45. Apa yang harus kita lakukan?
"Elliot?"
"Hanya Elliot yang dapat memimpin pasukan trochel dibarisan depan. "
Bagaimana ini? Kenapa harus berperang seperti ini? Jika benar keluarga trochel akan mengirimkan Elliot ke medan perang, Venus harus berpisah dengannya untuk waktu yang lama.
Barisan depan adalah tempat yang paling berbahaya.
' bagaimana jika Elliot terluka? '
"..... "
" Apakah kau tidak apa-apa? Kekasihmu akan pergi berperang dalam waktu yang lama. "
" .... Entahlah, ini terlalu tiba-tiba."
Walaupun Venus tidak menunjukkan terlalu banyak ekspresinya, max tahu bahwa Venus terlihat sedih.
Wajah Venus terlihat murung seperti larut dalam pikirannya.
" Sesuka itukah kau dengannya Venus? "
"... Apa? "
Venus yang masih didalam lamunannya tidak mendengar jelas pertanyaan maxi. Masih ada 4 artefak yang harus dikumpulkannya dan Elliot akan pergi meninggalkannya.
Walaupun selama ini Elliot selalu mengganggu nya, entah kenapa hati Venus terasa sedikit sesak mendengar kabar peperangan dari pangeran.
Ketika semuanya telah menjadi sekacau ini, mampukah aku merubah semua alur ceritanya sendirian? Pemikiran itu terus berputar didalam kepala Venus.
" Jangan khawatir, Elliot pasti akan membawa kemenangan. Elliot adalah petarung terkuat di Kerajaan emerland. "
"Saya tahu, meskipun sifatnya seperti itu, Elliot memang kuat. "
"Oleh karena itu, tidak perlu khawatir Venus. "
Mata merah pangeran menatap Venus dengan penuh perhatian. Terus terang jika Elliot jauh dari venus, kesempatannya untuk mendekati Venus menjadi lebih banyak. Tetapi bukan hal ini yang diharapkan olehnya.
Perang yang mengugurkan banyak nyawa juga tidak pernah diinginkan olehnya. Tetapi dia tidak memiliki kekuatan untuk melawan ayahnya.
" Kadang kala aku malu. "
" Kenapa Anda malu max? "
" Karena saya tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan ayahku. Karena itu saya sangat malu kepadamu. "
" Berhentilah menyalahkan diri sendiri, ketika saatnya tiba anda akan menjadi raja, anda pasti akan menjadi raja yang baik max. "
" Apakah kamu mempercayai ku Venus? "
Hal yang ingin maxi lakukan masih tidak dapat dilakukannya sekarang. Untuk menjadi kuat dan lepas dari raja, maxi ingin sekali Venus untuk mempercayai kesungguhan hatinya.
" Aku mempercayaimu max"
Venus mengatakannya tanpa ragu, senyum hangat terpancar diwajahnya.
Badum badum
Jantung maxi berdegup dengan kencang, senyuman yang begitu sederhana membuatnya tidak dapat mengontrol detak jantungnya sendiri.
" Terima kasih Venus, aku berjanji aku akan berusaha. "
Sambil mengambil beberapa potong tart jeruk, maxi meletakkannya kepiring Venus.
" Perang ya.... Alangkah baiknya jika itu tidak dilakukan. "
Venus bergumam dengan suara kecil.
*************************************
Rowan duduk di meja kerjanya dengan mood yang sangat buruk, setelah menyaksikan pangeran keluar bersama Venus begitu saja. Pemandangan itu membuat hatinya terbakar.
Rowan mengambil surat yang telah dipersiapkan nya diatas meja dan memberikan surat itu kepada Albert.
" Berikan surat perintah Perang ini kepada Elliot! "
" Baik Duke, akan saya berikan kepada tuan muda. "
Setelah menyerahkan surat itu, sebagian dari diri Rowan merasa lega. Serangga yang selama ini menempel pada bunganya sudah dapat dijauhkan olehnya.
Memilih Elliot adalah pilihan yang tepat untuk menjauhkan nya dari Venus. Alangkah baiknya jika Elliot mati dimedan Perang, walaupun Elliot adalah adik tirinya, Rowan tidak pernah sekalipun berbagi rasa sayang kepadanya. Bagaimanapun juga Elliot anak dari wanita simpanan yang membuat hidupnya dan hidup ibunya menderita.
Pernikahan yang akan dilaksanakan nya sebentar lagi membuatnya mendapat dukungan dari raja untuk mendesak Elliot ke medan perang. Untuk itu, Rowan akan mengirim prajurit level dua dari kediaman trochel untuk dipimpin oleh Elliot dimendan perang.
