Chereads / Lelaki Idaman. / Chapter 21 - Welcome Back Kalea

Chapter 21 - Welcome Back Kalea

Richard benar-benar nekad menjemput Kalea di bandara wajah Bryan langsung masam ketika melihat Richard yang melambaikan tangan ke arah Kalea.

"Ada perlu apa kamu disini, Rich?" tanya Bryan.

Suaranya sangat datar dan dingin mungkin pendingin saja akan kalah dengan aura yang keluar dari wajah Bryan itu.

Namun Richard hanya terkekeh sambil menatap ke arah Kalea tak peduli dengan wajah Bryan.

"Owh, aku jemput Kalea kebetulan hari ini Kalea libur, kan?"

Bryan mendengus Kalea yang berada di sebelahnya pun hanya mampu terdiam, tentu saja Kalea sudah tau jika saat ini Bryan sedang marah besar.

"Kalea itu PA saya Rich, ada aturan yang sudah saya tentukan dan kamu jangan pernah menjemput atau pun datang menemuinya sesuka hati kamu. Hari ini Kalea tidak ada libur karena masih harus bekerja dengan saya," ucap Bryan.

Mungkin ini adalah kalimat yang panjang yang pernah Bryan katakan kepada Richard selain pekerjaan.

"Aku pikir kamu beneran libur loh, makanya aku jemput kamu kesini tapi kamu masih ada kerjaan," ucap Richard merajuk kepada Kalea.

Sambill meringis Kalea hanya bisa menatap Richard. "Aku baru tau barusan, sorry Rich," ucapnya.

"Its okay Kalea, mau aku anterin ke kantor?" tanya Richard seolah mereka itu hanya berdua di Bandara dan Bryan seperti manusia tak kasat mata yang tak terlihat oleh Kalea dan Richard.

"Sorry Rich, aku nggak bisa bareng kamu," kata Kalea meskipun ia tak enak hati harus mengatakan hal seperti itu tapi apa boleh buat.

Kalea tak punya pilihan lain, ia harus berpihak kepada Bryan karena ia memang bekerja untuk lelaki itu.

Seulas senyuman terbit di wajah Bryan tetapi samar tak ada satu orang pun yang mampu melihat senyumannya.

Sementara Richard terlihat sangat lesu mendengar ucapan Kalea barusan, padahal Richard sudah mengorbankan waktunya untuk menjemput Kalea pagi ini.

"Okey, aku mungkin akan mengalah hari ini tapi next time kamu nggak punya alasan untuk menolak aku Kalea," bisik Richard.

Kalea hanya bisa tersenyum tipis Richard memang seperti itu, perayu ulung dan jago sekali menggoda setiap wanita tapi Kalea tak akan mudah luluh oleh lelaki seperti Richard.

***

Kalea merasa Bryan berubah lelaki itu semakin susah sekali di ajak bicara setelah kejadian di Bandara beberapa jam yang lalu.

Saat ini Bryan sibuk dengan pekerjaannya jika Kalea melaporkan dan menanyakan dokumen yang sudah Bryan lihat pun jawabannya hanya satu atau dua kata saja yang keluar.

Seperti 'ya' atau 'tidak' hanya itu saja dan Kalea benar-benar jengkel. "Saya sama Richard nggak ada hubungan apa-apa Bryan. Kami hanya teman dekat jadi saya akan pastikan jika saya akan fokus bekerja," ucap Kalea.

Jujur saja melihat Bryan yang diam terus menerus seperti ini membuat Kalea jengah, bagaimana mungkin Kalea bisa bekerja dengan suasana seperti ini.

Bryan seakan tuli, tangannya terus saja mencorat coret dokumen sementara kedua matanya menatap ke arah layar laptop.

Diacuhkan seperti itu membuat Kalea berang. "Kalau memang saya melakukan kesalahan hari ini juga saya mengundurkan diri," tukas Kalea.

Tangan Bryan berhenti bergerak bahkan kedua matanya yang sedari tadi menatap layar laptop pun kini menatap ke arah Kalea dengan sorot mata yang tak bisa di artikan.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Kalea barusan membuat semua atensinya berpindah arah.

"Kamu mau resign, terus kerja bareng Richard gitu?" tanya Bryan.

