Rio juga merasa teramat bersalah saat tahu alasan kenapa Kirana terburu-buru ke toko buku itu tadi.
"Maafkan mas sayang, mas menyesal karena terbutakan oleh rasa cemburu dan tidak mau mendengarkan penjelasan mu."
"Maafkan mas ya sayang, mas salah."
Handphone Rio terlepas dari tangan Kirana namun tidak sampai jatuh ke lantai karena Kirana dengan cepat menangkapnya.
"Kebahagiaan dan kesedihan ternyata hanya berbatas sehelai benang tipis, siang tadi dia membuat ku sangat bahagia dan sekarang dia menjatuhkan dan menghancurkan ku hingga berkeping-keping" gumam Kirana kembali menangis meratapi takdir hidupnya yang malang.
Kirana meringkuk di tempat tidur seraya memeluk lututnya, ia terisak sedih. Perselingkuhan dan Perlakuan kasar Rio semakin menyakiti hatinya.
"Dia memiliki bidadari lain tapi mengapa dia bersikap seolah-olah menginginkan ku." Gumam Kirana lirih.