10.Hai.....
Diruang gedung tua pusat kota, leke duduk sambil mengangkat kakinya keatas meja, akhir-akhir ini permintaan prajurit bayaran di organisasi mereka semakin banyak. Sifat ketua organisasi nya yang dingin membuat leke dan semua anggota prajurit bayaran tidak dapat membantah perintahnya.
" Leke, tugas yang diberikan oleh cout sudah diselesaikan dengan baik? "
" Oh, semuanya diselesaikan dengan baik. Hehe"
Dengan membuat gerakan jari memotong lehernya dengan bangga.
Tugas untuk membunuh anak haram cout terlah diselesaikan bersih tanpa jejak.
"Ketua memberi tugas baru, apakah kau mau ikut denganku? "
Gusto yang baru membawa berkas tugas yang diambilnya dari kantor ketua, menyerahkan kertasnya kepada leke.
"Hm... Menyelidiki kasus obat terlarang.... "
" Tertarik? "
" Hah, asal ada ini"
Leke memberikan kode dengan membulatkan jarinya, pertanda apapun akan dijalani asal ada koin emas.
" Leke, apa kau merasa ada yang aneh dari ketua organisasi? "
" Aneh? "
" Akhir-akhir ini ketua terlihat sering tertawa sendiri. "
" Ketua tampaknya sudah gila. "
Leke tertawa mengejek.
" Harusnya kau segera mencari wanita dan menikah, agar tidak menjadi gila seperti ketua. "
" Untuk apa prajurit bayaran menikah? Merepotkan saja. "
"Cih, menyia-nyiakan wajahmu yang tampan. Usiamu sudah masuk usia menikah, sayang sekali jika kau menjadi aneh seperti ketua. "
Gusto menatap rekan kerjanya dengan iba.
" Lebih baik simpan saranmu untuk ketua. Aku sudah tidak tahan dengan sifatnya yang semakin aneh. "
"Le... Leke... "
" Apa? Memang ketua aneh bukan??? Anak bangsawan yang berwajah tampan, wanita juga rela mati untuk mendapatkannya. Apa mungkin ketua itu menyukai lelaki. "
Leke memeluk dirinya sendiri dan merinding.
" Le...ke... "
" Bisa jadi kan ketua menyukai lelaki... "
" Nampaknya kau sudah bosan hidup. "
Suara dingin yang berasal dari belakang punggung leke membuatnya merinding.
Elliot yang berdiri dibelakangnya dengan tatapan mengancam membuatnya tidak dapat bernafas. Kesalahan mulutnya dapat membuatnya kehilangan nyawa, leke ingin menangis sekarang juga melihat ekspresi Elliot.
" Ke... Ketua, apa Ketua mendengarnya? "
Elliot masih menatap leke dengan tatapan ingin membunuh. Dengan ekspresi menakutkan Elliot manaikan sudut bibirnya.
"Aku mendengarnya dengan jelas, sangat jelas. Gusto bawa tikus ini keruang bawah tanah. "
" Akh.... Ampun Ketua..... "
" Ah iya, aku tidak tertarik kepada lelaki. Aku tertarik dengan hantu. "
Dengan senyuman bangga Elliot menepuk pundak leke yang kelihatan putus asa. Hukuman yang berat harus dilaluinya karena menggosipkan ketuanya.
********************
" Tuan Duke, ini panah yang dipesan dari pengrajin kerajaan sudah jadi. Bagaimana? Apakah ada bagian yang tidak disukai? "
Venus mengamati panah yang ada ditangannya, ukiran emas dihiasi batu ruby merah, membuat panah itu lebih cocok digunakan sebagai perhiasan dari pada sebagai alat berburu.
" Panah ini bagus, apakah ada senjata lain? "
" Saya menyiapkan beberapa belati yang anda pesan. "
" Aku akan mengambil belati ini. Belati polos dan ringan dengan mata belati yang tipis dan tajam, belati ini mudah untuk dibawa dan disimpan didalam pakaian. "
" Baik Duke. "
Setelah Venus menyuap salah satu pelayan untuk membeli racun yang dapat melumpuhkan tubuh, Venus mengumpulkan jarum kecil dan memesan belati dari pengrajin senjata.
Beberapa hari ini selain memikirkan festival pemburuan, Venus meminta Albert untuk mencari informasi tentang sihir hitam.
Menurut informasi yang dia peroleh, sebuah toko sihir sudut kota kumuh terdapat seseorang yang mengetahui informasi yang dia inginkan.
Venus mencatat alamat yang diberikan oleh Albert.
' aku akan mengunjungi orang itu malam ini. '
Setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, Venus tidak ingin keluar tanpa senjata apapun.
Venus melumuri racun yang melumpuhkan ke jarum kecil yang disiapkan nya dan mengoleskan sedikit ke ujung belati yang dibawanya.
Dengan persiapan matang, malam itu Venus menyelinap keluar kediaman dan mengunjungi toko sihir yang berada di sudut kota.
