"Jadi,... kamu mantan pemimpin mafia?"
Dave memejamkan mata sembari mengumpulkan keberanian untuk bisa menatap langsung mata Rafasya. Setelah dirasa cukup, dia membuka mata dan menatap Rafasya dengan tatapan penuh ketegasan. "Ya, aku mantan pemimpin mafia!"
Rafasya mengelus dagunya dengan kening mengerut. Dia dalam pose berpikir, entah apa yang tengah dipikirkan oleh wanita itu. "Sebagai mantan pemimpin mafia, tak heran kamu memiliki begitu banyak musuh yang mengincarmu. Tapi, itu tak masalah bagiku karena aku juga sering menghadapi situasi yang mirip denganmu."
Dave tercengang dengan reaksi tak terduga dari Rafasya. Raut wajah Rafasya bahkan masih terlihat tenang-tenang saja seakan tak mempermasalahkan perihal identitas Dave. "Hanya itu reaksimu? Apa kamu benar-benar tak mempermasalahkan hal ini, Fasya?"