12. Sembunyi
Matahari sudah hampir terbenam, Rowan yang duduk didalam tenda terlihat dingin, Rowan membaca buku sambil duduk diatas tempat tidurnya.
Venus yang masih didalam tubuh Duke terlihat panik dan mencoba pelan-pelan masuk kedalam tenda untuk mengeluarkan baju perempuannya.
"Rowan, malam ini ayah tidak tidur ditenda ini. "
Venus mencoba berbicara kepada rowan, Rowan masih saja tampak tidak perduli.
" Terserah ayah, lebih baik ayah bermalam didalam tenda wanita-wanita muda seperti yang sering ayah lakukan. "
Venus terdiam dan tidak menjawab perkataan Rowan, lebih baik Rowan berpikir seperti itu karena Venus tidak dapat bermalam satu tenda dengannya.
Setelah mengambil baju gantinya, Venus keluar Mengendap-endap kedalam hutan yang letaknya tidak jauh dari tenda. Wilayah hutan yang Venus masuki bukan wilah pemburuan.
Setelah masuk agak jauh kedalam hutan, Venus bernafas lega.
"Hiuh..... Akhirnya aku bisa kabur. "
Matahari sudah mulai terbenam dan tubuh Duke telah berubah menjadi tubuh Venus.
Venus mengganti bajunya dan mencari pohon yang rindang untuk beristirahat.
" Ah, aku lupa membawa penerangan. Bagaimana ini? "
Hutan itu tampak sedikit menakutkan dimalam hari. Cahaya bulan yang masuk dari sela-sela daun pohon tidak cukup untuk menyinari kegelapan hutan itu.
Venus menjadi khawatir dengan suasana disekitarnya. Bunyi daun pohon yang saling bertabrakan tertiup angin, aroma kayu yang kuat dan tanah yang lembab membuat tubuh Venus kedinginan.
Venus mulai mengeluarkan kain tebal yang dia bawa untuk menutupi tubuh nya.
Srek... Srek....
' bunyi apa itu? '
Sosok tinggi besar mulai mendekati Venus, wajah Venus semakin menegang.
' apakah itu beruang? Bagaimana ini? '
Venus mengeluarkan belati dari bajunya dan mengenggam nya erat-erat.
" Si... Siapa itu? "
Dengan suara bergetar Venus memberanikan diri untuk berbicara.
Sosok itu berjalan semakin dekat, ketika sosok itu dibawah sinar bulan yang masuk dicela pohon,sosok itu mulai terlihat. Perlahan Venus melihat dengan jelas sosok yang menghampirinya.
Sosok lelaki tampan dengan rambut perak yang basah, tubuh atasnya terbuka setengah telanjang, lelaki itu mendekati Venus.
" Elliot? "
"Iya... Nona hantu. Tidak ku sangka kita bertemu disini. Apakah takdir? "
Elliot tersenyum manis dihadapan Venus, seakan Elliot yang siang ini dilihatnya adalah Elliot yang palsu.
' bagaimana bisa sifatnya sangat berbeda begini? '
" Sedang apa tuan didalam hutan? "
Sambil mencoba untuk menutupi matanya dengan tangan Venus berusaha tenang. Tubuh Elliot yang kekar dengan otot yang penuh membuatnya terlihat sangat sempurna.
'Badan itu terlihat sexy'
Plakk...
Venus menepuk pipinya dengan kedua tangannya. Bagaimana mungkin dia bisa tiba-tiba berpikiran tubuh Elliot sexy.
Dengan cepat Elliot memegang kedua tangan Venus untuk menghentikannya.
" Jangan memukul wajah cantik nona, aku jadi sedih. "
Mata Elliot bersinar-bersinar memandangi Venus.
"Ja... Jangan terlalu dekat... Da.. Dasar mesum"
" Kenapa tidak boleh mendekat nona hantu? Saya khawatir nona memukul pipi nona lagi. "
" I.. Itu salah tuan Elliot. "
" Salah saya? "
" Tu.. Tuan yang aneh malam-malam begini setengah telanjang didalam hutan. "
"Apa yang aneh? Aku baru selesai mandi di danau didekat sini. "
' ah, karena itu rambutnya basah'
"Pa... Pakai baju tuan. "
" Nona hantu tidak suka melihat tubuh saya? Ah iya, saya kan sudah melihat tubuh polos nona, apa nona juga mau melihat tubuh polos saya? "
Kedua tangan Elliot mencoba menurunkan celananya.
Dengan cepat Venus menangkap tangan Elliot dan berteriak.
