Dion dan Dev masuk ke dalam ruang rawat inap melodi, Mereka pun segera merapikan pakaian dan membawa box bayi
Dion tampak kesal dan aku menyadari akan hal itu, dahiku mengerut dan menatap ke arahnya
"Kau tampak kesal ada apa" tanyaku
menoleh kearah Dion
"Aku juga ingin bertanya hal sama dengan mu dari tadi karena wajahnya benar-benar kesal" ujar Dev sambil merapikan beberapa pakaian bayi ke dalam tas
Dion menghela nafas kasar dia pun mengusap wajahnya dan menghembuskan nafasnya
"Bagaimana aku tidak kesal? Coba kalian bayangkan, apa kalian tahu bahwa salah satu kolegaku memiliki seorang putri dia bilang dia sudah mengagumiku sejak lama saat pertemuan pertama... Dia memiliki penyakit dan ayahnya bilang bahwa penyakitnya itu tidak bisa sembuh lagi dan di hari-hari terakhirnya dia ingin berkencan dengan ku untuk pertama kali sebelum dia meninggal," ucap Dion
aku dan Dev saling berpandangan kearah Dion, bahkan sedikit heran dengan penuturan pria tersebut