"Marquess! Telah ditemukan mayat-mayat dengan kondisi yang sama seperti sebelumnya. Mayat-mayat itu sudah tidak memiliki setetes pun darah dan tidak ada jejak esensi kehidupan sama sekali." Salah satu prajurit di sebuah kediaman Marquess di wilayah timur, berlari tergopoh-gopoh menuju tuannya yang tengah duduk di kursi kerjanya.
Prajurit itu memperhatikan respon Marquess yang memijat pelipisnya dengan wajah muram. Dia tak berani menempatkan matanya pada tuannya dalam waktu lama. Marquess terlihat tertekan akhir-akhir ini lantaran kasus kematian yang secara rutin datang setiap hari dari wilayahnya.
Marquess tersebut menurunkan tangannya yang sempat digunakan untuk memijat pelipisnya yang berdenyut. Lagi-lagi kasus yang sama datang setiap harinya. Hal ini tentunya membuatnya semakin stress. "Apakah mayat-mayat itu berasal dari wilayahku seperti biasa?"