' tempat ini tidak aman untuk wanita'
Pemandangan kumuh yang tidak mengenakkan. Orang-orang yang kurus kering dengan pakaian yang robek terduduk disetiap sisi jalan kumuh itu. Tatapan mereka mengikuti Venus seperti akan menyerangnya ketika Venus lengah.
Dengan memerankan peran wanita pemberani, Venus berjalan dengan balutan jubah yang menutupi wajah dan tubuhnya.
' tenang Venus, kau telah menyiapkan senjata. Tidak perlu takut, anggap saja ini film action. '
Setelah berhasil melewati wilayah kumuh, Venus telah sampai di tujuannya. Toko kecil yang kelihatan tidak terurus dari luar, membuatnya penasaran apa yang ada didalamnya.
Venus membuka pintu dan melihat kedalam toko itu, penerangan malam toko itu hanya memakai lilin. Cahaya yang redup menyinari sekeliling toko itu. Venus berjalan masuk dan tidak menemukan satu pengunjung pun selain dirinya.
Seorang wanita tua berambut putih duduk dikursi usangnya. Matanya mengernyit melihat sosok Venus yang berjalan mendekatinya.
" Permisi, apakah anda madam louine? "
"Apa yang nona inginkan dariku? "
Venus mulai duduk di samping sofa wanita tua itu dan melanjutkan pertanyaannya. Tangan Venus merogoh sakunya yang berisi beberapa keping emas, Venus meletakkan emas itu diatas meja.
" Katakan padaku semua yang Anda tahu tentang sihir hitam? "
" Nona muda yang istimewa"
Wanita tua itu mengulurkan tangannya, tangan wanita itu menyentuh kepala Venus seperti memastikan sesuatu.
Wanita itu melanjutkan perkataan nya.
" Di tubuh nona terdapat jejak sihir hitam yang samar-samar. Sihir itu terus masuk untuk berkontak dengan tubuh nona. "
" Dari manakah sihir hitam ini? Kenapa ada di tubuhku? "
" Sepertinya tubuh nona memiliki kontak dengan Farel penyihir hitam yang dikutuk oleh kerjaan Emerland "
"Farel? "
"Farel penyihir hitam terkuat dinegri ini. Sampai saat ini jejak farel tidak pernah ditemukan. Sosoknya yang abadi telah menjadi legenda bagi para penyihir. "
"Apakah Farel masih hidup? "
" Menurut legenda, tubuh Farel abadi. Jejak sihir Farel yang ada ditubuh nona juga menunjukkan bahwa Farel masih hidup. "
"Apakah Farel dapat mencari tubuhku? "
"Kekuatan kerajaan Emerland yang kita tinggali memiliki 5 tower penyihir agung yang melindungi kerajaan dari sihir hitam. Untuk masuk kedalam wilayah kerjaan ini, Farel memerlukan seseorang yang berjanji kontrak hidup dengannya. "
" Kontrak hidup? Bararti kemungkinan Farel dapat memasuki wilayah ini jika sihir hitamnya sepenuhnya menguasai tubuhku? "
Badan Venus seketika menjadi kaku.
" Benar, entah bagaimana tubuh nona sepertinya memiliki kontrak hidup dengan Farel. Seharusnya jika itu terjadi, saat sihir Farel mengambil alih tubuh nona, nona sudah tidak bernyawa lagi. Tapi bagaimana mungkin roh yang ada ditubuh nona tetap utuh seperti ini? "
' ah, karena itu Duke Piero meninggal. '
Venus mulai mengerti kenapa hal aneh bisa terjadi padanya. Tubuh Duke yang ditempatinya dulu pernah melakukan perjanjian dengan penyihir hitam Farel. Karena itu Duke meninggal untuk membayar kontrak, tapi kenapa roh Venus yang memasuki tubuh Duke?
" Apakah ada cara untuk melacak farel? "
" Maaf nona, saya tidak dapat memberikan informasi itu, karena saya juga tidak tahu. "
Tidak lama kemudian, madam louine melanjutkan perkataan ya lagi.
" Tetapi jika jejak Farel sudah berada ditubuh nona, nona tidak perlu mencarinya lagi. Sebab, Farel yang akan mencari nona. "
Keringat dingin mengalir dari kepala Venus. Udara didalam ruangan itu terasa mencekam, situasi yang baru diketahuinya ini membuatnya merasa ketakutan.
Jika benar Farel telah meninggalkan jejak sihir ditubuh Duke, Venus akan berada didalam bahaya yang tidak dapat dipikirkan olehnya, kematian sepertinya akan datang dari berbagai arah. Jika ketahuan oleh kerajaan Duke memiliki kontak dengan Farel, pasti Duke akan dihukum mati. Tetapi jika aku yang berada ditubuh Duke ini ditemukan oleh Farel, aku juga akan mati ditangannya.
" Hahaha takdir yang buruk. "
Venus mengencangkan ikatan mantelnya dan mulai pergi dari tempat itu. Udara malam membuat tubuhnya menggigil.
Gelandangan yang tadinya mengintai venus, telah mempersiapkan diri untuk menyerangnya. Venus melihat beberapa orang bersembunyi di sudut jalan.
Venus mengeluarkan jarum yang telah dipersiapkan nya dan mempersiapkan diri untuk melawan gelandangan itu.
