Semua yang mereka katakan seolah mewakili apa yang dirasakan Fu Man saat ini. Mereka semua adalah satu keluarga. Fu Man benar-benar berharap Lu Mian bisa melepaskan semua masalah di masa lalu dan tidak perlu mengingatnya lagi.
Lu Mian mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. Tatapan matanya masih terfokus pada ponsel yang ada di tangannya, dengan nada santai ia berkata sambil senyuman tipis, "Hati-hati di jalan."
"Kamu…" Lu Xingtang merasa dipermalukan. Ia menggelengkan kepala, lalu pergi dengan wajah suram.
Lu Xinnuan diam-diam menyalahkan Lu Mian, lalu ia buru-buru menyusul mereka. Ketika mereka semua pergi, Fu Man pun bergegas mendekati Lu Mian dan langsung mengambil ponsel Lu Mian.
"Lu Mian, jaga bicaramu dengan orang yang lebih tua! Apa kamu sudah lupa semua pelajaran etika dan kesopanan saat kecil dulu? Kamu seharian bermain ponsel, memangnya dengan bermain ponsel saja bisa membuatmu masuk rangking paralel sepuluh besar? Apa ponsel bisa membuatmu memenangkan juara pertama lomba melukis? Apa ponsel ini bisa membuatmu terlihat menonjol?"
Sampai pada akhirnya, suaranya penuh penekanan, "Belajarlah sedikit saja dari Nuan Nuan..."
Saat ini dalam hati Lu Mian merasa kosong, namun ia masih mempertahankan sikapnya.
Setelah mendengarkan tuduhan Fu Man, Lu Mian dengan malas mengangkat kelopak matanya. Matanya yang jernih dan halus diwarnai dengan senyum jahat dan dingin. Terlihat jelas tatapannya sudah kebas dan tidak peduli lagi dengan ucapan Fu Man.
"Di matamu, aku sama sekali tidak bisa dibandingkan dengannya sedikit pun. Kupikir dengan aku pulang, kalian bisa berubah. Tapi sebenarnya, kalian tidak pernah mengharapkan aku kembali."
Senyuman santai dengan nada sinis ini seperti menusuk hati Fu Man.
"Mian Mian, tidak seperti itu…"
Fu Man terkejut karena Lu Mian sudah mengambil ponsel dari tangannya. Wanita paruh baya itu melihat punggung Lu Mian sambil memegangi dadanya, hatinya terasa sakit. Sepertinya ada sesuatu yang berharga yang semakin menjauhinya.
-
Di vila keluarga Su. Sebagai perwakilan dari keluarga yang kaya dan berkuasa di kota Wu, pesta pribadi hari ini diselenggarakan dengan baik untuk menyambut Tuan Su.
Tuan Su Qinghe mempunyai peran penting di kota Wu. Ketika ia kembali setelah beristirahat di luar negeri, orang-orang yang bersedia menjilat dengan keluarga Su tentu saja akan menyempatkan untuk menyambut kepulangannya, satu per satu dari mereka datang ke vila keluarga Su.
Namun, lelaki tua itu selalu hidup bagai dalam pengasingan, sehingga sulit bagi orang lain untuk melihatnya. Jika bukan karena permintaan yang kuat, pesta semacam ini tidak akan diadakan.
Pada saat ini semua orang masih belum melihat sang master itu muncul. Sehingga topik pembicaraan mereka jatuh pada Su Jue yang tahun ini berusia 19 tahun.
Bisa dibilang, berita tentang Su Jue sangat melegenda. Su Jue merupakan seorang pengusaha muda, ia memiliki penciuman yang tajam. Dua hari yang lalu di pasar saham, ia membeli saham sebesar 2 Yuan dan mampu menghasilkan 112 Yuan. Ia menanam saham 200 ribu Yuan dan berhasil mendapatkan 11 juta Yuan.
Pandangannya ini lebih tajam daripada banyak analis keuangan papan atas, dan bahkan sebanding dengan 'Tuan Ye Qiao' yang legendaris di pasar saham.
Untuk sesaat, lingkaran bisnis banyak yang terkejut dan memuji Su Jue yang akan menjadi senjata hebat di masa depan. Su Sheng yang merupakan Ayah Su Jue pun sangat bangga dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan koneksi untuk putranya.
Dengan segera, Lu Xingtang muncul bersama istrinya dan Lu Xinnuan. Su Sheng pun menyambut mereka dengan hangat. Mereka adalah teman dalam dunia kerja, dan biasanya berkumpul setiap tiga atau lima kali untuk berhubungan satu sama lain. Kalimat mereka ketika bicara juga jauh lebih santai. Saling memuji prestasi anak-anak mereka satu sama lain.
Lu Xinnuan tersenyum bersama mereka. Ia diam-diam melihat sekeliling ruang pesta untuk mencari Tuan Su dan Su Jue.
Ada juga banyak mata yang menatap Lu Xinnuan dengan tatapan terkejut, mereka diam-diam menebak bahwa Nona Lu mungkin adalah menantu keluarga Su. Saat itu Lu Xinnuan pun tersenyum dalam diam.
Sampai pada akhirnya Su Sheng yang berbicara, "Nuan Nuan, Su Jue pergi ke taman belakang untuk mencari Kakeknya. Kamu membawa lukisanmu, kan? Cepat pergilah ke taman belakang!"
Lu Xinnuan menatap Paman dan Bibinya. Kedua orang dewasa itu mengangguk, kemudian Lu Xinnuan pun pergi.
"Nuan Nuan anak yang baik. Sekarang dia sangat murah hati. Kakak Lu, tunggu sampai tetua kami setuju, kita berdua bisa jadi keluarga!"
"Hahaha, senang rasanya mendapatkan persetujuan dari Tuan Su. Tapi dia keponakanku yang masih kecil, aku tidak buru-buru, hahaha..." Ucapan Lu Xingtang sangat bijaksana, tapi ia langsung mengabaikan adanya Lu Mian.
Saat berbicara tentang hal ini, Su Sheng sepertinya sedang memikirkan sesuatu, kemudian ia pun merendahkan suaranya dan berbicara, "Kak Lu, aku dengar keponakanmu yang satunya sudah kembali?"
"Iya, dia sudah kembali."
Saat membicarakan tentang Lu Mian, Lu Xingtang dan Pei Jinlan memiliki perubahan besar dalam sikap mereka dan enggan untuk berbicara lebih banyak.
"Syukurlah kalau sudah kembali. Ayahku sudah membicarakannya beberapa kali! Kenapa kamu tidak mengajaknya datang ke sini hari ini?"
"Dia sedang tidak enak badan."