DIA....
Sayup angin menyapu kulit kasar lelaki itu. Tubuhnya yang kekar menjadi ciri khas dirinya.
Ia duduk termanggu di sebuah gedung kosong pencakar langit. Pandangannya menyapu jauh kedepan.
***
Kau tau Anora, rasanya sangat menyiksa saat aku menahan diri untuk tidak menyentuhmu.
Expresi mu, Senyumanmu, tatapanmu...
"akh... aku bisa gila jika seperti ini terus!!!... aku menginginkan mu Anora.....!!! kau dengar... aku mencintaimu.....
***
Lelaki itu benar-benar terpuruk.
Ia harus menahan untuk tidak mendekati bahkan menyentuh gadisnya.
" Aku hanya bisa hidup sebagai bayanganmu Anora. Aku hanya bisa melindungimu dari jauh. Memuaskan kerinduanku dari tatapan ku padamu aku sangat merindukanmu Anora." Tangisnya.
Hanya sang pemilik hati yang tau kalau malam itu kedua insan itu saling merindukan. Menangis di malam yang sama tetapi di tempat yang berbeda.
***
Malam party...
Anora masuk ke kamar Velly dan betapa terkejutnya ia, gadis itu sama sekali tidak bersiap untuk ke party. Ia malah rebahan di kasur sambil menatap kosong ke televisinya.
akhhh...
gadis itu teriak ketika Anora melompat bebas ke sampingnya.
"Kau gila". Bentak Velly.
" Habisnya kamu diam mulu. Dan... ada apa denganmu? kenapa tidak bersiap? ". Tanya Anora.
" bersiap untuk apa? ".
" jangan bilang kau tidak tau bahwa sedang ada party". Ucap Anora sambil mengemut permennya.
Ya... Velly tidak pernah ketinggalan info apapun dari kampus. ia selalu update dengan informasi apapun dari kampusnya.
"i know. Aku hanya tidak ingin meninggalkanmu. dan aku benar-benar takut kehilangan kau lagi di party". Ucap gadis itu sambil memandang tulus pada Anora.
Anora memandang aneh pada Gadis itu.
"Jangan bilang kau mulai menyukaiku. Maafkan aku ly... tapi aku tidak menyukai sesama jenis". Ucap Anora geli.
Velly kesal lalu melempar Anora dengan bantal.
hahaha....
gadis itu tertawa.
" Aku serius... cepatlah bersiap. kita datang ke party itu". Ucap Anora sambil beranjak.
"Tidak Anora. Aku takut".
" Trust me... semua akan baik-baik saja" . Ucap Anora sambil tersenyum manis, dan berlalu.
Velly sedikit kaget dengan sifat sepupunya itu. Sangat jarang bahkan ia tidak pernah melihat Anora tersenyum seperti itu .
"Mungkin anak itu kebanyakan terbentur. jadi berubah seperti itu". Pikir Velly yang kemudian bersiap-siap ke party.
30 Menit berlalu. Untuk pertama kalinya, Velly harus menunggu Anora untuk bersiap dari dandanannya.
" Hai... maaf aku telat". Ucap Anora yang muncul dengan gaun one Piece seksinya yang berwarna biru tua .
"Anora kau". Velly terperanjat.
" Bagaimana? ". Tanya Anora.
Gadis itu berputar sambil sesekali berpose ringan. Tidak bisa di pungkiri, Anora sangat cantik. Untuk pertama kalinya, dada atasnya terexpose, kulit putih dan mulusnya begitu menggoda.
Kaki jenjang yang indah dan siluet tubuh yang memabukkan.
" Sekarang kita siap untuk pergi". Ucap Anora.
Namun Velly menghentikan langkahnya.
"Ada apa? ". tanya Anora.
" Kau yakin ingin pergi dengan ini? ". Tanya Anora.
" Tentu saja. lalu? ".
" hmmm... sebenarnya apa yang terjadi denganmu Anora? ini bukan kau yang kukenal".
"Lalu aku yang seperti apa Vel... aku muak". Gadis itu tampak emosional.
" Aku hanya ingin berbeda. Aku ingin menikmati hidupku. Aku ingin melepas penat ku. Apa aku salah". Ungkap gadis itu.
Velly tidak ingin menanyakan lagi tetang masalah atau hal yang menyebabkan gadis itu berubah.
"baik... aku paham. kita pergi sekarang ya". ucap Velly dan menuntun Anora ke garasi apartemen.
Sesampainya di mobil mereka,
" Anora... kemarinkan kunci mobil mu".
