Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 50 - 50. laluna island part. 2

Chapter 50 - 50. laluna island part. 2

50. Pulau laluna part. 2

Sinar matahari pagi masuk kedalam mulut gua. Venus yang terbangun dari tidurnya perlahan membuka matanya.

" Sudah bangun? "

Elliot yang berbaring disebelahnya menatapnya dengan senyuman sambil memeluknya.

Venus menundukkan kepalanya karena malu. Memikirkan apa yang mereka lakukan semalam membuatnya tidak dapat menatap mata Elliot secara langsung.

Senyum Elliot membuatnya menjadi gugup.

'Bagaimana aku dapat menghadapinya sekarang? '

Semalam dia telah berciuman dengan Elliot, ciuman yang begitu lama hingga Venus tidak dapat mengingat bagaimana dia bisa tertidur.

' gila Venus! Kau sudah gila! '

"Grooooouuulll"

Perut Venus berbunyi dengan kencang.

"Ah! "

'Sungguh memalukan Venus, bagaimana perutku bisa berbunyi disaat seperti ini. '

Elliot tersenyum lebar mendengar suara perut Venus sambil perlahan melepaskan pelukannya.

" Tunggu sebentar disini, aku akan membawakan makanan untukmu. "

Venus yang sudah terlalu malu untuk bersuara hanya dapat menganggukan kepalanya dalam diam.

Elliot kembali kedalam gua dengan membawa buah-buahan luar yang tumbuh didalam pulau laluna.

Rasa malu kembali menyelimuti Venus ketika melihat wajah Elliot. Entah kenapa hari ini Elliot terlihat lebih tampan dari biasanya.

Elliot memetik beberapa biji buah anggur dan mulai menyuapi anggur itu kemulut Venus.

Venus membuka mulutnya dan menggigit buah anggur itu, rasa manis anggur itu pecah didalam mulutnya.

"Elliot"

"Hm? "

"Jangan memandangi ku seperti itu"

" Kenapa tidak boleh? "

"Kau membuatku susah untuk menelan"

"Mau ku bantu? "

Venus hanya melemparkan tatapan datarnya, Elliot terlihat asik memperhatikan perubahan ekspresi Venus. Sifat Elliot yang seperti ini membuat Venus sedikit kesal, padahal dia menahan rasa malunya, tetapi Elliot terlihat baik-baik saja seperti biasanya.

' bagaimana dia bisa bersikap seakan tidak terjadi apa-apa? '

'Menyebalkan'

Jantung Venus masih berdetak dengan cepat, suasana pagi ini menjadi sangat canggung untuknya. Venus menarik nafas panjang dan mencoba menenangkan jantungnya.

'Benar Venus, anggap saja kau sedang berakting. Ini bukan hal besar. '

Venus meluruskan kepalanya dan menatap Elliot dengan berani.

'Ukh, kenapa wajahnya sekarang tersipu? '

Wajah Elliot terlihat memerah, dengan wajah itu Elliot tersenyum malu-malu. Setelah bertingkah seakan baik-baik saja, sekarang dia tersipu malu. Bagaimana sifat lelaki ini bisa begitu komplekskompleks? benar-benar tidak dapat dimengerti.

Setelah menyantap buah yang dipetik oleh Elliot, Venus dan Elliot keluar dari gua dan mulai berangkat untuk melanjutkan perjalanan mereka.

Mereka berjalan masuk lebih dalam dan mulai berjalan melewati hutan yang dipenuhi pohon asing.

" Tempat ini indah sekali"

Venus yang mengamati pemandangan disekitarnya merasa sangat kagum dengan keindahan yang ada disana.

Mereka mulai melewati taman bunga yang terletak didalam hutan, peri hutan terlihat berterbangan kesana kemari .

Sosok peri kecil yang sebesar kupu-kupu itu terlihat sangat lucu, para peri terbang mengelilingi bunga yang berwarna seperti pelangi dan menebarkan serbuk emas yang berkilauan terkena cahaya matahari. Ini benar-benar seperti dunia fantasi yang ada didalam buku dongeng.

"Wah lihat Elliot, itu peri asli"

Wajah Venus terlihat sangat senang seperti anak kecil yang baru mendapatkan mainan yang disukainya.

"Peri bukanlah sosok yang dapat dilihat dengan mudah disemua tempat, apakah kau menyukainya Venus? "

Elliot mengamati ekspresi Venus yang terlihat kesenangan saat melihat para peri yang beterbangan di sekitar mereka.

