Chereads / BROKEN MARRIAGE / Chapter 16 - Datangnya Pengacau

Chapter 16 - Datangnya Pengacau

Alex dan Angel sedang menikmati moment kebahagiaan mereka berdua. Tawa bahagia terlihat jelas di wajah mereka berdua. Alex tak henti-hentinya memeluk tubuh Angel.

"Aku bahagia sekali," ucap Alex sambil menangkup kedua pipi Angel dan kening mereka berdua saling bersentuhan. Hembusan nafas yang mereka lakukan juga begitu terasa hangat sekali.

Alex memejamkan kedua matanya. Merasakan cinta yang begitu mendalam. Alex tidak ingin waktu ini cepat berlalu dan ia ingin sekali menjaga cinta ini untuk selama-lamanya.

Alex dan Angel harus menghentikan keromantisan mereka berdua saat terdengar kembali suara bel pintu apartemen yang terus bersuara cepat.

"Kenapa tidak sabaran si?" ucap Angel lalu ia menuju pintu apartemennya lalu membukanya.

Kedua mata Angel membulat saat melihat siapa yang datang. "Ka-kamu kenapa ada di sini?" tanya Angel yang merasa ketakutan.

"Aku minta maaf. Aku tidak bermaksud melukai hati kamu," ucap Leo sambil mencengkram erat kedua lengan Angel.

"Lepasin Leo, ini bukan tempat kamu lagi. Pergi kamu sekarang juga," ucap Angel tegas.

"Tapi aku benar-benar menyesalinya. Aku tidak bermaksud menyakiti kamu dan wanita itu juga bukan keinginan aku. Aku mohon kembalilah padaku."

"Tidak, aku tidak menginginkan kamu lagi! Kisah kita sudah berakhir dan tidak akan pernah dimulai lagi."

"Siapa sayang?" tanya Alex. Alex menunggu Angel sejak tadi tak kembali masuk ke dalam, merasa khawatir ia pun memutuskan untuk keluar untuk melihat kekasihnya.

"Kamu …" ucap Leo menatap Alex.

"Lepasin tangan kamu. Tangan kamu itu bisa melukainya. Pergilah karena dia sekarang milikku," ucap Alex lalu membawa Angel ke dalam pelukannya.

"Apa benar yang dia katakan? Dan secepat itukah kamu membuka hati kamu?" tanya Leo emosi.

"Iya … Aku telah menjalin kasih dengannya. Hubungan kita sudah berakhir saat kamu memutuskan aku. Di dalam hidup aku, kamu itu sudah mati! Jadi jangan pernah ganggu aku lagi. Bukankah kamu sangat menyukai wanita itu?" ucap Angel.

"Aku dijebak!!!" ucap Leo dengan wajah sendu.

"Pergilah, aku tidak ingin melihat kamu lagi dan aku sudah memiliki kekasih. Aku sangat mencintainya dan dia juga sangat mencintai aku. Bukan kah begitu sayang?" ucap Angel lalu ia langsung mencium bibir Alex dengan mesra.

Leo membulatkan kedua matanya. Api amarah memburu ke dalam tubuhnya. Ia benar-benar tak menyangka karena satu kesalahannya sekarang harus berakhir seperti ini.

Alex yang sempat kaget pun akhirnya bisa mengerti. Ia tentu saja merasa senang karena ini adalah ciuman yang sangat indah untuknya. Walau Alex tahu perasaan Angel kepadanya masih ragu, Alex yakin jika suatu saat nanti Angel akan mencintainya dengan tulus.

Angel menatap Alex. Kedua mata mereka saling bertemu. Tangan Angel langsung menutup pintu apartemennya dan ia mencoba memejamkan kedua matanya. Angel tahu apa yang dia lakukan ke Alex baru saja itu salah. Tidak seharusnya ia memanfaatkan situasi ini.

"Maafkan aku …"

Alex langsung memeluk Angel dengan erat debaran jantungnya begitu terasa sekali. Angel merasa sangat bersalah sekali. Ia takut jika nanti Alex akan meminta lebih dari ini.

"Aku bisa mengerti. Ayo kita makan lagi. Kuenya masih ada." Angel mengangguk. Alex merangkul Angel lalu membawa kekasihnya kembali masuk ke dalam.

Angel kembali duduk, tapi perasaannya sudah hancur dengan hadirnya Leo hari ini. Angel melamun dan Alex yang melihatnya sebenarnya merasa sedih dan banyak pertanyaan yang ingin Alex tanya ke Angel. Alex berusaha untuk tersenyum.

