Dengan dongkol dan rasa kesal, kini Bryan mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Untung saja jalanan kali ini sedikit lenggang jadi Bryan bisa leluasa mengemudikan mobilnya. Tak jauh beda dengan Bryan, Kalea juga merasa dongkol dengan kejadian di rumah tadi. Selama di rumah Bryan, Kalea sudah mencoba menjadi baik, bahkan ia bersikap baik pada semua orang agar tidak ada yang iri dengan kehadirannya. Namun namanya manusia, selalu ada aja yang tidak menyukainya dan merasa iri padanya, termasuk salah satu pelayan di rumah Bryan tadi.