"Hah... hah..."
Suara napas terengah-engah terdengar dari Morgan yang sedang berada di tempat latihan. Tangannya memegang erat pedang kayu dengan aura merah darah mengelilinginya.
Di depan Morgan, terdapat para kesatria yang sedang bertarung dengannya. Namun, penampilan Morgan yang sekarang tak bisa untuk tidak membuat para kesatria tersebut bergidik ngeri. Mata Morgan yang semerah darah dengan aura yang dikeluarkan sama persis dengan warna matanya membuat para kesatria itu ketakutan.
Mereka lengah. Hal tersebut memudahkan Morgan untuk menyerang mereka. Grand Duke muda tersebut mengayunkan pedang kayunya dan berhasil menghancurkan beberapa pedang kayu yang dipegang oleh para kesatria. Sisanya ada yang tidak sampai hancur melainkan terlempar dari tangan.