"Assalamualaikum!" Livia memberi salam sembari mengetuk pintu rumah sahabatnya.
Tak berapa lama kemudian suara seseorang yang berjalan mendekat terdengar dan pintu pun terbuka menampakkan sosok Kian yang sedang tersenyum lebar melihat Livia datang.
"Waalaikumsalam, ayo masuk Vi." Ajaknya menarik tangan gadis itu masuk.
Livia pun masuk dan menutup pintu. Tiba-tiba pandangan nya turun ke bawah dan melihat kaki kian yang berjalan pincang.
"Kian?" Livia manarik tangannya hingga langkah gadis di depannya berhenti.
"Ya, kenapa Vi?"
"Kaki kamu kenapa jalannya pincang? Kok di perban?" Tanya gadis itu beruntun.
Kian langsung mengelus leher belakangnya bingung hendak menjawab apa. "Itu, anu ... Tadi gak sengaja di senggol mobil."
"Apa?"
Teriakan kencang Livia membuat Kian menutup telinga. "Sekarang udah gak papa. Lagian yang salah memang aku kok, aku jalannya gak lihat-lihat."