" Aku sangat menyukainya "

" Mau kutangkapkan satu untukmu? "

" Tidak usah, aku lebih suka melihat mereka terbang bebas. "

Venus mulai berlari kecil di hamparan bunga.

" Lihat Elliot, bukankah kita seperti berada didalam dunia dongeng? "

Venus memutar badannya. Serbuk emas yang terbang bersama peri itu berkilauan disekelilingnya.

Venus yang berada ditengah para peri terlihat sangat indah. Jantung Elliot berdetak sangat kencang. Sosok indah Venus seakan menyatu dengan serbuk emas yang berkilauan disekitarnya.

"Elliot ikut aku! "

Venus berlari kearahnya dan menarik tangannya.

Venus membawa Elliot ke tengah taman. Serbuk emas kini membungkus seluruh tubuh mereka. Pandangan mata Elliot seketika diselimuti oleh sinar kelap kelip yang dipancarkan oleh serbuk peri.

" Indah sekali bukan? "

Elliot menatap wajah Venus sambil tersenyum.

" Benar , indah sekali... Sangat indah. "

Wanita yang berada didepannya ini terlihat benar-benar indah.

***************************************

Sesuai dengan penjelasan yang ada didalam buku takdir, Farel menghabiskan waktu 30 tahun di pulau ini sambil mengasingkan dirinya.

Sulit dipercaya, pulau seindah ini menjadi tempat peristirahatan penyihir hitam yang kejam.

Venus mengingat letak artefak Farel yang disembunyikan didalam pulau ini. Didalam buku dijelaskan bahwa Farel mengubur artefak nya didalam batu kuno yang terdapat diatas bukit pulau laluna.

Untuk mencapai tempat itu, mereka harus berjalan sekitar 8 jam dan melewati hutan terlarang yang terdapat ditengah pulau.

Venus menjadi sedikit khawatir, karena didalam hutan terlarang terdapat monster yang tinggal didalamnya. Oleh karena itu perjalanan mereka kepulau laluna ini adalah perjalanan yang sulit.

Setelah mereka mencapai luar hutan terlarang, semak-semak melilit dijalan masuk hutan. Entah kenapa hutan itu terlihat kering dan gelap. Sepertinya hutan ini cocok dengan namanya, hutan terlarang.

" Kita sudah sampai kehutan terlarang Elliot, menurut buku takdir, didalam hutan ini ada banyak monster. "

Elliot mengeluarkan pedangnya dan menebas semak-semak belukar yang melilit jalan masuk hutan.

" Apakah kau takut? "

Elliot melihat Venus dengan tatapan khawatir.

" Sedikit... "

Elliot mengulurkan tangannya kepada Venus. Venus menjadi sedikit kebingungan dengan tindakan Elliot yang tiba-tiba itu.

" Kalau kau takut... Genggam tanganku. "

"..... "

"Kenapa ragu? Tangan ini kan sudah menjadi milikmu. "

Elliot tersenyum kecil kepada Venus.

Venus meraih tangan Elliot dan menggenggam nya erat-erat. Mereka mulai memasuki kawasan hutan terlarang.

Kwong

Bunyi suara binatang buas mulai terdengar dari balik pohon.

Sosok ogre merah terlihat dari balik pepohonan, ogre itu sedang memakan buah dari pohon yang berada disana.

Berbeda dengan monster laut yang selalu menyerang manusia, monster yang terdapat didalam hutan terlarang ini tidak akan sembarang menyerang jika tidak diganggu ketenangannya.

Elliot berjalan maju sambil menggenggam pedangnya. Dengan cepat Venus menarik baju Elliot.

" Jangan diserang Elliot, kita harus menyelinap pergi menjauhi orge itu. "

"....Baiklah."

Elliot tersenyum kecil kepada Venus dan kembali menyimpan pedangnya.

Beberapa kali mereka melewati kawanan ogre merah dan monster harimau penjaga hutan. Para monster itu tidak menyadari keberadaan mereka karena Venus dan Elliot menyelinap pergi dengan cepat melewati mereka.

Hari telah menjadi semakin gelap, hutan terlarang itu mulai mengeluarkan kabut pekat sehingga Venus Dan Elliot tidak dapat melihat dengan jelas.

Venus mengulurkan tangannya Dan melingkarkannya ke lengan Elliot.

"Ukh, Seperti nya didepan kita ada sesuatu. "

Terdengar bunyi suara desis dari jalan didepan mereka, Venus mengencangkan pelukan tangannya. Semakin dekat mereka berjalan, Venus dapat melihat sosok yang meliuk ditanah semakin mendekat.

