Chereads / Gong Eun Ra : Contested Woman / Chapter 23 - 23. Dia Iblis Yang Sesungguhnya.

Chapter 23 - 23. Dia Iblis Yang Sesungguhnya.

"Kak, bagaimana kabarmu?" tanya Ji So. Min Ji So ibu dari Park Ji Kang pria kurang ajar datar yang sangat datar, tekanan mental, emosional dan menyebalkan.

"Aku? Aku baik, bagaimana denganmu? Apa keluargamu baik-baik saja adik?" tanya balik Su Ri yang mendapat sambungan telefon dari adiknya.

Adik perempuannya, jauh dari kenyataan yang ada sejujurnya keduanya benar-benar memiliki hubungan yang baik dari pikiran orang lain. Hanya saja karena. Harta.

"Kami baik, bagaimana kabar Yoon Gi Kak? Apa dia masih kurang akur dengan Tae Jung?" Ketahuilah baik Ji So ataupun Ji Kang keduanya memiliki perhatian yang sangat rapi.

Selain sejujurnya Ji So memiliki perasaan yang buruk untuk mengatakannya, sesekali keduanya memiliki kesamaan untuk saling memperhatikannya.

"Entahlah Ji So, umur Tae Jung sudah menginjak duapuluh tujuh tahu, dan aku rasa lebih baik keduanya (Tae Jung dan ayahnya) memperbaiki hubungan mereka. Melihat seberapa gila suamiku, sepertinya dia tidak ingin merubah keputusannya," jelas Su Ri bagaimana hubungan anak dan suaminya masih belum berubah sama sekali.

Bukankah, bukankah sepuluh tahun sudah menjelaskan sangat lama keretakan keluarga Min Su Ri yang sekarang sudah dinikahi oleh pria cukup mapan dengan marga Kim?

Su Ri bisa mendengar seberapa seriusnya adiknya menghela nafasnya berat. "Kau tahu Kak?" tanya balik Ji So yang sepertinya dirinya tidak dalam keadaan baik-baik saja juga. "Kak Woo Sik pun sama. Ji Kang tidak berdaya, mentalnya buruk, keadaannya tidak dalam keadaan baik-baik saja."

"Ayah merusak kewarasan anakku, aku tidak bisa memaafkan ayah karena meninggalkanku dalam keadaan anakku yang sangat membencinya," kesal Ji So menceritakan keadaannya anak dan suaminya yang tidak kalah berantakan dari kakaknya.

Namun.

"Ji Sl, sebaiknya kau tidak terlalu banyak berpikir buruk soal ayah mungkin saja--" Ji So memutar bola matanya malas begitu kakaknya kembali berbicara omong kosong bahkan saat kematiannya sudah berjalan dua tahun semua masih sama dan tidak berubah.

"Bagi saja Kak, aku sangat tidak senang melihat suamiku terus kelelahan karena perusahaannya terus membengkak dalam perkembangannya, kau tahu kan Kak? Kak Woo Sik memiliki bisnis besar makanan tradisional yang hampir di setiap daerah suamiku miliki?"

"Ji Kang harus membantunya, setidaknya alihkan atas nama saja," saran Ji So mendadak membuat Su Ri (anak pertama perempuan keluarga Min) hanya bisa terdiam tidak bisa mengatakan apapun.

"Sejujurnya bisnis suamiku pun sedang cukup berkembang di Korea. Hanya saja milik ayah terlalu melejit, suamiku tidak menyukainya," gumam Su Ri yang masih bisa sedikit menerima saran itu, hanya saja.

"Tae Jung sama sekali tidak bisa membaginya. Ada tiga pekerjaan yang ayah pegang. Kau juga tahu kan? Medis (Yang Ji So dan Su Ri tahu hanya medis, walaupun sebenarnya perdagangan organ manusia), Jual beli senjata (Walaupun yang sebenarnya terjadi adalah penggelapan senjata tidak resmi dan berlawanan dengan FBI) dan perusahaan ayah. Apa kedua anakku harus memegang dua dari tiga itu? Aku tidak menginginkan itu terjadi Ji So," tolak Su Ri membuat ibu satu anak (Ji So) terlihat mulai melamun sekarang.

"Kkkk.... Bukankah kekayaan ayah terlalu berlebihan Kak?" tanya Ji So yang tidak menyadari jika sejak keduanya dilahirkan sampai memiliki anak seusia Ji Kang sekarang yang hampir dewasa.

"Ya, dan aku juga tahu sejak dulu. Apa yang akan kau ambil jika saja ada salah satu bisnis dari ketiganya rusak Ji So?" tanya Su Ri menanyakan pertanyaan yang hampir gila terlintas di dalam kepalanya.

Untuk berjaga-jaga, Su Ri tidak mendoakan perusahaan ayahnya rusak atau bangkrut. Hanya saja, dia ingin tahu apa yang diinginkan saudara perempuannya.

"Bukankah bisnis resmi, seperti perusahaan tekstil, tanah, batu bara, minyak dan sebagian jasa yang sedang Ji Kang urus memiliki penghasilan paling tinggi dari kedua bisnis lainnya?" tanya Ji So membuat Su Ri mendengarnya hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan. "Ya."

"Aku memilih itu untuk Ji Kang, lebihnya aku serangkan semuanya pada Kak."

