aku duduk di sebelah Dev sambil memijat bahu nya, terlihat bekas luka kebiruan di lengan juga punggung nya
aku membelai luka tersebut dan hal itu membuat Dev menoleh dan menarik tubuh ku kearah nya
" kau menangis?" tanya nya
aku mengangguk, bagaimana bisa aku tidak menangis jika melihat orang yang paling ku cintai penuh dengan luka memar
" Dev" panggil ku
Dev melihat ku dengan tatapan sayu
" berhentilah dari usaha senjata ini, aku takut kau akan berakhir seperti Abraham" Isak ku sesegukan
Dev memeluk ku dan melingkarkan tangannya di pinggang ku
" ini bukan karena senjata ilegal melainkan aku berusaha menolong ibuku yang di sekap tua Bangka tersebut" sahut nya
aku mengerutkan kening ku
" James Arthur menyekap ibuku lagi, kau tahu kan jika ibu ku memiliki sakit mental sejak lama, dan dia tiba-tiba datang lalu membawa ibuku dan menukar nya dengan tanda tangan Dion atas perusahaan milik ayah nya yang telah di wariskan pada Dion" ucap Dev pelan