" Jangan bergerak nona, berikan semua uang yang ada! "
3 orang lelaki yang dilihatnya tadi mulai mengancam Venus.
Dengan tenang Venus mengeluarkan sekantong koin emas yang telah dipersiapkan nya dan melemparkan koin itu dilantai.
" Kekeke ternyata nona ini cukup kaya. "
Setelah mendapat koin emas Venus, lelaki gelandangan itu masih tidak puas dan berjalan mendekatinya.
' haahhh menyebalkan, harusnya mereka pergi setelah mendapat emasnya. '
Venus mengeluarkan jarumnya dan dengan cepat ditusuk kan ketubuh salah satu lelaki itu, setelah lelaki itu jatuh kedua temannya menyerang Venus dengan bersamaan.
' sialan, mereka meremehkan ku. '
Venus yang selama ini sering mendapatkan pelatihan bela diri untuk aktingnya, membuatnya ahli dalam bertarung dan melindungi dirinya. Saat ini tidak ada yang ditakutkan oleh Venus karena dia telah mempersiapkan semuanya dengan baik.
Venus merendahkan tubuhnya dan dengan cepat melewati kedua lelaki itu. Dengan cepat Venus membalikkan badannya dan menusukkan jarum yang dipegang dikedua tangannya. Kedua lelaki itu jatuh dan memegangi leher mereka yang tertusuk jarum.
Ketiga gelandangan itu tidak dapat bergerak dan terbaring dijalan. Venus menunduk dan meraih kantong koin emas yang dipengang oleh mereka.
"Harusnya kalian pergi setelah mendapatkan ini, jika begitu hal ini tidak akan terjadi. "
Dengan senyum puas Venus melewati mereka.
"Hai nona hantu... "
"Akhhhhh"
Venus terkejut mendengar suara bisikan dari belakang badannya. Dengan cepat Venus mengeluarkan belati nya dan menyerang orang dibelakangnya.
Trankkkk...
Belati Venus berbenturan dengan pedang yang dikeluarkan untuk menangkis serangan Venus.
Venus berbalik dan melihat sosok dibelakangnya dengan jelas. Sosok yang tidak asing dimatanya, sosok lelaki yang muncul dikamar mandi, sosok lelaki yang menyelamatkan nya di bar. Wajah itu tidak mudah untuk dilupakan, ketampanan lelaki itu membuat Venus terpukau dan tidak dapat berfikir.
" Serangan yang agresif nona. "
"Ka... Kau... Lelaki mesum tempo hari. "
Ekpresi Wajah lelaki itu menjadi lembut dan tersipu sambil melancarkan aura polosnya.
"Kau mengingatku"
Elliot tersenyum manis, dengan cepat dia memasukkan pedangnya dan meraih tangan Venus.
" Lepaskan tanganku, lelaki aneh. "
" Kau tidak suka? "
Matanya berkaca-kaca dan wajahnya tampak malu-malu. Kenapa dia terlihat seperti lelaki yang polos sih?
" Ki... Kita tidak akrab sampai harus pegangan tangan. "
Elliot tersenyum nakal dan memasang ekspresi ngambek.
" Nona hantu jahat, kupikir kita telah akrab. Aku kan sudah menyelamatkan nona, melihat tubuh polos nona dan menggendong nona ketempat tidur. Kupikir hubungan kita sudah intim. "
Venus dengan cepat menutup mulut lelaki itu dengan tangannya.
Cup
' Akh... Kenapa dia malah mencium tanganku yang menutupi mulutnya'
Wajah Venus seketika terasa panas, tanpa sadar wajahnya sudah merona merah.
" Ka... Kapan tuan menggendong saya ketempat tidur.. Saya tidak ingat kok! "
" Lupa? Bukannya malam itu aku janji akan datang lagi esok malam? Tetapi nona hantu jahat... Malah terjatuh didepan kamar. "
'Ah, saat itu aku digendong olehnya. Karena itu aku terbangun ditempat tidurku pagi harinya. '
" I.. Itu kecelakaan yang tidak disengaja tuan. "
" Kalau begitu sekarang mau melanjutkan yang tempo hari? "
"Hah? Tempo hari.. "
Pikiran Venus telah melayang kearah yang tidak dapat dikontrol olehnya. Memangnya ada apa yang mau dilanjutkan tempo hari? Dengan cepat Venus menempatkan tangannya dikedua pundaknya dengan pose melindungi diri.
" Berkenalan."
" Ah, iya... Berkenalan benar. Tapi, bagaimana tuan mau berkenalan ditengah jalan begini? Sekarang situasinya bukanlah sedikit aneh? "
Elliot menepuk kedua tangannya seakan baru mengerti sesuatu.
" Ah, benar juga. Disini suasananya kurang tepat, ayo kita pulang dan masuk kekamar. "
" Da... Dasar lelaki mesum!!! "
Venus segera berlari kabur meninggalkan lelaki itu.
' bisa gila aku! '
Bagaimana bisa ada lelaki mesum yang berwajah polos seperi itu, wajah lelaki itu tidak baik untuk jantung ku.