Seorang gadis sawo matang nampak memperhatikan interaksi Nia dan Kevin. Gadis itu bersembunyi dibalik rak, diantara jejeran buku yang terusun rapi. Gadis sawo matang itu mengintip kegiatan mereka melaui celah rak buku.
"Mereka dekat sekali. Mencurigakan," gumam gadis itu kesal. Tangannya meraih ponsel di saku, memotret dua orang di kursi panjang. Jemarinya mengetik pesan kepada seseorang. "Lihat foto ini. Apa mereka sedekat itu sampai belajar bersama?" Bibirnya menyeringai setelah foto itu terkirim. Lalu gadis misterius itu pergi dari perpustakaan tanpa disadari mereka berdua.
"Kamu paham?" tanya Nia setelah menjelaskan arti kosata yang tidak dimengerti Kevin dan penggunaannya pada kalimat di novel. Pemuda itu menganggukkan kepalanya, manik kelamnya menatap manik coklat terang Nia yang secerah cahaya matahari. "Paham. Kamu benar benar hebat," puji Kevin bertepuk tangan.