Begitu nama putrinya disebut, Victor seketika menatap buas orang di sampingnya yang tertawa canggung. Rahang Victor mengeras dengan wajah menggelap. "Oliver Sykes. Jika kali ini kau memberikan laporan yang tidak berguna dan bahkan sampai menunda waktuku untuk bertemu dengan Silla, kau akan ku penggal!"
Oliver menggaruk pelipisnya yang tertutup surai merahnya yang panjang. "Sekali lagi maafkan saya, Yang Mulia. Tapi, saya menjamin bahwa laporan kali ini benar-benar serius."
Victor menghela napas lelah, menyandarkan tubuhnya berusaha untuk menenangkan hati dan pikirannya yang sempat kacau. Jemari Victor memijat pelipisnya yang berdenyut lalu bergumam pelan, "Bicaralah."
Mendengar ucapan Victor, raut wajah Oliver seketika berubah menjadi serius. Tak ada lagi candaan dalam ekspresi di wajahnya. Dia benar-benar terlihat berbeda dengan Oliver yang memancarkan aura cantik walaupun dia laki-laki.