Dan seperti itulah apa yang dikatakan Dito. Seolah benar-benar akan terjadi sampai Zen merasakannya. Di mana pun dan apa pun yang dilakukannya, Rosi di sekelilingnya. Entah mereka berpapasan, atau bersentuhan tanpa sengaja. Padahal Zen berusaha menghindar, namun begitulah waktu berbicara dan menunjukkan.
Saat itu Zen sedang ikut membantu yang lain untuk memasukkan kembali beberapa barang yang telah di pakai ke gudang. Ia dan Rosi tiba-tiba bersamaan masuk ke gudang dan hanya barang terakhir yang mereka pegang itulah yang akan mereka taruh. Keduanya saling memandang setelah meletakkan barang yang mereka bawa.
Tampak jelas di mata Rosi bahwa ia lelah juga dengan pertemuan yang selalu tak disengaja. Zen sendiri menatap Rosi dengan mata elangnya. Suasana gudang dengan dengan satu kamar mandi di dalamnya benar-benar mendukung sekali. Pikiran liar Zen segera bermain, sementara itu Rosi dengan pikirannya sendiri. Yang jelas nafasnya memburu.