" Jangan!!! "
Wajah Venus sekarang telah merah sempurna. Elliot yang sengaja menggodanya sekarang tertawa terbahak-bahak.
"Pffttt....aku cuma Bercanda. "
" Menyebalkan, bagaimana bisa tuan bercanda seperti ini!"
Venus menutup tubuh Elliot dengan kain yang dia bawa.
" Pakai ini. Jangan bertelanjang dada dimalam hari, tubuh tuan bisa sakit. "
" Tubuh saya kuat nona, walau berendam semalaman didalam danau, tubuh saya tidak akan sakit. "
"Bagaimana bisa? "
" Karena saya hebat. "
Elliot tersenyum manis sambil duduk disamping Venus.
" Tuan tidak kembali ke tenda tuan? "
" Aku tidak suka didalam tenda, Membosankan. "
Udara malam terasa semakin dingin, Elliot membuka kain yang menutupi badannya dan membaginya kepada Venus, dengan pelan Elliot merangkul pundak Venus untuk menghangatkan nya.
Venus terkejut dan mencoba mendorong Elliot.
" Akh, apa yang tuan lakukan. "
"Menghangatkan mu"
" A.. Aku baik-baik saja. "
" Kalau aku tidak menghangatkanmu, nona hantu besok akan menjadi hantu sesungguhnya. "
"Ta.. Tapi. "
" Jangan khawatir, aku tidak akan berbuat hal lain. "
Elliot terlihat sedikit serius dan tatapannya menjadi lebih hangat. Venus yang kedinginan tidak dapat menolaknya, tubuhnya yang gemetar sekarang telah menjadi sedikit lebih hangat.
Setelah malam semakin larut, Venus mulai merasa sedikit mengantuk.
" Tuan Elliot. "
" Panggil saja Elliot. "
" Tidak bisa, memanggil nama depan tuan merupakan hal yang tidak sopan. "
" Aku mengijinkan nya. "
" Tetap saja. "
" Apa harus kucium dulu baru nona dapat memanggil nama saya? "
" Ekh!! Jangan bercanda. "
" Pffttt hahahah memang ekspresi nona hantu yang terbaik, nona tidak pernah membuatku bosan. Sekarang coba panggil namaku. "
" El.. Elliot "
"Iya... "
Elliot tersenyum dengan wajah merona seperti anak-anak. Wajah yang ditunjukan nya terlihat sangat polos.
' ukh, Venus kuatkan hatimu. Wajah lelaki ini bisa membuatku lemah'
"Hm... Elliot, kenapa belum tidur? "
" Aku jarang tidur"
Dengan pelan Elliot menyandarkan kepalanya kepundak Venus.
'Dasar lelaki ini... Pintar sekali menggoda'
"Kenapa jarang tidur? Bukankah akan lelah kalau tuan tidak beristirahat? "
" Aku tidak akan lelah. "
" Huh? "
" Karena aku hebat. "
' lelaki ini... Bagaimana bisa dia tidak pernah menjawab ku dengan serius. '
" Sudah kebiasaanku untuk tidak tidur. "
Tiba-tiba suara Elliot terdengar serius.
" Kebiasaan? Kenapa bisa menjadi kebiasaan? "
" Jika memejamkan mata, sewaktu-waktu bisa saja ada pembunuh yang akan menyerang"
"...... "
Venus terdiam, tiba-tiba dia teringat dengan perkataan Albert. Selama ini Duchess selalu mengirim pembunuh bayaran dan racun untuk membunuh Elliot.
" Jadi tubuhku sudah terbiasa terbangun, dengan begitu aku akan merasa lebih tenang. "
" Apakah sering? "
"Hm? "
" Apakah sering terjadi? Pembunuh bayaran yang ingin membunuh tuan? "
Elliot tersenyum dan wajahnya terlihat sedih. Elliot hanya diam dan tidak menjawab apapun.
' begitu seringnya dia terancam untuk dibunuh hingga menjadi kebiasaan. Kehidupan macam apa yang dilewati Elliot? '
Venus tahu, Duke Piero dan ibu Elliot sangat membenci anaknya. Elliot dibesarkan tanpa kasih sayang kedua orang tuanya. Tidak seperti Rowan yang memiliki ibu yang menyayanginya. Elliot hanya dianggap benda yang dapat memuaskan ambisi ibunya.
Venus membelai rambut Elliot dengan pelan.
"Tenanglah, saat ini ada aku disini... Beristirahat lah sebentar Elliot. "
Elliot memejamkan matanya. Nafas Elliot perlahan menjadi teratur dan tenang.