Kalea berdecak kesal kenapa Bryan malah menyangka seperti itu, siapa yang mau bekerja dengan Richard? Yang Kalea katakan tadi ia mau mengundurkan diri jika terus didiamkan seperti ini oleh atasannya itu.

Namun Bryan malah mengartikannya lain, wajar saja jika Kalea kini jadi kesal karena ucapan Bryan barusan.

"Saya nggak bilang mau bekerja dengan Richard, saya bilang kalau saya akan mengundurkan diri kalau saya melakukan kesalahan."

Keduanya beradu pandang satu sama lain, Bryan menatap Kalea dengan lamat pun dengan sebaliknya.

"Kamu nggak melakukan kesalahan apapun Kalea, jadi berhenti mengatakan kata itu dan sekarang fokus bekerja," titah Bryan.

Kalea mendengus membuat Bryan mengerutkan keningnya. "Kalau saya nggak melakukan kesalahan kenapa kamu diam terus, tiap saya tanya jawabannya cuman singkat-singkat. Saya nggak suka dengan jawaban seperti itu," papar Kalea kemudian.

Bryan tersenyum membuat wajahnya terlihat sangat tampan sementara Kalea langsung membeku melihat senyuman Bryan itu.

Kalea lebih suka Bryan yang seperti ini, tersenyum dengan matanya yang menyipit itu terlihat sangat menenangkan.

"Saya lagi banyak kerjaan Kalea, kamu itu 'kan?"

"I know, tapi kamu seperti orang marah Bryan," lirih Kalea.

Di dalam hatinya Bryan memang membenarkan apa yang Kalea katakan itu ia memang kesal ketika Kalea ada yang mendekati terlebih orang yang mendekati Kalea itu adalah Bryan.

Entah kenapa Bryan menjadi peduli kepada Kalea padahal Bryan tak pernah seperti ini sebelumnya.

Mungkin karena Kalea berbeda dengan wanita yang pernah ia temui sebelumnya, Kalea juga tak pernah menggoda Bryan.

Kalea mampu menempatkan posisinya membuat Bryan menjadi tertarik kepadanya. "Saya cuman sedang sibuk aja, Kalea. Jadi kamu jangan berpikiran saya marah sama kamu."

Kalea kemudian menganggukan kepalanya. "Okay, aku cuman takut aku melakukan kesalahan aja."

Bryan terkekeh kemudian menatap Kalea beberapa saat, Kalea pun ikut tersenyum kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

Saat ini Kalea menjadi lebih fokus dari sebelumnya semnetara Bryan sesekali mencuri-curi pandang ke arah Kalea lewat sudut matanya.

Satu hal lagi yang membuat Bryan merasa yakin jika ia hanya perlu menempatkan Kalea disisinya seperti ini.

Bryan hanya ingin selamanya seperti ini merasa nyaman dan damai tanpa rasa takut yang selalu membayanginya.

"Bryan, Cyntia meminta kamu datang ke kantornya," ucap Kalea kemudian setelah melihat pesan yang Nicko kirimkan.

Bryan mengangkat kepalanya lantas mengerutkan keningnya cukup lama. "Harus banget, ya?"

"Iya, sepertinya kamu harus datang. Sepertinya ada yang mau dibahas sama Cyntia."

"Kamu harus ikut, saya nggak bisa kalau harus datang sendirian."

Kalea menganggukan kepalanya kemudian ia segera merapihkan laptop dan ipad miliknya.

Sementara Bryan hanya menghela napasnya berurusan dengan Cyntia memang membuat Bryan harus bersabar andai saja Cyntia bukan investor mungkin Bryan sudah menendangnya dari lama.

Akan tetapi Bryan tak bisa melakukan banyak hal selain hanya mengikuti aturan yang perusahaan buat.

Apalagi Cyntia orang yang paling banyk menggelontorkan dana untuk Sunrise Corp, setelah Kalea selesai mengemasi semuanya Bryan kemudian bangun dari duduknya ia menyambar jas miliknya yang menggantung lantas menatap ke arah Kalea untuk mengajaknya keluar dari ruangan saat ini juga.

Senyuman Kalea terbit ia mencoba memberikan Bryan semangat agar wajah laki-laki itu terlihat rileks.

Kalea memang tau jika Bryan tak menyukai Cyntia karena wanita itu pernah menyatakan cinta kepadanya.