Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Lelaki Idaman.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉMela_Iskandar
--
chs / week
--
NOT RATINGS
50.6k
Views
Synopsis
Bryan adalah definisi lelaki yang sempurna, wajahnya sangat tampan seperti titisan dewa. Semua hal yang melekat di dalam diri Bryan adalah sempurna di mata Kalea Arifin. Bryan seperti angin yang susah di dapatkan oleh Kalea, lelaki itu sangat dingin dan tak tersentuh. Tapi suatu hari Bryan datang menyatakan cinta kepada Kalea, dan saat itulah Kalea tau bahwa Bryan tak sempurna seperti apa yang Kalea lihat. Akankah cinta Kalea kepada Bryan masih tetap sama? atau Kalea memilih pergi dari sisi Bryan? Ikuti kisahnya disini.
VIEW MORE

Chapter 1 - Bryan Scott, Lelaki Idaman.

Bryan Scott adalah lelaki keturunan jerman, tampan dan memiliki mata berwarna abu.

Mungkin sebagian manusia juga mengetahui jika lelaki kebarat-baratan itu memiliki wajah seperti dewa, tampan dan sangat sempurna.

Definisi wajahnya susah sekali di jabarkan, mungkin kalian perlu melihat seperti apa film holywood dan aktor aktor tampannya.

Maka seperti itu lah definisi ketampanan Bryan Scott, di usianya yang sudah matang itu Bryan menjadi pujaan para gadis bahkan banyak yang berlomba ingi berada di pelukan Bryan Scott, tetapi Bryan sama sekali tak peduli hanya acuh dan acuh saja.

Salah satu wanita yang tergila-gila dengan Bryan Scott adalah Kalea Arifin, wanita asli indonesia.

Parasnya begitu ayu dan memiliki body bak seperti kylie jenner, mungkin jika di bandingkan akan sebelas dua belas.

Kedua wanita itu akan memiliki versi asia dan versi baratnya, Kalea juga banyak di puja oleh banyak lelaki.

Dari sekian juta umat manusia di muka bumi ini Kalea hanya menyukai Bryan Scott, tak bisa menggantikan ketampanan Bryan Scott di hati Kalea.

Hanya ada nama Bryan, Bryan dan Bryan. Saking cintanya kepada Bryan, Kalea rela jika harus menjadi nomor dua.

Memang gila, tapi apa boleh buat orang saingan Kalea juga banyak. Tapi Kalea tak peduli sama sekali dengan saingannya itu.

Kini ia sedang berpikir bagaimana mendapatkan hati Bryan Scott itu, "Gue harus pergi ke dukun aja kali ya? Siapa tau aja di kasih jimat atau apa gitu biar dapeti hati si Bryan," gumannya sambil menatap langit-langit kubikel perusahaannya.

Fay Nadira wanita berperawakan tambun itu langsung mendengus sebal, sambil mengunyah keripik kentangnya Fay langsung mencibir ke arah Kalea.

"Kalau mimpi jangan ke tinggian neng, nanti jatuh aja dari kasur sakit," tentu saja ucapan Fay itu membuat Kalea sebal.

Fay bukannya mendukung Kalea dengan Bryan, tetapi wanita itu malah mendorongnya semakin jauh.

Oh ya Fay ini anti dengan ketampanan Bryan, kata Fay ia sadar diri jika tubuhnya besar jauh dari kata langsing jadi Fay tak mau menjadi fans fanatiknya Bryan.

"Gue bukan mengkhayal Fay, tapi gue sedang berusaha. Gue harus mendapatkan jodoh yang baik dan bagus juga, lo coba pikir deh kalau gue yang wajah asli pribumi ini menikah dengan Bryan Scott, sudah dipastikan wajah anak gue bakalan menjadi sebuah maha karya yang luar biasa," satu keripik kentang utuh mengenai kepala Kalea.

Fay sangat jengah sekali dengan ucapan konyol Kalea yang ke lewat gila itu, hanya karena Bryan tampan dan memiliki jabatan penting di kantor bukan berati Kalea juga menjadi gila.

Tak tau kah jika semua karyawan kantor itu selalu memuja Bryan Scott, Fay bahkan sampai ingin muntah mendengar pujian yang keluar dari mulut manis karyawan wanita Sunrise Corp.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriminan itu memang perusahaan yang berkembang dengan pesat.

Setelah banyaknya aplikasi E-commerce yang merebak di indonesia, jasa pengiriman pun semakin berjaya dan naik daun seperti ulat keket.

Apalagi setelah Bryan Scott menjabat sebagai direktur baru, perusahaan semakin meningkat dua kali lipat.