"Ular!! "

Ular raksasa meliuk-liuk mendekati nya.

Perlahan tubuh ular itu menerobos kabut dan menampakkan dirinya.

Sisik kasar bewarna hijau, mata merah yang menakutkan dengan sepasang taring tajam. Ular itu melihat Venus dan Elliot dari dalam kabut. Gerakan badannya semakin cepat, mangsa yang ada didepannya tidak akan dia lepaskan. Perutnya yang telah lapar puluhan tahun membuatnya menjadi semakin Agresif.

Srash...

Elliot mencabut pedangnya, dengan cepat Elliot melompat kearah tubuh ular hijau itu. Pedang yang telah dilapisi mana mengoyak tubuh ular itu menjadi dua.

Berada di daratan memudahkan Elliot untuk bertarung dengan moster. Dalam hitungan detik Ular raksasa didepannya telah menjadi bangkai ular yang tidak berguna.

"Takut? "

Elliot bertanya kepada Venus dengan khawatir sambil memasukkan pedangnya kembali.

"..... Sedikit"

"Mau kupeluk? "

"Ti...Tidak usah"

Elliot meraih telapak tangan Venus dan menggenggam nya erat-erat.

Perlahan keduanya telah berjalan keluar dari hutan terlarang.

Langit telah menjadi gelap sepenuhnya, disekitar mereka tidak terdapat gua untuk beristirahat. Yang terlihat hanyalah padang rumput yang luas.

Venus membaringkan tubuhnya diatas tanah sambil merentangkan tangannya.

" Hah... Hari yang melelahkan. "

Elliot membaringkan tubuhnya disebelah Venus sambil menatapnya dengan hangat.

Tangannya meraih wajah Venus dan mengelusnys dengan pelan.

" Elliot"

" Hm? "

" Apa yang sedang kau pikirkan sekarang? "

"Aku sedang memikirkan hal yang ingin kulakukan padamu. "

Senyuman diwajah Elliot terlihat mencurigakan, hal semacam apa yang dipikirkan didalam otak mesumnya?

"Kau memikirkan hal mesum lagi? "

" Menurutmu? "

Senyum nakal itu menyembunyikan sejuta arti yang membuat jantungku berdebar dengan cepat. Iblis didepanku ini sangat pintar membuat jantungku lemah.

'Tampaknya kau menikmatinya, tak akan kubiarkan kau terus menggangu ku Elliot. '

Venus menghadap kearah Elliot dan mengulurkan tangannya untuk mengelus wajah Elliot. Mata itu terlihat sedikit bergetar karena perbuatan Venus.

"Menurutku... Mungkin kau ingin aku melakukan ini.. "

Dengan jari telunjuk nya Venus membelai leher Elliot secara perlahan kemudian jari telunjuk Venus turun kedadanya.

Wajah Elliot langsung memerah, sejenak dia terdiam kaku karena tindakan Venus yang tidak diduga nya.

' akan kutunjukkan jika aku juga bisa menggodamu Elliot. '

Venus tertawa didalam hatinya, melihat Elliot yang membuat jantungnya lemah itu terbaring kaku dengan wajah memerah.

" Setelah kupikirkan lagi, saat ini aku juga ingin melakukan sesuatu padamu Elli.. "

"... "

" Aku mengerti kenapa kau menyukai hal ini, wajahmu terlihat sangat menarik.. "

"... "

" Tunjukkan lah lagi wajahmu yang seperti ini Elliot. "

Venus mendekatkan wajahnya ke leher Elliot. Dengan suara pelan Venus berbisik ke telinganya.

" Jika kau terlalu nakal, kau akan aku hukum Elli"

Tubuh Elliot sedikit bergetar, dari dekat Venus dapat mendengar suara jantung Elliot yang telah berdetak dengan kencang. Merah dari wajah Elliot telah menjalar kebagian telinga dan lehernya.

Venus menyisir rambut perak Elliot dengan jari tangannya.

"Ve.. Venus"

"Sshhh"

Venus menempatkan jarinya kebibir Elliot, sambil tersenyum kecil kepadanya.

" Aku belum memperbolehkan mu berbicara. "

Elliot mengangguk pelan sambil menuruti keinginnannya.

Lelaki polos yang nakal ini sekarang telah mendapat pelajarannya, aku yang mendapat gelar ku sebagai artis papan atas bukan hanya nama saja. Gelar ini kuraih dengan bakatku. Karena itu, mulai saat ini jika kau terus menggodaku, aku juga akan menghukum mu seperti ini Elliot..

Venus menepuk pelan kepala Elliot.

"Anak baik"