Naya berjalan gontai menyusuri koridor kampus. Ia tengah berdebat sengit dengan hati nuraninya.
Di satu sisi, ia ingin melakukannya. Mengabulkan keinginan Maya dan menikahi kekasihnya karena benar, Maya tidak pernah meminta apa pun padanya, dan saat dia memintanya, Naya tentu tidak bisa menolaknya.
Tapi, di sisi lain, Naya tidak ingin melakukannya. Ia tidak mengenal pria itu dengan baik. Tidak ada cinta atau ketertarikan pada pria itu. Dan juga, dirinya masih terlalu muda untuk menikah. Naya masih ingin menikmati masa mudanya.
Tapi, mau bagaimana lagi? Toh ia sudah mengiyakan ajakan menikah dari Ken. Positive thinking saja, Ken tampan, baik, dan tidak ada yang perlu mereka khawatirkan jika bersama. Tentu saja dalam hal keuangan dan sebagainya.
Brak!
Argh!
Naya terpental jatuh ke lantai saat tanpa sengaja, ia bertabrakan dengan seseorang.
"Kau?" pekik seorang pria yang Naya tabrak.