Prajurit level satunya akan ditempatkan dibelakang barisan.
Senyuman sinis terlukis diwajahnya, perencaannya telah cukup matang. Ketika dia menikah , Elliot akan dikirim bersama prajurit lemah, sekuat apapun kekuatan Elliot, pasti akan sulit bertahan sendirian melawan pasukan musuh yang kuat.
Walaupun Elliot mati di medan perang, tidak membuat pasukan kerajaan emerland kalah perang. Jika memungkinkan, raja akan mengirim faksi dari Duke geraldo muchlin untuk menghadang pasukan kerajaan viseta yang masuk ke perbatasan.
Tok tok..
Pintu ruang kerja Rowan diketuk oleh kepala pelayan gedung barat. Beliau terlihat buru-buru untuk melaporkan sesuatu kepadanya.
" Maaf menggangu tuan Duke. Saya ingin melaporkan sesuatu. "
" Katakanlah. "
" Nyonya annebella mengirim pelayan baru untuk masuk kegedung barat. "
" Ibu? Untuk apa dia memasukkan pelayanan kesana? Jangan bilang.....! "
" Setelah diperiksa, di tubuh pelayan itu terdapat sekantong racun. "
Wajah rowan menjadi pucat pasi, ibunya berencana untuk membunuh venus. Jika rowan tidak mengaturkan pelayan untuk mengawasi venus, mungkin racun itu telah masuk kegelas minum venus. Saat ini, bisa saja dia telah kehilangan venus.
Brukkk
Rowan memukul meja kerjanya dengan tinjunya. Tangannya yang dikepalkan olehnya sekarang terlihat membiru karena memar.
" Aku akan menemui ibu! "
Dia akan menikahi putri sesuai keinginan ibunya, tetapi kenapa ibunya masih ingin membunuh venus? Memikirkan hal ini membuatnya marah.
Tanpa mengetuk pintu ruangan nyonya annbella, rowan masuk begitu saja keruangan itu dengan wajah merah padam.
" Ibu!! "
" Rowan anakku ada apa? "
Rowan melempar sebungkus bubuk putih yang diberikan kepadanya Ke lantai. Bubuk racun itu adalah racun yang didapatkannya dari pelayan ibunya.
"Ah! "
Nyonya annabella berteriak spontan melihat bubuk putih yang kini berserakan dilantai kamarnya. Badannya bergetar ketakutan melihat sifat Rowan yang sangat marah seakan ingin membunuhnya sekarang juga.
" I.. Ini.. Apa ini? "
" Jangan berpura-pura tidak tahu!? Memangnya ibu baru sekali ini bermain dengan racun! Di kediaman ini yang melakukan hal ini cuma ibu! "
Annabella segera terduduk di lantai sambil mengalirkan air matanya.
" Rowan... Ini demi kebaikanmu. "
" Kebaikan ku! Kebaikan ku! Bisa ibu hentikan kata-kata itu sekarang! "
"Rowan... "
" Bukankah aku telah setuju untuk menikah! Apalagi yang ibu inginkan dari ku? Kenapa harus mencelakai orang yang penting bagiku? "
Seolah tidak Terima Rowan yang telah tergoda oleh venus yang hanya wanita rendahan. Perkataan Rowan membuat nyonya annabella berteriak dalam tangisannya.
" Tidak!!! Kenapa harus wanita itu? Dia bahkan bukan wanita bangsawan! Karena dia merayumu, kau menjadi seperti ini Rowan! "
" Jangan mengatakan hal buruk tentangnya ibu! Ibu sudah saya peringatkan sebelumnya, jangan mengatai venus! "
" Lihat!!! Kau telah berubah seperti ini!!! Apakah kau masih tidak sadar Rowan!!! "
Annabella menangis terisak Isak sambil menghapus air matanya dengan saputangan.
" Venus tidak pernah melakukan apapun. "
" Rowan.. "
" Pengawal, bawa ibu kepenjara bawah tanah! "
Rowan memerintahkan Ksatria yang berdiri dibelakangnya untuk memenjarakan ibunya.
Nyonya annabella yang menangis kini menjadi pucat pasi. Rowan anaknya sendiri akan mememenjarakannya...
" Kau... Bagaimana bisa begitu Rowan... Aku ibumu.... "
Rowan hanya menatap ibunya yang melawan itu dengan tatapan datar.
" Rowan aku ibumu. "
Dengan dingin Rowan menjawab.
