Chereads / 5 Flower Girls (Fahira) / Chapter 17 - 17. Pesan Fahira

Chapter 17 - 17. Pesan Fahira

Misi kali ini sudah selesai dan tidak ada salah satu dari agen yang diselamatkan mati atau terluka parah. Anak-anak juga berhasil dikembalikan pada keluarga mereka masing-masing.

Fahira menyuruh semua anggota tim untuk merapikan semua barang-barangnya. Karena tidak akan lama lagi akan kembali ke Jepang. Meski sebenarnya Rosmalia menginginkan beberapa hari untuk berlibur ke Bali.

Namun, Fahira belum bisa memberikan liburan pada semua anggota tim. Karena masih ada yang harus dikerjakan di Jepang. Dia mendapatkan sebuah informasi jika ada seseorang yang berhasil membobol semua data tentang 5 Flower Girls.

"Kita kembali ke Jepang. Sudah banyak yang harus dikerjakan oleh Zetta," ucap Fahira pada semua anggota tim.

Lagi pula saat ini Violetta membutuhkan istirahat yang cukup untuk menyembuhkan semua luka-luka yang diterimanya saat misi kemarin.

"Aku sungguh kesal dan tidak mengira ada seseorang yang berhasil meretas keamanan yang sudah aku buat!" tukas Zetta yang tidak terima ada seseorang yang membobol sistem pengamanannya.

Setelah mengetahui apa yang terjadi akhirnya Rosmalia pun mulai merapikan semua barang-barangnya. Semua anggota tim bekerja sama untuk merapikan semuanya sebelum mereka kembali ke Jepang.

Jangan sampai ada satu benda atau barang yang tertinggal dan bisa menjadi alat pelacak bagi para musuh yang sudah mulai mengetahui keberadaan mereka. Fahira merasakan jika sesuatu akan terjadi, hatinya mengatakan hal itu.

"Duduklah kalian semua!" Fahira berkata seraya itu adalah perintah bagi semuanya.

Mendengar perkataan Fahira semuanya pun duduk di kursi masing-masing. Mereka menunggu sang ujung tombak mengatakan apa yang ingin dikatakannya.

"Jika terjadi sesuatu padaku atau salah satu dari kalian ... kalian harus ingat tidak boleh mendekat. Pergi sejauh mungkin," ucap Fahira pada semuanya.

Zetta terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Fahira. Dia tahu mengapa sang ujung tombak mengatakan itu, itu pasti Fahira menyadari situasi yang akan dihadapi kali ini sangat berbahaya baginya dan semuanya.

"Apakah mereka benar-benar sudah mengetahui kita?" tanya Violetta yang salah hatinya tidak ingin berpisah dengan rekan-rekannya.

"Aku tidak tahu. Namun, yang pasti aku tekankan pada kalian, jangan pernah mendekat jika terjadi sesuatu padaku. Karena aku yakin mereka sudah tahu siapa aku sebenarnya adalah Flower 1," jelas Fahira pada Violetta.

Fahira melihat satu per satu teman, sahabat atau bisa dikatakan mereka semua anggota satu tim yang selama lima tahun ini selalu ada bersama dengannya. Dalam setiap misi yang dijalankan mereka memperlihatkan dedikasi dan rasa kesetiaan yang sangat sulit di dapatkan.

"Apa ada yang kalian ingin tanyakan lagi?" Fahira bertanya pada mereka yang duduk dan terdiam.

Sebenarnya dari sejak awal sudah pernah dikatakan apabila sudah ada musuh yang mengetahui salah satu jati dirinya dari mereka. Maka semua yang masih tersembunyi harus tetap tertutup dengan sangat rapat.

Fahira kembali mengatakan pada mereka setelah semuanya berpencar dengan jati diri mereka masing-masing. Jangan pernah ada yang mencari tahu di mana keberadaan satu sama lain.

Kecuali salah satu di antara mereka mengeluarkan sebuah sinyal atau tanda jika itu semua benar-benar dalam keadaan hidup dan mati. Mereka tahu maksud dari semua itu, sehingga tidak mempertanyakan kembali apa yang sudah diputuskan oleh Fahira.

Karena sudah tidak ada pertanyaan lain, Fahira pun menyuruh mereka kembali melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan. Sedangkan dia berjalan keluar, dia ingin menghirup udara di Kalimantan sebelum dia kembali ke Jepang.

