Mereka berlima sudah tiba di Jakarta dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju Kalimantan. Perjalanan kali ini bisa dibilang cukup lancar tetapi Fahira mendapatkan telepon dari Umi untuk segera kembali ke rumah.
"Zetta, apa kau sudah menemukan lokasi yang pasti keberadaan Kazumi?!" tanya Fahira dengan serius.
"Belum tetapi aku akan menemukannya dengan mudah setelah tiba di rumah nanti." Zetta menjawab.
Pesawat sudah mendarat, saat ini mereka sudah berada di Kalimantan. Mereka bergegas menuju rumah sewaan yang sudah mereka pesan sebelum mereka tiba di Indonesia. Semua peralatan untuk misi mereka sudah dikirimkan ke sebuah rumah, mengapa mereka menyewa rumah semua itu untuk memudahkan misi mereka.
Mereka menyamar sebagai peneliti dari Indonesia tetapi diutus oleh sebuah perusahaan di Jepang yang akan memasuki kawasan pedalaman Kalimantan. Semua dokumen-dokumen sudah disiapkan dengan baik oleh Zetta, sehingga tidak akan menimbulkan masalah besar bagi mereka saat menjalankan misi penyelamatan kali ini.
Tibalah mereka di sebuah rumah, peralatan mereka pun sudah tiba, mereka bergerak cepat untuk menyiapkan semua peralatan untuk menemukan posisi Kazumi Aoki. Dengan lihainya Zetta memainkan jari-jemarinya, menekan tuts keyboard komputer untuk mencari keberadaan Kazumi.
Nisrina dan Rosmalia menyiapkan semua senjata yang diperlukan untuk penyelamatan. Senjata, inilah yang menjadi masalah mereka tidak bisa dengan mudah mengirimkan senjata ke Kalimantan. Itu sebabnya Nisrina menghubungi seseorang yang bisa menyiapkan senjata di Kalimantan. Sedangkan Violetta sedang memikirkan membaca peta hutan di Kalimantan yang akan di jelajahi.
Rosmalia dan Nisrina pergi untuk menemui pemasok senjata. Semua kebutuhan senjata para anggota sudah ditetapkan mereka berdua tahu dengan pasti senjata yang dibutuhkan oleh semua tim. Sebelum pergi Fahira meminta Nisrina untuk menyiapkan dua buah pedang.
"Fahira, istirahatlah—biar kami yang urus semuanya!" ucap Violetta yang melihat Fahira kelelahan.
Selama beberapa hari ini Fahira tidak bisa istirahat dengan baik, dia selalu memikirkan suara Kazumi yang meminta bantuan padanya. Saat dia hendak memejamkan kedua matanya, sebuah sinyal muncul. Di mana sinyal itu dari petinggi sebuah negara yang membutuhkan keahliannya.
Dia berjalan mendekat pada Zetta lalu bertanya, "Siapa mereka?!"
Zetta mengatakan yang menghubungi adalah seseorang yang bekerja sebagai wakil perdana menteri Jepang. Dia mengatakan jika Kazumi Aoki harus hidup. Karena dia memiliki sesuatu yang sangat penting dan jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah.
Fahira kembali berpikir siapa sebenarnya Kazumi Aoki ini, seorang pihak pemerintah pun menginginkan dia hidup. Pasti Kazumi adalah wanita yang sangat penting dan dia harus tahu status orang yang akan diselamatkan olehnya.
"Zetta, apakah aku bisa melakukan kontak dengan orang itu?" tanya Fahira pada Zetta.
"Baik. Aku akan menghubungi dia dan kau akan dengan semua identitasmu!" jawab Zetta.
Zetta mulai menyambungkan orang itu dengan Fahira, terlihat di layar seorang pria, wajahnya pun sama tidak bisa dilihat oleh Fahira. Rupanya mereka sama-sama ingin melindungi jari diri mereka.
"Siapa Kazumi Aoki?!" Fahira tanpa basa-basi langsung bertanya apa yang ingin diketahuinya.
Pria itu terdiam, dia hanya mengatakan Kazumi hanya warga Jepang dan setiap warganya harus mendapatkan perlindungan dari negara. Fahira tidak puas dengan jawaban itu, dia mengatakan akan menghentikan misi penyelamatannya jika tidak mengetahui siapa sebenarnya Kazumi Aoki.
"Kau harus menyelamatkannya Flower Gilrs karena dia adalah seorang agen rahasia dan memiliki data seluruh agen Jepang yang berada di seluruh dunia!" Pria itu berkata jujur karena sudah tidak ada jalan lain.
"Menapa kau tidak mengutus agen-agenmu untuk menyelamatkan dia?!" Fahira kembali bertanya.
"Karena dia telah menghubungimu! Dan aku yakin ada pengkhianat dalam organisasi kami!" jawabnya.
