Alika membulatkan matanya tak percaya dengan seseorang yang berada di depannya, apakah ini benar mimpi Alika terwujud? siapa pun tolong jangan bangunkan Alika jika ini hanya mimpi.
"Katanya pengen ngobrol sama Alfie, tapi udah ketemu malah bengong,"
Lamunan Alika buyar, ia mengalihkan pandangannya ke sumber suara. "Ini serius Chik?"
"Serius lah oon! dia ada di depan lo sekarang!" ujar Chika dengan menampol pipi Alika pelan.
"Samperin! mumpung lagi break! gue tunggu disini aja," suruh Chika dengan mendorong tubuh Alika
"Good luck!" ucap teman-temannya bersamaan, Alika tersenyum manis mendengar dukungan dari temannya. Chika mulai merekam Alika dengan ponselnya, akan ia jadikan kenang-kenangan.
Gadis itu dengan langkah pelannya menghampiri tempat Alfie duduk. Sebelumnya ia meminta izin pada salah satu kru yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Setelah kru itu mengizinkan Alika, gadis itu dengan senyuman rekahnya menghampiri Alfie yang sedang memainkan ponselnya.
Alika menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya dengan pelan, ia merapikan kembali tatanan rambutnya. Mata Alika menatap paper bag yang berisi kue kesukaan artis papan atas itu, semoga saja cowok itu menerimanya.
"Hai," sapa Alika dengan gugup, tapi sekuat mungkin ia berusaha tenang
Alfie mendongak menatap Alika dengan penuh tanya. Tolong Alika saat ini juga! ia tidak kuat di tatap seperti itu oleh cowok yang ada di depannya yang menjabat sebagai pemilik hati Alika, tapi Alika sendiri pun tidak bisa menyebut cowok itu sebagai miliknya. Pasalnya bukan hanya dirinya saja yang menyukai Alfie, masih ada banyak cewek di luar sana yang mengagumi Alfie.
Alika menatap mata Alfie dalam, ia tak menyangka orang yang selalu ia lihat di layar kaca kini nyata di hadapannya.
"Hai, siapa ya?"
Suara itu sangat terdengar jelas di telinga Alika, ia terus menatap Alfie dengan dalam. Ia tersadar lalu mengerjapkan matanya.
Alika mengulurkan tangannya, "Salam kenal, gue Alika,"
Alfie menjabat tangan Alika tapi hal itu membuat jantung Alika berdegup lebih cepat dari biasanya. Tanpa disuruh Alfie, Alika duduk di samping cowok itu.
"Bentar, lo siapa ya?" tanya Alfie lagi
"Gue Alika, lebih tepatnya fans lo!"
Penuturan Alika membuat Alfie mengangguk-nganggukkan kepalanya, "Lo rumahnya deket sini?" Alika menggeleng, Alfie bingung dengan alisnya yang mengerut.
"Gue dari Jakarta,"
"Jadi, lo ke sini sengaja nyamperin gue?" tanya Alfie dengan percaya dirinya
Alika terkekeh pelan, "Ternyata seorang Alfie Alexander punya sifat yang kepedean yaa,"
"Kayaknya kita emang jodoh ya, buktinya gue ke sini eh lo juga syuting di sini."
Alfie menatap Alika dengan canggung, Alika yang tersadar dengan ucapan yang keluar dari mulutnya lantas menggerutu dalam hatinya dan menepuk bibirnya.
"Eeh sorry," ucap Alika pelan dengan menundukkan kepalanya malu.
Mengapa dirinya tiba-tiba seperti ini, padahal dari rumah ia sudah meyakinkan diri bahwa ia harus jaim saat bertemu Alfie nanti. Dan sekarang malah sebaliknya.
Alika melirik tangannya yang masih memegang paper bag, "Oh iya, ini gue bawain sesuatu buat lo." Kata Alika sembari mengulurkannya.
Alfie menerimanya dengan senang hati lalu mengeluarkan isinya, seketika matanya berbinar.
"Rainbow cake!" seru Alfie dengan menatap Alika yang sudah tersenyum manis
Alika mengangguk, "Kesukaan lo kan?"
"Lo segitu dalemnya ngefans sama gue?" tanya Alfie heran
Sedari tadi teman-temannya menyaksikan Alika dan Alfie, mereka senang melihat Alika sebahagia itu. Wajar saja Alika bertahun-tahun mengidolakan Alfie dan ini baru pertama kalinya gadis itu bertemu idolanya.
