Livia terus menerus melihat jam di pergelangan tangannya. Sembari melihat ke jalan raya seperti sedang menunggu seseorang. Siapa jika bukan Aidan? Para penduduk kampus telah pulang beberapa menit yang lalu namun, Livia masih menunggu kedatangan Aidan yang berjanji untuk menjemputnya hari ini.
"Apa Aidan sibuk dengan kerjaannya? Aku sudah menelfonnya tapi, tidak di angkat. Tak masalah tunggu beberapa menit lagi kan?"
Dan berakhir menunggu lagi. Livia menatap ke atas, langit biru yang sudah berubah warna menjadi Kuning kemerahan, pertanda saatnya matahari untuk tenggelam. Di tengah asiknya Livia menonton langit sore, dia terperanjat kaget ketika terdengar suara klakson mobil.
Dengan senyum yang melebar Livia menatap ke arah depan, sebuah mobil silver sedanh terparkir di hadapannya.
"Oh, itu bukan mobil Aidan." Senyumnya langsung memudar karnwa mobil Aidan adalah putih.