Fahira tersenyum, dia mengatakan jika organisasi seperti itu harus bisa dengan cepat menemukan pengkhianat. Pria itu juga berkata dia sedang menyelidiki pengkhianat itu. Namun, dia membutuhkan waktu dan dia tidak bisa membiarkan agen setianya tewas.
Akan tetapi yang menjadi pemikiran Fahira bukan apa yang dikatakan oleh pria itu. Alasan yang utama selain nyawa Kazumi adalah data rahasia yang dipegang olehnya. Pria itu pun mengatakan akan membatu dalam pelaksanaan misinya. Namun, Fahira tidak perlu itu saat ini, baginya keempat rekannya sudah cukup. Dia l pun menekan sebuah tombol yang mengakhiri semua percakapan mereka.
"Apa kau yakin dengan misi kali ini? Karena Kazumi adalah seorang agen juga?" tanya Zetta.
"Kita selamatkan dia!" jawabnya sembari berjalan menuju pantry, dia hendak mengambil minuman dingin dari lemari pendingin.
Zetta pun melanjutkan pekerjaannya mencari posisi Kazumi Aoki, senyumnya merekah dia berhasil menemukan di mana targetnya kali ini. Dia berteriak memanggil, "Fahira ... Violetta."
Fahira dan Violetta berjalan dengan cepat menuju Zetta setelah mendengar namanya dipanggil.
"Ada apa?!" tanya Fahira
"Kita bisa memulai misi penyelamatan Kazumi Aoki" jawab Zetta dengan tersenyum yang menandakan kemenangan.
"Kau yakin dengan itu?" tanya Violetta dengan serius karena dia tahu di mana titik keberadaan Kazumi.
"Aku yakin," jawab Zetta.
Tidak berapa lama Nisrina dan Rosmalia tiba dengan senjata yang dibutuhkan dalam penyelamatan Kazumi. Apa yang pinta oleh Fahira pun sudah siap, Rosmalia yang melihat Zetta tersenyum langsung bertanya apa yang sudah dilewatkannya.
"Aku sudah menemukan target kita! Besok kalian sudah bisa beraksi heroik!" jawab Zetta sembari meregangkan tubuhnya.
"Good job, Zetta!" ucap Nisrina sembari mengacungkan jempolnya.
Zetta di bantu oleh Violetta mulai mengumpulkan semua data dan peta di mana keberadaan Kazumi. Karena sesaat lagi Fahira pasti akan membutuh semua data itu untuk menyusun rencana penyelamatan.
"Kita berkumpul 30 menit lagi!" ucap Fahira pada semuanya.
Sambil menunggu waktu pembahasan misi untuk besok, Nisrina memilih untuk memeriksa semua senjata api dan tajam yang sudah ada di atas meja. Begitu pula dengan Rosmalia, dia memilih senjata apa yang sesuai dengan keahliannya. Adrenalin yang mulai terpacu setiap melihat senjata yang berserakan di atas meja.
"Ayo kita mulai!" ucap Fahira setelah 30 menit berlalu.
"Siap, Flower 1" jawab mereka berempat kompak.
Saat semuanya sudah duduk Nisrina berkata, "Aku melihat orang yang menyerang dirimu di rumah Kazumi Aoki."
"Hinata!" Fahira menebak nama orang yang dilihat oleh Nisrina.
"Yes dan dia tidak seorang diri, dia bersama beberapa pria yang selalu ada di sekitarnya!" ucap Nisrina.
"Violetta, kita mulai!" Fahira berkata pada Violetta dan dia tahu yang harus dilakukan.
Zetta mengeluarkan sebuah peta di mana posisi Kazumi melalui pantulan cahaya dari sebuah proyektor. Semuanya mendengarkan penjelasan dari Violetta tentang lokasi tersebut yang merupakan hutan belantara dan dihuni oleh binatang yang beracun.
Setelah mendengar penjelasan Zetta, sekarang giliran Fahira untuk rencana penyelamatan. Ada tiga rencana yang dibicarakan, jika rencana A gagal maka harus menggunakan rencana B. Apabila rencana B gagal juga maka rencana C adalah rencana yang berdasarkan intuisi dari masing-masing.
Rencana C adalah sebuah rencana yang bisa mengasah skill setiap orang, Fahira selalu melakukan rencana C untuk memperkuat skill dirinya atau pun skill Zetta, Nisrina, Rosmalia serta Violetta.
Namun, rencana C sangat jarang digunakan karena rencana awal selalu berhasil dalam setiap misi mereka. Semua rencana sudah dibicarakan dan semuanya sudah paham apa yang menjadi tugas dari masing-masing. Fahira membubarkan pembicaraan kali ini dan menyuruh semuanya untuk beristirahat karena besok adalah hari yang sangat menyenangkan untuk mengeluarkan semua keahlian dalam melumpuhkan para musuh.