Dev menggoyang-goyang kan tubuh ku sambil menepuk-nepuk pipi ku
mata menyipit dan mulai membuka, dada ku terasa berdetak tak karuan dan bibir ku bergetar, ku harap ini semua hanya lah mimpi dan aku masih bisa terbangun di pagi hari.
lagi-lagi harapan itu pupus mana kala aku menyadari Dev yang menatap ku lirih dari dalam Limosin,
entah sudah berapa lama aku tak sadar kan diri, semua kenyataan tentang Dev membuat ku tak percaya namun itulah kenyataannya
mobil Limosin berhenti dan Dev langsung menggendong tubuh ku ala bridal style
dia dengan cepat membawa ku ke kamar dan merebahkan tubuh ku di atas kasur,
Dev duduk di sebelah ku sambil meremas jemari ku dan menatap ku dalam-dalam
aku menatap nya dengan tatapan lirih, tenggorokan ku terasa kering dan lidah ku Kelu
aku ingin sekali pulang ke Indonesia dan tidak ingin mengetahui lebih dalam tentang masa lalu Dev, aku lebih memilih tidak mengetahui apapun tentang nya,
jika ternyata kebenaran sungguh menyakitkan buat ku,