Bab 156. Tentang surat itu
Jika kamu merasa menjadi laki-laki yang beruntung karena telah mengenal aku, lalu apa kabar dengan surat perjanjian kita.
Bukankah aku tidak bersyukur karena kamu tidak mempermasalahkan itu, hanya saja aku takut jika tiba-tiba kamu membahas itu di saat semua keadaan telah berbeda.
Disaat aku tidak bisa melepaskan, disaat aku bergantung hidup padamu dan tidak bisa melepasmu begitu saja.
" kan aku udah bilang jangan bahas itu lagi, kenapa sih kok kayaknya kamu senang banget bahasa itu.
Aku juga udah bilang kan kalau aku itu nggak mempermasalahkan itu, lagipula aku menyayangi kamu itu tulus dari hati aku bukan karna melihat fisik kamu aja!" cecar Deka.
" iya aku tahu, dan aku juga paham kok sama apa yang kamu omongin.
Hanya saja aku merasa kalau aku harus melakukan lebih, sebagai seorang istri tentunya aku ingin membuat suamiku bangga dong.
Jadi apa salahnya sih kalau aku kepengen bisa makeup seperti cewek pada umumnya," tukas Fanya.
