Chereads / BROKEN MARRIAGE / Chapter 15 - Merayakan Hari Jadi

Chapter 15 - Merayakan Hari Jadi

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Alex dan Angel turun bersama.

"Akhirnya sampai juga, tumben sekali macetnya parah sekali," ucap Angel sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku.

Alex tersenyum sambil mengambil belanjaannya di bagasi mobilnya. Alex membawa semuanya dan ia langsung merangkul kekasihnya lalu mereka berdua masuk ke dalam apartemen Angel.

"Kamu mau masak apa nanti?"

"Belum tahu, lihat saja nanti."

Angel membuka pintu apartemennya dan Alex meletakan semua bahan belanjaannya di dapur.

"Aku ganti baju dulu ya sebentar," ucap Angel sambil memberikan minum untuk kekasihnya.

"Iya…" jawab Alex lalu ia merapihkan belanjaan yang dibelinya tadi.

Angel masuk ke dalam kamarnya dan ia membuka pakaiannya lalu mencium aroma sweater miliknya. Aroma khas Alex masih melekat di sweater itu. Angel tersenyum lalu memeluk sweater itu dengan erat.

Angel melipat pakaian milik Alex lalu ia mengambil pakaian santai untuk dirinya. Angel segera keluar dari kamar. Ia berjalan dengan santai sambil mengikat rambut panjangnya.

"Lho di mana Alex? Masih di dapur?" gumam Angel lalu ia melihat kekasihnya yang sangat rajin sekali.

"Lho Lex kok dirapihin? Biar saja aku yang merapihkannya," ucap Angel lalu mengambil belanjaan yang ada di tangan Alex.

"Tidak apa-apa kok, hanya sedikit," ucap Alex lalu ia memasukan belanjaannya ke lemari pendingin.

"Ok sudah, sekarang bawa camilannya sama tambah sodanya ini untuk kamu menunggu di depan," ucap Angel lalu ia mengambil camilan dan minumannya lalu membawa Alex ke ruang tamu apartemennya.

Alex dengan sengaja memperberat tubuhnya agar Angel tak dapat mendorong tubuhnya yang berat itu.

"Iiihh jangan disengaja si. Sudah duduk di sini ya. Aku masak dulu sebentar," ucap Angel dan Alex justru malah memeluk manja tubuh kekasihnya dengan erat dan menyandarkan dagunya di bahu kecil Angel dengan malas.

DEG!!!

Lagi-lagi detak jantung Angel tidak normal kembali. Ia merasa sangat berdebar sekali.

"Kamu manja sekali ya. Aku kapan masaknya kalau kamu terus seperti ini?"

"Hmmm, sebentar saja. Kenapa kita tidak menikah saja si?"

"Nanti dipikirkan ya. Pacaran saja belum satu hari."

"Yaa tidak apa-apa, kita bisa pacaran setelah menikah juga."

Angel tersenyum lalu ia membalikan tubuhnya dan menatap kedua bola mata Alex.

"Aku masak dulu ya," ucap Angel sambil mencubit kedua pipi Alex dengan gemas.

"Iya sayang," ucap Alex sambil mengacak rambut kekasihnya.

"Remot tv-nya di sana ya. Tunggu sebentar," ucap Angel lalu ia menuju dapur dan Alex melihat keprgian kekasihnya sambil terus mengukir senyum di wajahnya.

Angel melihat bahan-bahan apa saja yang ia beli tadi. Ia mengeluarkan beberapa sayuran dan juga daging.

"Buat apa ya?" gerutu Angel sambil memikirkan bahan yang ada dihadapannya saat ini.

Angel dengan serius menyiapkan makanan spesial untuk hari jadi mereka berdua. Ia begitu bersemangat sekali tanpa Angel sadari jika Alex sejak tadi berdiri di dekat pintu dapur memperhatikan Angel yang sedang serius mengiris bawang.

Aroma masakan mulai terhirup dan perut Alex yang tadi belum lapar kini sudah merasa sangat lapar sekali. Alex ingin sekali memuji kekasihnya itu dan ia pun memutuskan untuk mendekati Angel lalu memeluknya dari belakang.

"Wangi sekali masakannya," ucap Alex sambil melihat makanan apa yang dibuat oleh Angel.

"Kenapa kesini? Tunggu di luar saja Lex. Aku masih mau motong sayur lagi itu belum di potong," ucap Angel lalu ia mengambil pisaunya dan mulai memotongnya.

Merasa diperhatikan terus membuat Angel jadi gugup. Kedua tangannya sangat bergetar apa lagi Alex tidak melepaskan pelukannya sama sekali. Angel berpikir kalau dirinya seperti sudah memiliki suami saja. Angel jadi membayangkan jika ia sudah menikah nanti akankah suaminya memeluknya seperti ini jika dirinya sedang membuatkan masakan untuk suaminya.

"Aaahhhh…" teriak Angel kaget yang tak sengaja jarinya teriris pisau karena lamunannya.

"Ya ampun sayang hati-hati dong, kamu mikirin apa si?" ucap Alex panik lalu ia langsung mengambil jari Angel dan memasukannya ke dalam mulutnya.

