Hari itu Aidan sangat sibuk di kantor. Dia mendapat tambahan tugas proyek dari sang kakek hingga dia harus menghadiri rapat di luar kota. Sebelum dia berangkat, Aidan mengabari Livia lebih dulu karena gadis itu selalu khawatir dengannya ketika tidak memberikan kabar sama sekali. Aidan juga mengatakan untuk tidak menunggunya pulang, karena bisa saja dia pulang hingga larut malam.
Aidan sangat di sambut baik oleh perusahaan tempatnya bekerja sama. Mungkin kabar mengenai dia cucu satu-satunya dari Kakek Liam membuat orang-orang segan terhadapnya, apalagi di tambah posisinya sebagai CEO.
Saat ini dia telah berada di perusahaan tersebut dan posisinya di ruang rapat bersama dua orang lainnya. Ini adalah rapat privasi jadi hanya orang inti yang ikut dalam rapat tersebut.
"Pak Aidan, silahkan di lihat berkas kerja sama proyeknya." Panji, sekretaris perusahaan yang bekerja untuk Tuan Wijaya memberikan sebuah dokumen di hadapannya.
