Chereads / Cinta Tanpa Kata Cinta / Chapter 2 - Jalan Mindy (2)

Chapter 2 - Jalan Mindy (2)

Sedikit terkejut Mindy menoleh ke arah suaminya, tersenyum kepadanya. "seperti apa seminarnya?" ujarnya dengan tatapan menyelidik. Aryandra kikuk dibawah tatapan Mindy, tak pernah dia mendapatkan tatapan seperti itu dari sepasang mata teduh itu. "Bagus aja, pembicaranya oke-oke semua. banyak kasih ide bagus buat penyegaran" jelas Aryandra. Tak pernah Mindy menyelidik atau curiga padanya selama ini, rasa pedih timbul dihatinya.

Selesai mengganti pakaiannya Aryandra langsung berbaring, tak biasanya Mindy memunggungi dirinya. Dipeluknya erat badan istrinya, di usapnya dengan lembut perut istrinya. Tak ada tempat paling nyaman dan aman di dunia ini selain dalam pelukan istrinya, tempat dia akan jadi dirinya sendiri. " Tadi siang aku bertemu Yoshita" kata-kata itu keluar begitu saja dari bibir Mindy.

Terkejut Aryandra mendengar kata-kata Mindy. " Oh ya, cerita apa saja?" senormal mungkin Aryandra menimpali laporan Mindy. Dirinya belum siap untuk membicarakan tentang Yoshita kepada Mindy, padahal selama ini dia tak pernah berbohong tentang hal apa saja kepada istrinya itu.

"Banyak, tidak bisakah kamu menjauh dari wanita itu Yan?" suara tenang Mindy serasa menampar wajah Aryandra. "Kalau kamu rasa banyak hal yang tak bisa kamu raih ketika berada di sisi diriku, maka lepaskan aku" tegas Mindy. Aryandra kaku tak bergeming mendengar kata-kata istrinya. Melepas Mindy? membayangkannya saja dia tak sanggup. Baru saja Aryandra akan bicara tapi mindy melanjutkan kata-katanya, "Maka kamu harus jaga jarak, jaga sikap kamu kalau kamu masih menganggap aku istrimu!" Mindy membuat suaminya tak berkutik. Mindy tahu betul mereka sama-sama tak bisa pisah, apakah itu karena ikatan dari masa lalu mereka atau ikatan cinta, dia tak mau perduli. Aryandra satu-satunya ikatan keluarga yang dia miliki, apa pun yang terjadi dia akan bertahan. Dia akan lebih agresif.

Aryandra memeluk Mindy lebih erat, mendengar Mindy mengatakan kata "lepaskan" itu menimbulkan nyeri di dadanya. Dikecupnya bahu istrinya, tangannya yang awalnya diperut istrinya kini merayap naik ke atas meremas sedikit payudara istrinya. Dengan lembut dia membalikkan tubuh Mindy yang memunggunginya, dikecupnya bibir istrinya lalu ditatapnya wajah istrinya. Apapun caranya dia harus bisa menjauh dari Yoshita, dia harus menyudahi hubungan mereka. Apapun kata orang tentang landasan hubungan dirinya dan Mindy dia tak perduli, yang dia tahu dia butuh istrinya lebih dari segalanya. Dikulumnya bibir istrinya, Mindy balas dengan menyelinapkan lidahnya kemulut suaminya. Aryanda sedikit terkejut, biasanya istrinya selalu malu-malu dalam bercinta. Aryandra melepaskan ciumannya, tangannya mulai melepaskan baju tidur istrinya, lalu mengecup tulang selangka istrinya. Jari-jari Mindy mulai menyentuh kejantanan suaminya, sedikit malu tapi dia harus agresif mulai sekarang. Aryandra seperti akan meledak, tak sabar dia melepaskan pakaiannya sambil mengecup payudara istrinya. Suasana semakin intens di ikuti gerakan naik turun Aryandra, suara desahan keduanya semakin cepat seiring gerakan Aryandra.

Malam itu jadi malam melelahkan bagi Aryandra dan Mindy tapi keduanya juga menemukan tekad untuk hidup mereka.