Venus masih terus membelai kepala Elliot, perlahan dia mulai memahami Elliot yang tumbuh besar dengan penuh kebencian dari orang disekitarnya. Venus menepuk pelan kepala Elliot sambil berbisik kepadanya.
" Anak baik, kamu sudah tumbuh dengan baik... Semoga Malam-malam mu dapat membuatmu merasa aman Elliot. "
************************
Keesokan harinya, Venus bagun sendiri didalam hutan. Elliot sepertinya telah pergi, sebelum matahari terbit Venus segera mengganti bajunya dan lekas kembali ketenda Duke trochel.
Semua peserta telah bersiap dengan kudanya. Para nona bangsawan mempersiapkan saputangan untuk diberikan kepada keluarga dan orang yang mereka sukai. Festival pemburuan seketika menjadi tempat menyatakan perasaan cinta bagi nona bangsawan.
Didepan tenda Duke trochel para lady sudah berdiri lama sambil menunggu giliran untuk memberikan saputangan mereka.
Rowan yang menolak semua saputangan dengan sopan membuat para nona bangsawan sedih.
" Maaf nona, aku tidak dapat menerima saputangan ini. "
" Hiks. "
Tangisan wanita-wanita itu terdengar sedikit menyebalkan.
Sambil berusaha menghindar, Rowan fokus dan membenarkan tempat duduk kudanya.
Venus melihat Elliot yang terlihat seperti gunung es. Setelah menimbulkan begitu banyak gosip, para nona muda terlihat masih banyak mendekati Elliot untuk memberikan saputangan.
' walaupun mereka mencela, tetapi mereka tidak bisa membenci wajah tampannya. '
Elliot memandangi para nona itu dengan tatapan membunuh, seakan memberi tanda untuk berhenti mengganggunya.
Wanita yang mendekatinya bukan hanya menangis, tetapi semuanya lari ketakutan.
' kemana perginya wajah manis yang kulihat semalam? '
Elliot dengan arogan naik keatas kuda hitam nya, dengan setelan baju hitam dengan aksesoris emas membuatnya sangat berkilauan, jika Venus pertama kali melihatnya, mungkin akan mengira Elliot adalah pangeran pemeran utama dunia ini.
'Bagaimana bisa dia begitu tampan? Sebenarnya apa peranmu Elliot?'
Venus teringat kejadian semalam, Elliot yang tertidur dipundaknya sambil memeluknya.
' ah, kenapa aku bisa tidak sengaja tidur juga. '
Wajah Venus kembali merona ketika menyadari mereka tidur dengan posisi seperti itu semalaman.
"Apakah lebih baik aku membawa 2 saputangan sebelumnya? "
Venus berguman, melihat kejadian di depannya. Rowan dan Elliot keduanya berangkat berburu tanpa menerima satu saputanganpun.
Tetapi Venus tidak menyesali tindakannya yang tidak menyiapkan saputangan. Karena tidak mungkin Venus memberikan saputangan kepada mereka dengan badan Duke Piero yang dirasukinya sekarang.
'Siapa yang akan memenangkan pemburuan ini? Biasanya pangeran yang akan menang? '
Venus mengingat kembali kehidupan lalunya, setiap novel selalu dimenangkan oleh pangeran. Kalau seperti ini, saat ini pasti hasilnya sudah bisa ditebak. Siapapun yang memenangkan festival ini, akan menjadi kemungkinan dialah pemeran utamanya.
" Semoga Rowan dan Elliot tidak terluka saat berburu. "
Walaupun Venus merasa pangeran yang akan menang jika sesuai plot novel, tetapi entah kenapa hatinya mengharapkan hal yang sebaliknya.
" Walaupun kemungkinan dia pemeran utama prianya, aku ingin salah satu dari anak keluarga ini yang jadi pemenangnya. "
Venus duduk di kursi taman yang telah disediakan oleh Kerajaan untuk masing-masing keluarga.
Para bangsawan berkumpul dan disuguhi kudapan manis, sambil menunggu peserta yang sedang berburu dihutan.
Bangsawan-bangsawan yang meyebalkan terus berdatangan menyapa Venus, sambil bermulut manis memuji kedudukan Duke yang dimilikinya. Tidak sedikit juga dari mereka yang membawa anak perempuan mereka untuk dikenalkan kepada Venus.
' bangsawan serakah! '
Wajah venus merasa kaku, tidak terhitung berapa jam yang dihabiskannya untuk tersenyum menanggapi para bangsawan yang mendekatinya. Berakting sebagai Duke Piero benar-benar melelahkan.