○○○

"Pulang saja! Kemasi barangmu, ayah akan mengantarmu pulang ke Dae Gu," titah Go Hyung yang sepertinya kali ini marah karena perlakuan kurnag ajar dari anaknya untuk yang kesekian kalinya walaupun itu hanya karena ada wanita batu yang kembali membuat semuanya menjadi sangat buruk lagi.

"Ayah juga melindungi jalang itu? Menjijikan sekali, tidakan ayah juga menyukai Eun Ra juga?" tanya balik Ji Min yang tidak suka sama sekali jika sebagian orang mulai bersimpati pada Eun Ra dan melupakan seberapa keberadaan Ji Min sejak dulu adalah satu hal yang penting bagi semua orang.

Keluarga Min, tujuan awalnya tentu saja.

"Apa kau pikir perlakuanmu perlu disukai oleh tuan-tuanmu? Ayah sudah memberimu kesempatan, dan sekarang kau mulai bertingkah tidak tahu diri? Jangan membuat ayah marah padamu," ancam Go Hyung pada anaknya sendiri dengan menunjuk wajah Ji Min dengan jari telunjuknya dengan menuding tajam.

"Jauhkan jari ayah dari wajahku, itu mengganggu." Ji Min mengalihkan tatapannya dari Go Hyung berusaha tidak berkontak langsung pada mata tajam ayahanya.

"Oh?" tanya Go Hyung sedikit menaikan satu alisnya mulai marah dan kesal dalam satu kesamaan. "Kau membuat ayah tidak berdaya, kau membuat ayah tidak berbicara, kau meminta ayah diam saja. Ayah menerimanya, dan kenapa kamu semakin tidak tahu diri begitu ayah memberimu hidup, heh?" cerca Go Hyung dengan menatap tajam anak perempuannya yang tidak melihat wajahnya yang sedang menasihatinya.

Go Hyung lelah, dia kesal. Kemarahannya hampir kepermukaan, kakinya berjalan menuju lemari baju putrinya dan mulai mengambil satu koper besar di bagian paling bawah.

Membukanya asal dan mengambil beberapa pakaian yang dimiliki Ji Min saat itu. "Ayah!" seru Ji Min yang terkejut dengan refles ayahnya dengan tiba-tiba menyiapkan pakaiannya untuk dibawa pergi atau sejujurnya ayahnya mengusirnya.

"Kenapa? Kenapa-kenapa?" tanya membabi buta Go Hyung begitu semua pakaian anaknya masuk koper dan menutupnya dnegan rapi. "Pulanglah, kau tidak dibutuhkan di sini. Rawat pemakaman ibumu dengan baik dan ayah akan mengirimi uang untukmu setiap bulannya. Nanti," titah Go Hyung pada anaknya langsung dalam satu kali senapan.

"Ayah mengusirku?" tanya Ji Min yang sangat terkejut dan tidak percaya pada ayahnya jika dia sedang mendorong anaknya sendiri keluar dari rumah mewah ini dan pergi ke pedesaan.

"Ya, karena kau tidak tahu diri. Jika kau tahu diri, tahu batasanmu, dan tidak seenaknya pada orang-orang di sini, ayah akan mempertahankanmu. Lihatlah sekarang, tidak hanya tuan Tae Hyun saja yang mengegur ayah, melainkan Ji Kang baru saja memarahi ayah. Apa kau puas sekarang?" tanya Go Hyung dengan memarahi anaknya dengan nada tinggi, menjelaskan segalanya dalam satu kali bicara dan dapat.

"Ya! Karena ayah juga aku menjadi wanita yang tidak tahu diri," jawab Ji Min dengan mengambil kopernya untuk membuka dan menata pakaiannya ulang kembali. "Kenapa? Kenapa ayah?" tanya bingung Go Hyung karena dia pikir sejak sejauh ini dirinya sudah mengurus anaknya dengan baik dan juga istrinya.

Bukankah tidak ada masalah apapun antara Go Hyung dengan anaknya?

"Ayah tidak sadar? Selama ini yang mengkhianatiku siapa? Apa ayah tidak sadar selama ini yang menyakiti perasaan ibu siapa? Apa ayah kehilangan ingatan ayah kenapa aku membunuh Soo Bin?" tanya Ji Min dengan menatap ayahnya dengan wajah yang hampir menangis tidak bisa menahan kemarahan dalam perasaannya sendiri.

"Kau mengingat hal gila itu, 'lagi'?" tanya Go Hyung yang kali ini menyeringai pada anaknya, Ji Min yang melihat ayahnya merubah wajahnya menjadi miring menyeringai mulai menatapnya tajam.

"Ayah lah iblis sesungguhnya!" teriak Ji Min tepat di depan wajah ayahnya dengan kemarahan melambun sampai keubun-ubunnya yang ingin meledak.

"Tidak, kau yang meledakkan mansion itu, kau yang membenci Soo Bin, kau menginginkan posisi Soo Bin saat itu. Kau membunuh ibumu dan mengambil paksa istriku dengan ledakan gilamu, sialan!" maki balik Go Hyung membuat Ji Min mengeratkan tangannya mengepal penuh kemarahan.

"Ayah melukai perasaan ibu dengan bercinta dengan Soo Bin, kau pria brengsek!"