Itu kenapa Kalea begitu ingin sekali menjadikan Bryan sebagai suaminya, selain lelaki idaman untuk sejuta umat Sunrise Corp. bryan juga seperti oase di Sunrise Corp, karena rata-rata Sunrise Corp di isi dengan bapak-bapak yang sudah matang.

Meskipun beberapa pria lajang masih terlihat, tapi karena ketampanan Bryan Scott semua pria lajang di Sunrise Corp itu seperti tertutup cahayanya.

"Gue yakin kalau si Bryan punya pacar nih karyawan Sunrise pada bunuh diri kali ya gara-gara depresi," celoteh Fay.

Kalea langsung menatap tajam Fay, "Lo kok ngomongnya jahat banget sih Fay, seenggaknya kalau pun nggak suka lo jangan ngomong kayak gitu dong, sakit nih hati gue," semprot Kalea sebal.

Fay langsung bergidik jijik, kenapa tingkah Kalea semakin sini semakin sinting bukannya Kalea juga cantik dan bisa mendapatkan laki-laki mana pun tetapi kenapa mesti Bryan Scott yang menjadi idamannya.

"Lo jangan gila deh, lo cakep Kalea, Bryan kagak ngeliat lo mendingan nyari aja laki yang udah ngantri panjang lebar buat lo," Fay mencoba menyadarkan Kalea yang cinta sudah terbaw aoleh Bryan Scott.

Kalea hanya menggelengkan kepalanya, bagaimana pun Kalea harus bisa mendapatkan hati Bryan Scott.

Apapun yang terjadi seperti apa resikonya Kalea harus berusaha. Cintanya harus di perjuangkan karena rasa suka Kalea kepada Bryan Scott bukan main-main.

"Pokoknya gue bakalan dapetin hati dia, gimana pun caranya, titik!" ucap Kalea penuh keyakinan.

"Oke, selamat berjuang Kalea sayang," sahut Fay, sambil bangun dari duduknya kemudian meninggalkan Kalea dan menuju pantry untuk membuat kopi.

Tak seperti Kalea yang bersemangat untuk mengejar Bryan, lelaki itu justru sangat frustasi dengan setiap hasil yang selalu di dapatkan olehnya.

Ada sebuah rahasia besar yang selalu mengrongrong batin Bryan, sebuah trauma yang tak bisa Bryan ceritakan kepada siapapun.

Itu sebabnya Bryan tak mau membuka hatinya, meskipun diluaran sana banyak sekali yang menyukai Bryan.

Tapi Bryan takut, jika suatu saat nanti mereka mengetahui apa yang terjadi kepadanya maka mereka akan meninggalkan Bryan.

Dan keputusan Bryan untuk mengacuhkan para perempuan itu salah satu tindakan yang tepat untuknya, jiwa Bryan seolah tertekan dengan hasil medis yang semakin hari semakin buruk.

Belum lagi mimpi itu selalu menghantui Bryan, pintu ruangannya di ketuk Bryan menutup layar ponselnya dan mempersilahkan masuk.

"Masuk," kata Bryan.

Richard wakil direktur Sunrise group itu masuk ke dalam ruangan Bryan, ia membawa setumpuk laporan yang akan di diskusikan berdua dengan direkturnya itu.

Sebelum membahas dengan staff yang lain, karena Richard butuh penilain dari Bryan terlebih dahulu.

"Sekalian saja bawa ke ruangan rapat, saya akan membahasnya disana nanti," kata Bryan kepada Richard.

Bryan tak mau merasakan sesak jika harus berduaan dengan laki-laki, apalagi berada dalam satu ruangan.

Rasa mual dan keringat dingin selalu membasahi tubuhnya, maka Richard langsung mengambil lagi setumpuk laporan itu dan membawanya keruangan rapat.

Richard, lelaki itu juga tampan mungkin dia pemain cadangan Sunrise Corp jika sewaktu-waktu Bryan ada yang memiliki maka Richard akan menjadi lelaki kedua idaman wanita di Sunrise corp.

Kalea yang kebetulan akan ikut rapat pun berpapasan dengan Richard, sambil membungkukan kepalanya.

Richard tersenyum pun dengan Kalea, yang kemudian masuk ke dalam ruangan rapat yang sudah di isi oleh beberapa karyawan wanita dari berbagai divisi.

Berbagai parfum dari semua merk brand ternama dunia telah bercampur menjadi satu, rasanya aneh tapi masih bisa di nikmati wanginya meskipun membuat kepala sedikit pening karena mereka berlomba ingin menarik perhatian lelaki idaman.

***

Bersambung.