" Bukankah sudah kubilang, jangan lupa kalau aku adalah duke trochel. "
" Aaaa... Rowan, lepaskan.!!!! Kalian lepaskan aku. "
Ksatria trochel memegang kedua pergelangan tangan nyonya annabella. Dengan sekuat tenaga, annabella berusaha melepaskan dirinya, dia menendang dan meronta sejadi-jadinya. Terikan demi teriakan tidak dihiraukan oleh Rowan.
"Rowan... Bagaimana bisa kau seperti ini kepada ibu..... "
Perlahan suara teriakan itu semakin menjauh terseret dan mengulang kedalam ruang bawah tanah.
***************************************
Malam ini venus menunggu kedatangan elliot ke kamarnya, sudah berhari-hari sejak kepulangan mereka dari Kerajaan balenia, elliot tidak ada dirumah. Mungkin saja elliot sibuk mengurus pekerjaan yang ditinggalkannya selama bepergian dengan venus.
" Apa hari ini juga dia tidak pulang...? "
Haaaaahhh
Venus yang berdiri dibalkoni kamarnya itu menghela nafas panjang.
"Siapa yang tidak pulang? "
" Akh...!!!! "
Suara elliot yang mendadak muncul dari dalam kamarnya membuatnya terkejut.
" Elliot! Sudah berapa kali aku katakan untuk mengetuk pintu dulu sebelum masuk ! "
Elliot hanya tersenyum manis melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Venus.
" Mau bagaimana lagi, aku terlalu suka dengan ekspresi terkejut mu sehingga aku tidak dapat mengetuk pintu dulu. "
" Ukh, dasar Elliot aneh! "
Elliot mendekati Venus dan menyenderkan kepalanya dipundak Venus.
" Akhirnya aku dapat melihat wajahmu lagi. "
Badum badum
Detak jantung terdengar semakin kencang. Wajah Elliot memerah ketika mendengar suara jantung Venus yang tidak kalah cepat dengan jantungnya.
" Mau bagaimana lagi jika kau sibuk. "
Kenapa telinga Elliot yang sedang menunduk ini terlihat merah? Apakah dia sedang malu? Venus yang tidak dapat melihat ekspresi wajah Elliot itu merasa penasaran.
" Elliot, wajahmu sedang memerah? "
Elliot mengangkat kepalanya dan wajah mereka berhadapan. Senyum polos yang menghiasi wajah merahnya membuat siapapun yang melihat Elliot akan merasa dirinya adalah lelaki yang polos dan lugu.
" Ketahuan olehmu ya.. "
" Kenapa? "
" Karena suara jantungmu.. Suaranya begitu cepat"
Hukh..
Wajah Venus memerah, bagaimana ini? Elliot menyadari detak jantungnya. Wajah itu terlihat sangat senang, jika sudah seperti ini, bagaimana bisa menyembunyikan suara detak jantung yang sudah seperti kembang api ini.
" I... Ini... Ini detak jantungku karena terkejut. Iya, ini terkejut karena kau muncul tiba-tiba. "
"Ng... Karena aku? Senangnya.. "
" Elliot bukan seperti itu , ini karena terkejut. "
" Iya... Karena terkejut. Karena aku. "
Bagaimana dia bisa mengartikannya segampang itu. Elliot benar-benar tidak dapat ditebak.
" Kau benar-benar menyebalkan. "
Venus menggelengkan kepalanya dan mengerucut kan bibirnya karena kesal.
"Venus, aku telah menyelesaikan pekerjaan ku. Ayo kita berlibur ke pulau. "
" ... Berlibur? "
" Iya, kepulau laluna"
" Hah, bagaimana bisa kau menyebut itu berlibur, kita akan mencari artefak kan? "
" Iya, jika itu denganmu. Bukankah itu namanya berlibur"
Dengan wajah penuh senyum kebahagiaan, Elliot mengeluarkan secarik kertas dari sakunya.
" Ini apa Elliot? "
" Surat kepemilikan kapal. "
Mata Venus membesar karena terkejut.
" Kau membeli kapal hanya untuk kepulau itu? "
Untuk kepulau laluna mereka tidak perlu membeli kapal untuk berlayar. Hanya dengan menyewa kapal di pelabuhan emerland saja sudah cukup menguras uang, bagaimana bisa Elliot membeli kapal untuknya.
" Iya"
"Elliot, beberapa hari ini kau sibuk mempersiapkan ini? "
" Tentu saja, agar liburan kita menyenangkan, tentu aku harus menyiapkan setidaknya sebuah kapal mewah untukmu. "
" ..... "
"Kau tidak suka? "
Lagi-lagi Elliot menunjukkan wajah memelasnya..
" Te.. Terima kasih Elliot. Aku menyukainya. "
"Besok kita akan berangkat, persiapkan keperluanmu. Kita akan berangkat secepatnya. "