"Ini cakenya sayang. Dimakan dulu ya." Angel berusaha tersenyum dan ia memakan cakenya dengan malas. Entah kenapa Angel seperti ini. Bukan karena ia masih mecintai Leo tapi perasaan takut terus menghantui dirinya. Angel takut jika tak ada Alex di sini bagaimana nanti? Bagaimana jika Leo datang ke apartemennya dan melakukan hal yang tak diinginkannya? Angel terus memikirkannya lalu ia menatap Alex dengan mata yang penuh harapan sekali.

Alex tersenyum. "Kamu ingin sesuatu?"

"Tidak. Terima kasih karena selalu ada kamu di sisiku."

Alex mengangguk lalu ia mengacak puncak kepala Angel. "Habiskan makanannya, jangan murung lagi. Bukankah kita sedang merayakan hari jadi kita?"

Angel lupa, tidak seharusnya ia bersedih di depan Alex. Karena Alex ia bisa menjadi kuat dan berani. Dan karena Alex hidupnya kembali jadi penuh warna.

"Kamu juga harus habiskan masakan aku," ucap Angel lalu ia menuangkan sayurannya lagi ke atas piring Alex.

"Makan lagi?"

"Hmmm, kita makan lagi. Aku masih lapar sekali," ucap Angel yang langsung memakannya dengan lahap.

"Pelan-pelan saja makannya."

"Iya, ini tambah lagi," ucap Angel lalu ia menambahkan lauk untuk kekasihnya.

Alex membulatkan kedua matanya dan melihat Angel yang sangat bersemangat membuat dirinya ikutan bersemangat sekali. Alex yang sudah merasa kenyang terpaksa harus menghabiskannya.

"Jangan ditambahin lagi ya. Aku kenyang sekali."

"Iya …"

Alex terus tersenyum. Ia jadi berpikir dengan hadirnya Leo maka keselamatan Angel dalam bahaya. Leo bisa saja berbuat hal yang lebih kejam dari yang sebelumnya. Alex harus memikirkan cara bagaimana ia harus melindungi kekasihnya ini.

"Kamu ada film?"

"Ada banyak, tapi aku tidak tahu kamu suka apa tidak."

"Kita nonton saja bagaimana? Sambil makan kuenya."

"Boleh, biar aku bereskan dulu piring kotornya."

"Hmmm, aku bawa kuenya ke sana. Sayang tolong ambilkan soda untuk aku ya."

"Iya. Filmnya ada di laci nakas. Kamu lihat saja film yang kamu mau." Alex mengangguk lalu Angel menuju dapur sambil membawa piring dan gelas kotornya dan Alex membawa kue yang sudah ia potong ke ruang tv.

Alex mencari film yang menurutnya pas dengan moment mereka hari ini. Film action romantis menjadi pilihan Alex. Ia menyalakan filmnya lalu duduk menunggu sang kekasih datang kepadanya.

Angel menaruh semua piringnya ke dalam westafel lalu ia mencuci tangannya dan mengambil dua buah soda dan camilan yang dibelinya tadi.

Kedua tangan Angel sangat penuh sekali. Alex yang melihatnya langsung membantu Angel mengambil minumannya dan Angel meletakan camilannya di atas meja.

"Oh film ini, bagus ini."

"Iya aku pikir juga gitu tadi."

Angel duduk di samping kekasihnya dan Alex membuka camilannya lalu mereka berdua mulai serius dengan layar televisi yang ada dihadapannya.

"Aaaaa …" teriak Angel kaget saat musuh yang ada di dalam film itu langsung menyekap sanderanya.

Alex tertawa, ia merangkul kekasihnya lalu mengecup pelipis Angel dengan mesra. Setiap tindakan manis Alex selalu saja membuat jantung Angel terus merasakan debaran yang tak menentu. Angel menatap wajah serius Alex yang terlihat semakin tampan saja.

"Kalau ada orang seperti itu si langsung masukin saja ke penjara," ucap Angel yang semakin gereget saat melihat alur filmnya. Padahal ia sudah menontonnya berkali-kali tapi karena seru ia akan selalu terbawa emosional dari film itu.

"Hahahaha, nanti juga mati itu orangnya," ucap Alex lalu ia meminum soda kesukaannya.

Angel bisa melupakan sejenak apa yang baru saja terjadi. Ia merasa beruntung ada Alex saat ini yang menemaninya.

Bersambung