Lagipula, dulu juga tak ada yang peduli padanya. Untuk apa Ariel bersusah payah membebankan hatinya dengan rasa kasihan yang tak berguna? Dia tidak berada dalam situasi untuk mengasihani orang lain karena situasinya sendiri juga perlu dikasihani. Hal ini menjadi alasan baginya untuk tak menaruh rasa simpati sedikitpun pada putranya sendiri.
Antares mengerjapkan mata dengan gerakan lambat. Pandangannya buram, tubuh merman itu juga gemetaran dengan insang yang sedikit bengkak. Insang Antares terlihat sangat merah dan juga bengkak lantaran memaksakan diri untuk bekerja selama 24 jam di dalam air.
"S-sakit..." Antares merintih kesakitan. Air mata mengalir dari sudut matanya. Tidak hanya punggung dan ekornya yang sakit, insang serta dadanya juga terasa sakit. Rasa sesak yang dialami Antares bahkan menjadi jauh lebih parah dari waktu ke waktu.