Angel mengernyit. Ia merasa sakit sekali dan ia juga tak menyangka jika Alex akan melakukan hal seperti ini.

"Di mana plaster kamu?"

Di laci dekat tv," jawab Angel sambil terus memandang wajah kekasihnya yang terus mengkhawatirkannya. Alex langsung mengambil plasternya, ia mencarinya dibeberapa laci nakas dan akhirnya Alex menemukannya. Alex kembali ke dapur lalu ia mengambil sebelah tangan Angel yang terluka lalu mencucinya dengan air bersih. Alex mengeringkan luka Angel lalu ia memakaikan plater di jari telunjuk yang terluka itu. Alex mencium jari Angel yang terluka lalu mereka berdua saling menatap satu sama lain.

"Hati-hati… Jangan sampai terluka lagi. Biar aku bantu kamu masak."

"Tidak usah Lex, aku bisa menyelesaikannya. Kamu tunggu saja di ruang tamu ya. Sebentar lagi selesai," ucap Angel.

"Baiklah, aku akan menyiapkan piring dan gelasnya. Kamu mau minum orange jus?"

"Boleh. Terima kasih ya. Kan seharusnya aku yang siapkan untuk kamu."

"Tidak apa-apa, ini kan perayaan kita bersama," ucap Alex lalu ia mengambil piring dan gelas serta orange jus yang ada di dalam lemari pendingin lalu membawanya ke ruang makan.

Setelah menatanya di atas meja makan Alex menghubungi seseorang dan Alex segera mematikannya saat melihat Angel yang datang sambil membawa masakan yang sudah matang.

"Enak sekali aromanya. Pasti enak sekali rasanya," ucap Alex.

"Duduk dulu, aku tidak tahu kamu suka apa tidak. Yang penting kamu coba dulu saja ya."

"Iya, ini aku suka kok. Sapo tahu seafood, ikan goreng terbang, cumi goreng tepung sama udang saus telur asin. Hmmm… Sudah seperti di restoran saja."

"Kamu terlalu memuji. Aku masih banyak belajar kalau soal memasak. Semoga saja rasanya pas di lidah kamu."

"Pasti sangat pas sekali. Apa aku sudah boleh memakannya?"

"Tentu saja. Selamat menikmati."

"Terima kasih untuk hari ini. Aku benar-benar bahagia sekali," ucap Alex sambil memegang sebelah tangan Angel.

"Iya sama-sama." Angel menyiapkan makanan untuk Alex dan Alex langsung mencobanya. Ia memejamkan kedua matanya merasakan nikmatnya masakan Angel yang benar-benar lezat sekali.

"Tidak enak ya?"

"Enak kok. Restoran saja kalah. Wah kalau sudah menikah, aku bisa gemuk kalau setiap hari aku makan masakan kamu yang lezat seperti ini."

"Jangan terlalu banyak memuji, kamu belum coba yang lainnya juga kan? Ini coba dulu enak atau tidak!" ucap Angel lalu ia memberikan menu yang lainnya.

"Semuanya enak sekali." Angel dan Alex menikmati santapannya. Mereka berdua berbincang sambil tertawa. Sesekali Alex memberikan suapan untuk kekasihnya yang baru saja ia pacari.

Angel mengernyit saat terdengar suara bel pintu apartemennya.

"Tunggu sebentar ya," ucap Angel dan Alex mengangguk lalu ia membuka pintu apartemannya.

"Maaf dengan Ibu Angel?" tanya pria muda itu sambil membawa satu buah kotak yang cukup besar.

"Ini untuk anda," ucap pria itu.

"Tapi saya tidak memesan kue!" ucap Angel bingung.

"Tapi ini sudah di bayar dan alamatnya kesini Bu," ucap pria itu lalu memberikannya ke Angel.

"Ah baiklah, terima kasih ya," ucap Angel lalu ia membawanya masuk ke dalam.

"Kenapa?" tanya Alex yang melihat Angel kebingungan.

"Ini ada yang kirim kue kesini."

"Ya sudah terima saja. Namanya juga rejeki," ucap Alex santai dan Angel meletakannya di atas meja makan lalu ia membuka kotak yang berisi cake tiramisu.

Di atas cake itu ada sebuah tulisan yang membuat Angel langsung menatap kekasihnya. Alex langsung tersenyum.

"Selamat hari jadi sayang…" ucap Alex dan ucapannya itu sama seperti dengan yang tertera di atas cake tiramisu itu. Alex langsung memeluk Angel dan mencium puncak kepala Angel dengan mesra. Perlakuan manis Alex membuat Angel terharu.

"Jadi kamu yang pesan kue ini?"

"Iya, sengaja aku memesannya hanya untuk kamu."

Angel tersenyum sambil menatap kekasihnya. "Terima kasih ya… Repotin kamu terus."

"Tidak dong," ucap Alex lalu ia duduk di samping Angel dan mengeluarkan kameranya.

"Foto bersama ya," ajak Alex lalu ia memotret mereka berdua berkali-kaali dengan gaya yang sangat lucu dan romantis.

Bersambung