Fahira kembali teringat akan sang umi yang menyuruhnya untuk segera kembali ke rumah. Namun, dia masih belum bisa kembali karena dirinya tahu sang abi sudah menyiapkan sesuatu untuknya.

Sesuatu itu pasti untuk mengikat dirinya agar tidak pergi jauh-jauh dari mereka. Akan tetapi, mereka tidak berpikir dengan mengikatnya seperti itu akan membuat dirinya menjauh.

"Aku sudah menyiapkan tiket murah," ujar Zetta sehari menyerahkan sebuah tiket ke Jakarta lalu ke Jepang.

"Kau sudah mengurus tiket semuanya?" Fahira bertanya pada Zetta.

"Sudah. Kau yang akan pergi terlebih dahulu, bukankah itu yang kau inginkan?" jawabnya sembari balik bertanya.

Fahira mengangguk, dia mengatakan juga jika mulai saat ini tidak boleh terlalu sering terlihat berlima. Karena itu akan sangat mencolok, musuh sudah mulai bergerak.

"Katakan padaku apakah kau tahu siapa dia? Mengapa dia menargetkan kita?" Zetta bertanya pada Fahira.

Zetta ingin tahu siapa sebenarnya orang yang berniat untuk membunuh mereka. Karena selama ini dalam setiap misinya para musuhnya selalu dihabisi atau langsung di serahkan pada pihak yang berwenang.

"Aku belum tahu, semua informasi yang aku dapatkan belum lengkap. Akan tetapi, aku memutuskan semua ini untuk kebaikan kalian semua. Ingat semua pesanku jangan pernah ada yang melanggarnya!" jawab Fahira sembari mengingatkan kembali apa yang diperintahkannya.

"Mengapa kau selalu melindungi kami dan mengorbankan dirimu sendiri?!" tanya Nisrina yang baru saja keluar.

Fahira menghela napasnya, dia merasa jika yang ditanyakan Nisrina sudah pernah ditanyakan beberapa kali oleh yang lainnya. Namun, mengapa kali ini Nisrina mempertanyakan lagi akan hal itu.

"Harus berpakaian kali aku katakan akan hal ini. Mengapa kau masih saja mempertanyakan akan hal itu?" Fahira menjawab lalu kembali bertanya pada Nisrina.

"Aku tahu tetapi itu tidak adil untukmu! Kau hanya peduli pada keselamatan kami berempat. Sedangkan kau tidak peduli dengan keselamatan dirimu sendiri," timpal Nisrina yang sudah tidak tahan untuk mengeluarkan kata-kata itu pada Fahira.

Nisrina merasa semua itu tidak adil, mengapa Fahira selalu mengutamakan dirinya dan yang lainnya. Tanpa memikirkan bahwa keselamatan Fahira juga sangat penting.

"Dengarkan aku. Ini yang sekian kalinya aku katakan padamu dan juga kalian. Lakukan apa yang sudah aku katakan dan tidak ada yang boleh membantahnya!" ucap Fahira dengan nada tegas.

Zetta melihat ke belakang ternyata di belakang sudah ada Rosmalia dan Violetta. Perkataan yang menekan dari Fahira membuat semuanya tidak bisa membantah lagi.

"Aku akan pergi ke Jakarta terlebih dahulu. Semuanya sudah aku serahkan pada Zetta untuk kepulangan kalian! Ingat pesanku, jika terjadi sesuatu padaku kalian langsung pergi dan hilangkan semua hal yang berhubungan dengan Flower Girls." Fahira berkata sembari berjalan masuk ke rumah.

Zetta berpikir mengapa Fahira mengatakan semua itu, hatinya merasakan ada yang aneh. Apakah akan terjadi sesuatu padanya, apakah Fahira mengetahui sesuatu dan tidak mengatakan padanya dan juga yang lainnya.

Apa yang dipikirkan oleh Zetta sama juga dengan yang dipikirkan oleh yang lainnya. Namun, mereka tidak ingin membahas semua ini karena bisa sangat buruk apabila Fahira mendengarnya.

Bagi mereka Fahira adalah teman, sahabat, saudari dan juga pimpinan atau ujung tombak bagi mereka. Sehingga mereka selalu saja mendapatkan perlakuan dan perlindungan dari Fahira. Meski sebenarnya mereka juga ingin melakukan apa yang sudah dilakukan oleh Fahira pada mereka semua.