"Kenapa? ".
" Aku yang menyetir. Tenanglah, kita tidak akan terlambat". Ucap Velly meyakinkan.
Akhirnya Anora mengalah. Ia memberikan kunci mobil itu pada Velly. Lalu mereka berangkat ke Party.
Selama perjalanan ke party, Anora sama sekali tidak berbicara. Ia hanya diam sambil menatap keluar mobil.
"Kau baik-baik saja Anora? ". Tanya Velly.
Anora tidak menjawab, ia masih diam.
waktu menunjukkan pukul 23:30 saat kedua gadis itu tiba di party Sean.
Sebuah bar yang cukup terkenal di kota itu.
" Ayo masuk". Ajak Velly.
"let's party baby". Ucap Anora. Sesaat, karakter Anora berganti.
Anora masuk ke club itu, mendahului Velly yang masih khawatir dengan sikap gadis yang tak lain adalah sepupunya.
Didalam club itu sudah sesak dengan teman-teman kampus mereka. Anora menjadi pusat perhatiannya. Karena gadis itu jarang dandan se-seksi itu.
"Kau yakin dia Anora? ". tanya George yang tiba-tiba sudah ada di samping Velly.
" George". ucap Velly sambil berhamburan ke pelukan lelaki itu.
"Hei... ada apa? sepertinya kau sedih sekali". Ucap George.
" Aku mengkhawatirkan Anora George. Ntah kenapa aku merasa ada yang salah dengannya". Ucap Velly.
"hmmm... sudahlah. Mungkin ia sedang ada masalah. like you baby... if you have problem, you will do it too honey". Ucap George sambil mengecup pipi kekasihnya.
Velly hanya diam sambil menenggelamkan kepalanya pada pucuk leher sang kekasih.
Ia membiarkan Anora dengan kegilaaannya.
Untuk pertama kalinya gadis itu benar-benar akan berbaur dengan kerasnya dunia remaja.
Dari kejauhan, tampak Sean berdiri sejajar dengan Alona yang tidak ingin terpisah darinya.
Lelaki itu tampak bosan dan risih dengan keramaian yang ada. Hingga pandangannya berhenti pada gadis yang memakai gaun one Piece berwarna biru gelap, yang tengah di kelilingi lelaki menari diluar kendali di atas lantai dansa.
"Apa aku tidak salah itu Anora bukan". pikir Sean coba memfokuskan pengelihatannya.
" Aku harus memastikannya". pikir Sean meletakkan gelas Sampanyenya hingga akhirnya Alona menarik lengannya.
"Kau mau kemana? ". tanya Alona.
" lepaskan aku Alona, aku ada kepentingan". Ucap Sean sedikit gusar.
"Tapi ini partymu". Ucap Alona tidak rela di tinggal.
" Aku hanya ingin kebawah Alona. bukan meninggalkan Party ini. Apa kau paham". bentak Sean.
Alona pun mengalah dan melepaskan cengkramaannya pada Sean.
Sean pergi begitu saja tanpa perduli perasaan Alona yang telah terluka.
Sementara itu di lantai Dansa, Anora telah dikerumuni lelaki buaya. Mereka bergantian menari dengan Anora sambil sesekali memeluknya penuh nafsu.
"let's dancer baby". ucap seorang lelaki yang sedang memeluk erat pinggang Anora yang sudah mabuk berat.
" sesuai dengan keinginanmu sayang". Ucap Anora sambil terus menari erotis.
Hingga akhirnya,
"Sialan kau".
Brugh....
Sebuah pukulan kuat menghantam pipi lelaki yang menari bersama Anora itu.
lelaki itu tersungkur jatuh ke lantai. begitu juga dengan Anora yang jatuh karena kehilangan keseimbangannya.
"apa yang kau lakukan brengsek". teriak lelaki itu.
Sean semakin murka, ia mendatangi lelaki itu kemudian memukulinya habis-habisan.
" Sean.... cukup". bentak Alona melerai.
Hingga akhirnya Sean bersenti setelah lelaki itu kehilangan kesadarannya.
"Kau bisa di tangkap polisi jika begini Sean.
" Aku tidak perduli". bentak Sean masih dengan murkanya.
Sean pun memandang kearah Anora yang kini sibuk dengan margaritanya yang entah gelas keberapa.
"Sean.... kau mau kemana". Teriak Alona kesal saat Sean kembali meninggalkannya.
Sean masih tidak perduli dengan Alona.
Ia meninggalkan Gadis itu dan memilih untuk mendatangi Anora yang telah mabuk berat.