dan bertanya dengan bersuara rendah, "Kamu siapa?"
Para tamu biasanya berada di halaman depan, dan yang berada di halaman belakang pasti hanya anggota keluarga dan teman dekat saja.
Tapi gadis kurus dan tinggi ini, aku tidak tahu siapa dia. Batin Su Jue.
Lu Mian pun langsung menghentikan langkahnya, ekspresinya yang acuh tak acuh tampak sedikit bingung. Raut wajahnya yang sedikit kebingungan itu terlihat kontras dengan wajahnya yang cantik.
"Kamu siapa?" Tanya Lu Mian balik kepada Su Jue.
Hm? Batin Su Jue, ia pun tertegun sejenak. Namun setelah itu ia segera memperkenalkan diri, "Aku Su Jue, Tuan Muda keluarga Su!"
Lu Mian pun mengerti. Oh, ternyata dia cucu Tuan Su. Beberapa tahun tidak bertemu, aku hampir lupa dengannya. Batinnya.
Lu Mian pun mengangguk, lalu menendang-nendang batu di antara sandalnya, kemudian melanjutkan berjalan masuk. Gaya gadis itu terlihat lebih arogan daripada Su Jue sendiri.
Karena melihat sikap Lu Mian yang seperti itu, Su Jue pun merasa ditantang. Kemudian ia pun berlari mengejar gadis itu dan berteriak, "Berhenti, di situ bangunan bagian milik Kakekku. Kamu tidak boleh pergi ke sana!"
Dengan segera, suara Su Jue menarik perhatian Lu Xinnuan. Saat itu Lu Xinnuan sedang berada dalam jarak lebih dari sepuluh meter jauhnya dari Su Jue. Ia melihat Su Jue tergesa-gesa, lalu ia menatap Lu Mian lagi. Seketika Lu Xinnuang langsung berkeringat.
Sejenak Lu Xinnuan merasa ragu, kemudian ia pun berbalik dan pergi dari taman belakang, "Paman, Bibi, aku baru saja melihat Mian Mian di taman belakang. Dia sepertinya bertengkar dengan Su Jue…"
Lu Xingtang yang sedang mengobrol dengan senang tiba-tiba nada bicaranya menjadi dingin.
"Kenapa dia ada di sini? Bukankah kita sudah menyuruhnya untuk tetap tinggal di rumah?"
"Aku juga tidak tahu. Cepat kalian lihat sendiri…"
Ketika Lu Xinnuan selesai bicara, sekelompok orang itu langsung berbondong-bondong datang ke taman belakang. Mereka kebetulan melihat Lu Mian memegang tangan kanan Su Jue dan menekannya. Wajah Su Jue terlihat memerah karena marah.
Sekelompok orang yang menonton mereka pun ikut terkejut. Su Jue adalah pemuda dengan tinggi 1,8 meter, ia memiliki badan yang kuat. Tapi, ia bisa-bisanya dikendalikan oleh seorang gadis?
"Hentikan!" Lu Xingtang takut dengan cibiran orang lain. Sehingga ia pun langsung mendekat sambil menunjuk-nunjuk Lu Mian dan segera menyelamatkan Su Jue.
"Mian Mian, kenapa kamu ada di sini? Kenapa kamu memukulnya?" Tanya Lu Xingtang dengan suara rendah. Nada bicaranya tidak buru-buru, namun terdengar jelas bahwa ia sedang menahan amarah.
"Apakah ada kesalahpahaman?" Tanya Lu Xinnuan dengan hati-hati.
Pei Jinlan menggelengkan kepalanya dan mengatakan sesuatu dengan tidak senang, "Memangnya kesalahpahaman apa? Apa dia punya undangan? Apa dia harus datang ke sini? Apa perlu dia sampai memukul orang?" Tidak ada yang mengundang Lu Mian. Beraninya ia dengan tidak tahu malu mencari masalah di sini, benar-benar keterlaluan.
Setelah ketiga orang itu menyerang Lu Mian dengan rentetan pertanyaan, kedua pasangan suami istri itu langsung meminta maaf kepada keluarga Su.
"Su, ini keponakanku. Dia baru saja pulang, jadi dia tidak mengerti."
"Oh…" Sekelompok orang menatap Lu Mian dengan tatapan yang aneh.
Gadis yang ada di hadapan banyak orang saat ini adalah gadis dari keluarga Lu yang diculik selama dua tahun lamanya. Baru beberapa hari yang lalu ia pulang, lalu buat apa datang ke pesta seperti ini?
Hmm... dilihat dari penampilannya, sepertinya gadis itu punya penyakit gangguan mental! Batin Su Jue.
Kerumunan ini pun tanpa sadar mundur beberapa langkah untuk menjaga jarak dengan gadis itu. Su Jue juga merasa ragu. Ternyata dia... Gadis yang pernah menolak undangan dari Kakek! Batinnya.
Lu Mian sama sekali tidak peduli dengan kejadian keributan ini. Ia pun menepuk debu yang menempel di tubuhnya dan terus berjalan menjauhi kerumunan.
"Lu Mian, minta maaf pada Su Jue, atau pergi dari vila keluarga Su secepat mungkin!"
"Mian Mian, bagaimana kalau kamu pulang saja…" Bisik Lu Xinnuan.
Sebenarnya, di hadapan banyak orang seperti ini, Lu Xinnuan tidak ingin memanggil Lu Mian dengan panggilan Kakak. Karena ia merasa dengan memanggilnya dengan sebutan Kakak itu sangat memalukan. Namun saat Lu Xinnuan melihat sikap dan penampilan Lu Mian yang memalukan seperti ini, entah kenapa hatinya justru terasa sangat nyaman.
Hari ini adalah hari pesta untuk Kakek Su. Semua orang yang hadir dalam pesta tampak sangat bahagia dan menghormati Kakek Su. Keributan yang dibuat oleh Lu Mian membuat suasana pesta menjadi kaku.
Dari kejadian kali ini, kemungkinan besar Lu Mian akan diberi pelajaran yang sangat menyedihkan...
Ketika mata semua orang tertuju pada Lu Mian, tiba-tiba terdengar suara dari arah gedung kecil itu.
"Dia tamuku. Siapa yang berani mengusirnya?"