Leandro sedang asik tertawa kecil di dalam ruangan kerja nya
sesekali pria tersebut tertawa terpingkal-pingkal saat melihat wajah polos gadis yang telah di hancurkan masa depan nya
gadis yang telah dia lecehkan karena tidak ingin menjual Tanah nya pada Leandro.
pria parlente dengan kumis tipis itu menjentikkan jari nya kearah Stevan
"Bagaimana gadis brengsek itu?" tanya Leandro
ini sudah hampir dua Minggu sejak kejadian malam kelam bagi gadis tersebut, dia bahkan tidak keluar dari rumah sama sekali dan membiarkan bar nya tutup untuk sementara.
dia sudah tidak ada harapan untuk tetap hidup bahkan setelah kejadian Tempo hari
''Bawa gadis ini kembali ke rumah ku, setelah ku lihat-lihat ternyata dia cukup cantik" ujar Leandro
Stevan mengangguk dan hendak melangkah
"Jangan lupa.. rencana untuk membakar pabrik milik Dev, apa sudah kau rencanakan secara matang?" tanya leandro penasaran
Stevan lagi-lagi mengangguk
"Sudah tuan" jawabannya