"Wajar ya si Alika cinta banget sama si Alfie, orang aslinya juga cakep banget!" ucapan Chika diangguki oleh mereka kecuali Davi, ia hanya fokus pada ponselnya sedari tadi.
"Bos, lo panas ya? daritadi gak berani liat si Alika sama si Alfie!" tutur Naufal
Mendengar ucapan Naufal, Davi langsung mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Alika yang sedang mengobrol sesekali mereka tertawa, entah membicarakan tentang apa Davi pun tak tahu.
"Gue yakin si Davi punya rasa lebih ke Alika," bisik Alex pada Naufal yang semoga saja tidak didengar oleh cowok itu.
"Iya tapi gengsi!" balas Naufal dengan bisikan juga
Sedangkan Chika masih setia merekam video Alika dan Alex.
"ALFIE MASUK KE SET!" suruh seseorang yang Alika ketahui itu adalah sutradara.
"Gue lanjut syuting dulu ya, Alika," Pamit Alfie
"Thanks buat rainbow cakenya." Lanjut Alfie sambil berlalu meninggalkan Alika yang masih tertegun mendengar Alfie menyebut namanya.
Sungguh, dari dulu juga ia ingin sekali Alfie menyebut namanya dan sekarang semuanya sudah tercapai. Bertemu dengan Alfie, berbincang, sampai Alfie menyebut namanya. Tapi, Alika belum sempat meminta foto dengan cowok itu. Sudahlah itu bisa besok, pikir Alika.
Saat Alika ingin beranjak dari duduknya, seseorang mencegah dirinya agar tidak pergi dulu dari lokasi. Dan ternyata itu manager Alfie.
"Kamu fansnya Alfie?" tanya orang itu, yang Alika ketahui itu adalah kak Rio
Alika mengangguk canggung
"Gak usah canggung gitu, santai aja ya, btw baru kali ini loh ada fansnya dia yang kasih rainbow cake."
Alika membulatkan matanya, "Serius kak? jadi aku orang pertama?"
Kak Rio mengangguk, "Iyaa kamu fans pertama yang kasih dia rainbow cake, kebanyakan orang pada kasih dia baju, jam, parfum, gitu-gitu lah pokoknya. Kamu bakalan jadi fans dia yang paling spesial nih kayaknya," Jelasnya panjang lebar
Penuturan kak Rio di akhir membuat Alika tersipu malu, "Kak Rio bisa aja,"
"Lho, orang beneran kok bukan ngegodain, buktinya kakak disuruh dia buat larang kamu pulang dulu katanya, mau ngobrol lagi."
"Serius kak?!"
Kak Rio mengangguk meyakinkan Alika bahwa yang ia ucapkan benar adanya.
Jujur saja Alika ingin berteriak sekarang juga, apa ini Alfie memberinya lampu hijau? jika memang iya Alika akan berjuang lebih keras. Siapa tahu jodoh.
Alika berdeham, "Kak, kalo aku ke temenku dulu boleh, gak?"
Setelah kak Rio mengizinkan Alika, ia langsung berlari ke arah teman-temannya. Secara reflek Alika langsung memeluk Davi membuat cowok itu terkejut karena hal yang dilakukan Alika sangat tiba-tiba. Hampir saja Davi terjungkal tapi untungnya ia bisa menyeimbangkan tubuhnya dan membalas pelukan Alika.
"EKHEM!" deham Alex
Alika langsung melepas pelukannya dan meminta maaf pada Davi, "Gue seneng banget!" teriak Alika
"Lama banget lo ngobrolnya!"
Alika tersenyum kaku lalu menceritakan apa yang ia bicarakan dengan Alfie sampai membuat dirinya ingin pingsan di tempat. Mereka mendengarkan dengan seksama cerita yang keluar dari mulut Alika, sesekali Chika ikut baper mendengarnya. Sedangkan Davi sedang berkecamuk dengan pikirannya, ia merasa sesak di bagian dadanya saat mendengar Alika memuji Alfie tepat di hadapannya. Cowok itu berusaha menyangkal semua yang ada di pikirannya.
'Lo sama Alika cuma sahabat, gak lebih' batin Davi berteriak meyakinkan dirinya sendiri.
***